Dalam dunia akademik, menyusun daftar pustaka adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Apalagi jika sumbernya berasal dari jurnal internasional, ada standar tertentu yang harus diikuti. Nah, kali ini kita akan membahas cara menulis daftar pustaka dari jurnal internasional dengan gaya santai namun tetap sesuai aturan. Yuk, simak pembahasan lengkapnya!
Sebelum menulis daftar pustaka, Sobat perlu tahu format sitasi apa yang digunakan. Beberapa format populer antara lain:
Contoh format APA:
Nama Penulis, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI
Dari sebuah jurnal internasional, Sobat perlu mengumpulkan informasi berikut:
Berikut contoh daftar pustaka dari jurnal internasional menggunakan format APA:
Format:
Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman. DOI
Contoh:
Brown, T., & Smith, J. (2022). The impact of digital tools on education. Journal of Educational Research, 18(3), 45-56. https://doi.org/10.1234/abcd
Tips:
Format MLA lebih simpel dan sering digunakan dalam bidang humaniora.
Format:
Penulis. “Judul Artikel.” Nama Jurnal, vol. Volume, no. Nomor, Tahun, halaman. DOI.
Contoh:
Johnson, Emily. “Cultural Narratives in Modern Media.” Global Studies Journal, vol. 12, no. 5, 2021, pp. 120-135. https://doi.org/10.5678/efgh
Jika Sobat menggunakan format Chicago, berikut aturannya:
Format:
Penulis. “Judul Artikel.” Nama Jurnal Volume, no. Nomor (Tahun): Halaman. DOI.
Contoh:
Williams, Robert. “Advancements in Renewable Energy.” Energy Research Journal 24, no. 4 (2020): 789-812. https://doi.org/10.9101/ijkl
Untuk bidang medis, format Vancouver cukup sering digunakan.
Format:
Penulis. Judul artikel. Nama Jurnal. Tahun;Volume(Nomor):Halaman. DOI.
Contoh:
Carter A, Lee B. Innovations in cancer treatment. Med Res J. 2023;15(2):101-110. https://doi.org/10.2345/mnop
Dalam semua format, penulisan nama penulis mengikuti aturan berikut:
Contoh:
Smith, J., Brown, T., & Johnson, L.
Sobat bisa memanfaatkan aplikasi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote untuk membantu menulis daftar pustaka secara otomatis. Dengan aplikasi ini, Sobat hanya perlu memasukkan informasi artikel, dan daftar pustaka akan kita buat secara instan sesuai format yang kita inginkan.
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat menulis daftar pustaka:
Terakhir, selalu cek panduan yang oleh editor jurnal atau institusi berikan. Setiap tempat mungkin memiliki kebijakan format yang berbeda, jadi pastikan daftar pustaka Sobat sesuai dengan standar yang mereka minta.
Kadang-kadang, ada jurnal yang tidak memiliki DOI, terutama untuk artikel yang sudah terbit beberapa tahun lalu atau dalam jurnal dengan akses terbatas. Jangan khawatir, Sobat tetap bisa mencantumkan sumbernya dengan menyertakan URL dari artikel tersebut.
Contoh (Format APA):
White, P. (2018). The evolution of teaching methods. Educational Innovations Journal, 14(2), 67-78. Retrieved from https://www.educationalinnovations.com
Tips:
Beberapa jurnal internasional hanya dapat kita akses melalui database seperti Scopus, PubMed, atau ProQuest. Dalam hal ini, Sobat bisa menambahkan nama database dalam referensi jika diminta.
Contoh (Format APA):
Miller, H. (2021). Advances in AI technology. Artificial Intelligence Journal, 29(5), 123-135. Available in Scopus Database.
Catatan:
Tidak semua format memerlukan pencantuman nama database. Periksa panduan resmi yang Sobat gunakan.
Jika artikel yang Sobat kutip memiliki banyak penulis (lebih dari enam), format APA dan beberapa format lainnya hanya mencantumkan nama penulis pertama, tambahkan dengan “et al.”
Contoh (Format APA):
Peterson, J., et al. (2020). Exploring deep learning models. Journal of Data Science, 15(3), 234-250. https://doi.org/10.5678/jds123
Tips:
Gunakan “et al.” hanya jika diminta oleh format yang kita gunakan. Dalam MLA, nama seluruh penulis tetap kita cantumkan.
Ada kalanya artikel jurnal internasional tidak mencantumkan nama penulis, seperti editorial atau laporan khusus. Dalam kasus ini, gunakan nama jurnal atau organisasi penerbit sebagai pengganti.
Contoh (Format APA):
Science Today. (2020). Breakthroughs in gene therapy. Science Journal, 12(2), 98-104. https://doi.org/10.1234/scitech
Jika Sobat mengutip jurnal dalam bahasa selain Inggris, judul artikel tetap kita tulis dalam bahasa aslinya. Namun, tambahkan terjemahan dalam tanda kurung untuk mempermudah pembaca memahami kontennya.
Contoh (Format APA):
García, L. (2019). La educación en el siglo XXI (Education in the 21st century). Revista de Educación, 22(4), 56-70. https://doi.org/10.5678/red21
Tips:
Untuk karya ilmiah atau skripsi yang mengutip banyak jurnal, mengelola daftar pustaka bisa menjadi tantangan. Gunakan aplikasi referensi seperti:
Dengan aplikasi ini, Sobat hanya perlu memilih format sitasi, dan daftar pustaka akan kamu buat secara otomatis tanpa risiko salah aturan.
Pastikan jurnal internasional yang Sobat kutip bereputasi dan bukan berasal dari penerbit predator. Untuk memeriksa reputasi jurnal, gunakan alat seperti:
Tips:
Sumber yang valid meningkatkan kredibilitas karya Sobat dan meminimalisasi risiko plagiarisme.
Agar daftar pustaka Sobat terlihat rapi dan profesional, ikuti beberapa praktik terbaik berikut:
1. Apa saja format yang sering orang gunakan untuk menulis daftar pustaka?
Beberapa format populer meliputi APA, MLA, Chicago, dan Vancouver.
2. Apa itu DOI dan mengapa penting?
DOI adalah Digital Object Identifier, kode unik yang membantu menemukan artikel jurnal secara online.
3. Apakah nama jurnal harus kita tulis italic?
Ya, sebagian besar format, seperti APA dan MLA, mengharuskan nama jurnal kamu tulis italic.
4. Apa aplikasi yang bisa membantu menulis daftar pustaka?
Aplikasi seperti Mendeley, Zotero, dan EndNote sangat berguna untuk menyusun daftar pustaka.
5. Apa yang harus kita lakukan jika DOI tidak tersedia?
Gunakan URL artikel jurnal sebagai pengganti DOI, terutama untuk format seperti APA.