Penulisan Volume Pada Jurnal Internasional

penulisan volume pada jurnal internasional (Canva)

Hai Sobat Edukasiana! Pernah nggak sih, kamu bingung bagaimana cara menuliskan volume pada jurnal internasional dengan benar? Jangan khawatir, artikel ini akan membahas semua hal yang perlu kamu tahu tentang penulisan volume pada jurnal internasional. Yuk, kita bahas dengan santai tapi tetap detail!

Apa Itu Volume dalam Jurnal Internasional?

Sebelum membahas cara penulisannya, mari kita pahami dulu apa itu volume. Dalam dunia penerbitan jurnal, volume adalah angka yang menunjukkan tahun penerbitan atau edisi jurnal tersebut sejak pertama kali diterbitkan.

Misalnya, jika sebuah jurnal pertama kali terbit pada tahun 2010 dan setiap tahunnya memiliki satu volume, maka jurnal yang terbit tahun 2023 akan berada pada Volume 14.

Volume penting karena menjadi salah satu elemen identitas jurnal yang memudahkan pembaca atau peneliti untuk merujuk artikel secara akurat.

Elemen Penting dalam Penulisan Jurnal Internasional

penulisan volume pada jurnal internasional (Canva)
penulisan volume pada jurnal internasional (Canva)

Sebelum menuliskan volume, Sobat Edukasiana perlu tahu bahwa informasi lengkap yang harus dicantumkan dalam referensi jurnal meliputi:

  1. Nama Penulis
    Cantumkan nama penulis sesuai format yang diminta, biasanya Last Name terlebih dahulu.
    Contoh: Smith, J.
  2. Tahun Publikasi
    Sertakan tahun jurnal tersebut diterbitkan dalam tanda kurung.
    Contoh: (2023).
  3. Judul Artikel
    Tulis judul artikel dengan huruf miring (italic) jika diminta oleh format tertentu.
    Contoh: Advances in Renewable Energy Technologies.
  4. Nama Jurnal
    Nama jurnal juga harus ditulis miring.
    Contoh: Journal of Clean Energy.
  5. Volume, Issue, dan Halaman
    Cantumkan volume dengan angka tebal (bold), diikuti issue dalam kurung (jika ada), serta nomor halaman.
    Contoh: Journal of Clean Energy, 14(3), 120–130.

Cara Menuliskan Volume pada Jurnal Internasional

Penulisan volume dalam jurnal internasional sangat tergantung pada format penulisan referensi yang digunakan. Beberapa format yang sering digunakan adalah:

1. APA Style (American Psychological Association)

Dalam APA Style, volume ditulis setelah nama jurnal dengan format angka tebal (bold).

Contoh:
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), 120–130.

2. MLA Style (Modern Language Association)

Dalam MLA Style, volume ditulis setelah nama jurnal dengan angka biasa tanpa cetak tebal.

Contoh:
Smith, John. “Advances in Renewable Energy Technologies.” Journal of Clean Energy, vol. 14, no. 3, 2023, pp. 120–130.

3. Chicago Style

Format Chicago mencantumkan volume setelah nama jurnal dengan angka biasa, diikuti tanda koma.

Contoh:
Smith, John. “Advances in Renewable Energy Technologies.” Journal of Clean Energy 14, no. 3 (2023): 120–130.

4. Harvard Style

Dalam Harvard Style, volume juga ditulis biasa tanpa cetak tebal, namun posisinya serupa dengan format lainnya.

Contoh:
Smith, J., 2023. Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), pp.120–130.

Tips Menuliskan Volume pada Jurnal Internasional dengan Tepat

  1. Perhatikan Format yang Diminta
    Setiap institusi atau jurnal biasanya memiliki panduan format penulisan referensi. Pastikan kamu mengikuti pedoman tersebut.
  2. Gunakan Software Referensi
    Untuk mempermudah, kamu bisa menggunakan software seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote. Software ini secara otomatis akan menyusun format yang benar sesuai pilihanmu.
  3. Cek Konsistensi
    Jika kamu menulis banyak referensi, pastikan formatnya konsisten di seluruh daftar pustaka.
  4. Hati-Hati dengan Penulisan Volume dan Issue
    Jangan sampai tertukar antara volume (angka besar) dan issue (nomor kecil).

Kenapa Volume Penting dalam Jurnal Internasional?

Penulisan volume penting karena:

  1. Mempermudah Pencarian
    Volume adalah “alamat” utama untuk menemukan artikel jurnal secara spesifik.
  2. Menjaga Akurasi Referensi
    Referensi yang jelas dan lengkap menunjukkan kredibilitas karya ilmiahmu.
  3. Mendukung Standar Internasional
    Penulisan volume yang benar sesuai standar internasional mempermudah pembaca dari berbagai negara memahami referensimu.

Kesalahan Umum dalam Penulisan Volume

  1. Menggunakan Format yang Salah
    Banyak penulis yang keliru mencampur format, misalnya menggunakan volume tebal di MLA Style.
  2. Tidak Mencantumkan Issue
    Issue sering kali dilupakan, padahal ini penting untuk jurnal yang menerbitkan beberapa edisi dalam setahun.
  3. Tidak Mengikuti Panduan
    Sebelum menulis referensi, selalu cek panduan format yang universitas, jurnal, atau penerbit berikan.

Peran DOI dalam Penulisan Referensi Jurnal Internasional

Peran DOI dalam Penulisan Referensi Jurnal Internasional
Peran DOI dalam Penulisan Referensi Jurnal Internasional

Sobat Edukasiana, selain penulisan volume, ada satu elemen penting yang nggak boleh kamu lupakan: DOI (Digital Object Identifier). DOI adalah kode unik yang diberikan untuk setiap artikel jurnal, dan ini membantu pembaca langsung menemukan artikel tersebut secara online.

Biasanya, DOI ditulis di akhir referensi, seperti ini:

Contoh Format APA dengan DOI
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14(3), 120–130. https://doi.org/10.1234/jce.v14i3.5678

Dengan DOI, referensi jurnalmu akan lebih kredibel karena mudah terverifikasi.

Mengatasi Jurnal yang Tidak Memiliki Issue

Ada kalanya jurnal internasional hanya mencantumkan volume tanpa issue. Dalam kasus ini, cukup tuliskan volume saja, tanpa tanda kurung atau nomor tambahan.

Contoh Format APA Tanpa Issue
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14, 120–130.

Namun, jika jurnal memiliki nomor edisi khusus (misalnya “Special Issue”), kamu tetap perlu menuliskannya dengan keterangan tambahan.

Contoh Format dengan Edisi Khusus
Smith, J. (2023). Advances in renewable energy technologies. Journal of Clean Energy, 14 (Special Issue), 120–130.

Penulisan Volume dalam Bahasa Berbeda

Jika kamu merujuk jurnal yang tidak berbahasa Inggris, format volume tetap sama. Namun, perhatikan transliterasi atau penyesuaian nama jurnalnya sesuai pedoman yang kamu gunakan.

Contoh Jurnal Berbahasa Indonesia
Rahman, A. (2023). Teknologi ramah lingkungan untuk energi terbarukan. Jurnal Energi Hijau, 5(1), 45–60.

Contoh Jurnal Berbahasa Prancis
Dupont, L. (2023). Innovations dans les énergies renouvelables. Revue d’Énergie Durable, 9(2), 87–99.

Penyesuaian ini penting agar referensi tetap informatif meskipun jurnal berasal dari negara berbeda.

Menggunakan Alat Online untuk Penulisan Referensi

Kalau Sobat Edukasiana masih merasa ribet dengan format manual, ada banyak alat online yang bisa membantu, lho! Beberapa di antaranya adalah:

  1. Citation Machine
    Alat ini memungkinkan kamu memilih berbagai format, seperti APA, MLA, dan Chicago, dengan cara otomatis.
  2. Mendeley
    Selain membantu mengelola referensi, Mendeley juga bisa langsung menyusun daftar pustaka sesuai kebutuhan.
  3. Zotero
    Cocok untuk kamu yang sering bekerja dengan berbagai sumber akademik. Zotero akan menyinkronkan referensimu ke berbagai perangkat.

Dengan alat-alat ini, kamu bisa menghemat waktu sekaligus memastikan format yang kamu gunakan sudah benar.

Tantangan dalam Penulisan Volume pada Jurnal Internasional

  1. Kesalahan Format
    Beberapa mahasiswa sering keliru dalam membedakan volume dan issue, terutama saat menggunakan jurnal yang memiliki banyak edisi per tahun.
  2. Kehilangan Informasi Asli
    Kadang, ketika mengunduh artikel jurnal, informasi volume dan issue tidak langsung terlihat. Pastikan kamu memeriksa file PDF jurnal secara keseluruhan atau cek situs penerbitnya.
  3. Inconsistency dalam Daftar Pustaka
    Menulis referensi dengan format yang tidak konsisten bisa mengurangi nilai akademik dari karya ilmiahmu. Oleh karena itu, pastikan semua daftar pustaka tersusun dengan standar yang sama.

Penulisan Volume dalam Artikel Review

Jika Sobat Edukasiana sedang membuat artikel review atau tinjauan pustaka, penulisan volume menjadi sangat krusial. Artikel review sering kali merujuk banyak jurnal, dan informasi volume membantu pembaca melacak artikel aslinya.

Gunakan tabel atau daftar terstruktur untuk menyajikan informasi referensi dalam artikel review. Contoh:

Nama Penulis Judul Artikel Jurnal Volume (Issue) Tahun
Smith, J. Advances in Renewable Energy Technologies Journal of Clean Energy 14 (3) 2023
Rahman, A. Teknologi Ramah Lingkungan untuk Energi Terbarukan Jurnal Energi Hijau 5 (1) 2023

Dengan tabel ini, pembaca akan lebih mudah memahami dan merujuk ulang artikel yang kamu bahas.


Volume dalam Konteks Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Volume tidak hanya sekadar angka. Ia juga mencerminkan perjalanan sebuah jurnal dalam mendokumentasikan perkembangan ilmu pengetahuan.

Misalnya:

  • Volume awal sering berisi artikel eksploratif.
  • Volume tengah biasanya lebih matang dengan fokus pada temuan baru.
  • Volume terbaru sering kali membahas tren atau isu terkini.

Sebagai penulis, kamu bisa memilih volume tertentu sesuai dengan relevansi topik penelitianmu.

Kesimpulan

Penulisan volume pada jurnal internasional adalah bagian penting dari referensi akademik. Dengan memahami cara menuliskannya sesuai format seperti APA, MLA, atau Chicago Style, kamu dapat menyusun referensi yang jelas, akurat, dan sesuai standar internasional. Jadi, jangan ragu untuk mencoba ya, Sobat Edukasiana!

Kamu juga bisa cek Cara Submit Jurnal Scopus Gratis

FAQ

  1. Apa itu volume dalam jurnal internasional?
    Volume adalah angka yang menunjukkan edisi jurnal berdasarkan tahun penerbitan sejak awal jurnal tersebut terbit.
  2. Bagaimana cara menuliskan volume dalam APA Style?
    Dalam APA Style, volume tertulis dengan angka tebal (bold) setelah nama jurnal.
  3. Apa perbedaan antara volume dan issue?
    Volume merujuk pada edisi tahunan jurnal, sedangkan issue adalah nomor edisi dalam satu tahun tersebut.
  4. Kenapa volume penting dalam referensi jurnal?
    Volume mempermudah pembaca untuk menemukan artikel yang berujuk secara akurat.
  5. Apakah perlu mencantumkan volume jika jurnal hanya memiliki satu edisi per tahun?
    Ya, tetap perlu mencantumkan volume untuk memperjelas referensi jurnal tersebut.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp