![Inilah 5 Jurnal Open Access Populer di Indonesia Tahun Ini](https://serasipublisher.id/blog/wp-content/uploads/2025/02/Copy-of-Hitam-dan-Kuning-Modern-Monthly-Report-Cover-A4-Document-Landscape-38.png)
Cara Melihat H-Index Scopus. H-index adalah salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengukur produktivitas dan dampak publikasi seorang akademisi atau peneliti. Metrik ini menggabungkan jumlah publikasi dengan jumlah sitasi yang diterima oleh publikasi tersebut. H-index yang lebih tinggi menunjukkan bahwa peneliti tidak hanya banyak menulis, tetapi juga menghasilkan karya yang sering dijadikan rujukan oleh peneliti lain.
Scopus adalah salah satu database yang menyajikan H-index bagi penulis yang terdaftar, memberikan gambaran mengenai seberapa besar pengaruh ilmiah yang dimiliki seorang peneliti.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara melihat H-index peneliti melalui Scopus, serta bagaimana menggunakannya untuk mengevaluasi dampak akademik dari publikasi ilmiah.
1. Apa itu H-Index?
H-index adalah ukuran yang menggabungkan produktivitas (jumlah publikasi) dan dampak (jumlah sitasi) dari karya ilmiah seorang penulis. Sebagai contoh, jika seorang penulis memiliki H-index 10, ini berarti penulis tersebut memiliki 10 publikasi yang masing-masing disitasi minimal 10 kali.
2. Cara Melihat H-Index di Scopus
3. Menggunakan Scopus Author Profile
Untuk melihat H-index, pastikan penulis yang Anda cari memiliki Author Profile di Scopus. Profil ini menunjukkan publikasi, sitasi, serta H-index yang terhitung berdasarkan seluruh artikel yang diterbitkan oleh penulis tersebut.
4. Memahami H-Index dalam Konteks Penelitian
H-index digunakan untuk menilai kontribusi seorang penulis terhadap bidang keilmuan, bukan hanya berdasarkan jumlah publikasi, tetapi juga kualitas dan pengaruhnya. H-index yang tinggi menandakan bahwa penulis memiliki banyak publikasi yang berpengaruh di bidangnya.
5. Keuntungan Menggunakan H-Index di Scopus
H-index adalah alat yang berguna untuk menilai produktivitas dan pengaruh seorang penulis dalam dunia akademik. Dengan menggunakan Scopus, peneliti dapat melihat H-index mereka untuk mengetahui seberapa besar dampak yang telah mereka berikan melalui karya-karya ilmiah yang telah diterbitkan. Memahami cara melihat dan menginterpretasikan H-index dapat membantu penulis meningkatkan kualitas karya mereka serta memilih jurnal yang tepat untuk publikasi.