![Perbandingan SINTA dan Scopus dalam Publikasi Ilmiah](https://serasipublisher.id/blog/wp-content/uploads/2025/02/Copy-of-Hitam-dan-Kuning-Modern-Monthly-Report-Cover-A4-Document-Landscape-3-4.png)
Publikasi ilmiah adalah bagian penting dalam dunia akademik dan penelitian. Namun, munculnya jurnal predator menjadi ancaman bagi akademisi yang ingin mempublikasikan penelitian mereka di jurnal bereputasi. Salah satu database terbesar, Scopus, sering digunakan sebagai tolok ukur kualitas jurnal, tetapi bagaimana kita bisa memastikan bahwa jurnal yang terindeks di dalamnya bukanlah jurnal predator, namun apakah kamu tahu carai memverifikasi daftar jurnal predator di Scopus?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci cara memverifikasi daftar jurnal predator di Scopus, agar penelitian Anda tetap kredibel dan terhindar dari jebakan jurnal berkualitas rendah.
Jurnal predator adalah jurnal akademik yang menerbitkan artikel tanpa melakukan peer review yang ketat. Biasanya, jurnal ini hanya mengejar keuntungan dari biaya publikasi tanpa memperhatikan kualitas penelitian.
Ciri-ciri jurnal predator:
Banyak akademisi menganggap bahwa jurnal yang terindeks Scopus pasti bereputasi baik. Namun, faktanya, ada beberapa jurnal yang masuk dalam Scopus tetapi memiliki reputasi buruk. Memverifikasi jurnal sebelum mengirimkan artikel akan membantu Anda:
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengecek apakah sebuah jurnal benar-benar berkualitas atau termasuk dalam kategori predator:
Jeffrey Beall, seorang pustakawan, telah menyusun daftar jurnal predator yang bisa menjadi referensi.
Banyak peneliti yang terjebak dalam jurnal predator karena beberapa alasan berikut:
Memilih jurnal untuk publikasi ilmiah bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Tidak semua jurnal yang terindeks di Scopus memiliki kualitas baik, sehingga Anda harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam jurnal predator.
Gunakan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas untuk cara memverifikasi daftar jurnal predator di Scopus, sehingga penelitian Anda memiliki dampak yang lebih besar dan tidak sia-sia.
Tidak, meskipun Scopus memiliki standar ketat, ada beberapa jurnal yang lolos namun memiliki reputasi buruk. Oleh karena itu, verifikasi tetap penting.
Anda bisa mengeceknya melalui Scopus, Beall’s List, CrossRef, dan DOAJ untuk memastikan kredibilitas jurnal.
Ya, publikasi di jurnal predator bisa merugikan reputasi akademik Anda, terutama jika ingin mengajukan hibah atau kenaikan pangkat.
Ya, beberapa jurnal predator terkadang berhasil masuk ke Scopus, tetapi biasanya akan terhapus setelah terdeteksi.
Anda bisa menarik kembali artikel atau tidak menggunakan publikasi tersebut untuk kepentingan akademik seperti kenaikan jabatan atau hibah penelitian.