![Perbandingan SINTA dan Scopus dalam Publikasi Ilmiah](https://serasipublisher.id/blog/wp-content/uploads/2025/02/Copy-of-Hitam-dan-Kuning-Modern-Monthly-Report-Cover-A4-Document-Landscape-3-4.png)
Dalam dunia akademik dan penelitian, SINTA (Science and Technology Index) dan Scopus adalah dua sistem indeksasi jurnal yang sering menjadi acuan. SINTA lebih berfokus pada publikasi ilmiah di Indonesia, sementara Scopus adalah indeksasi global yang mencakup berbagai jurnal bereputasi dari seluruh dunia.
Bagi peneliti, memahami kata kunci umum tentang SINTA dan Scopus sangat penting agar dapat memilih jurnal yang tepat untuk publikasi, meningkatkan sitasi, dan mengoptimalkan dampak penelitian. Artikel ini akan membahas kata kunci yang sering digunakan terkait SINTA dan Scopus serta bagaimana memanfaatkannya untuk kepentingan akademik.
SINTA adalah sistem indeksasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Tujuannya adalah:
SINTA memiliki 6 tingkatan indeksasi, yaitu S1 hingga S6, di mana S1 adalah yang tertinggi.
Scopus adalah database indeksasi jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Dalam Scopus mencakup lebih dari 25.000 jurnal akademik dari berbagai disiplin ilmu, dan sering menjadi standar utama dalam publikasi ilmiah internasional.
Keunggulan Scopus:
Berikut adalah beberapa kata kunci yang sering digunakan dalam konteks SINTA dan Scopus:
Untuk mencari jurnal yang sesuai dengan bidang penelitian, Anda bisa menggunakan cara berikut:
Publikasi di jurnal terindeks SINTA atau Scopus memberikan banyak manfaat, di antaranya:
Memahami kata kunci umum tentang SINTA dan Scopus dapat membantu peneliti dalam menemukan jurnal yang tepat, meningkatkan peluang publikasi, dan mengoptimalkan dampak ilmiah. Baik SINTA maupun Scopus memiliki kelebihan masing-masing yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan akademik dan penelitian.
Jangan lupa selalu memeriksa indeksasi jurnal sebelum mengirimkan artikel, agar publikasi Anda dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
SINTA adalah indeksasi jurnal nasional Indonesia, sementara Scopus adalah indeksasi jurnal internasional yang oleh Elsevier kelola.
Anda bisa mengeceknya di situs resmi SINTA (sinta.kemdikbud.go.id) atau Scopus (scopus.com/sources).
Publikasi di Scopus memiliki cakupan global, lebih banyak orang baca, dan berpeluang mendapatkan lebih banyak sitasi jika kita bandingkan dengan SINTA.
SINTA memiliki peringkat S1 hingga S6, sementara Scopus memiliki kategori Q1, Q2, Q3, dan Q4.
Tidak. Artikel yang sudah dipublikasikan di satu jurnal tidak bisa dipublikasikan ulang di jurnal lain, kecuali dalam bentuk revisi substansial atau konferensi terkait.