
Publikasi di Jurnal Nasional vs Prosiding Konferensi, Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah bisa dilakukan di jurnal nasional atau prosiding konferensi.
Namun, banyak akademisi bingung mana yang lebih baik untuk karier dan pengakuan akademik.
Artikel ini akan membahas perbedaan jurnal nasional dan prosiding konferensi, serta keunggulan masing-masing.
Aspek | Jurnal Nasional | Prosiding Konferensi |
---|---|---|
Tujuan | Publikasi ilmiah dengan proses peer-review ketat | Penyebaran hasil penelitian dalam konferensi akademik |
Proses Review | Double-blind peer-review oleh akademisi | Review lebih cepat, kadang hanya oleh panitia konferensi |
Waktu Publikasi | 3–12 bulan | 1–6 bulan (lebih cepat) |
Indeksasi | SINTA, DOAJ, Garuda | Google Scholar, Scopus, IEEE Xplore, Springer |
Pengakuan Akademik | Lebih tinggi untuk kenaikan jabatan akademik | Berguna untuk networking dan diskusi ilmiah |
✅ Jika ingin publikasi yang lebih diakui secara akademik.
✅ Jika ingin artikel terindeks SINTA atau DOAJ.
✅ Jika tidak terburu-buru dan siap mengikuti proses review yang lebih ketat.
✅ Jika ingin publikasi lebih cepat dan tidak ingin menunggu lama.
✅ Jika ingin mendapatkan feedback langsung dari akademisi lain dalam konferensi.
✅ Jika ingin publikasi terindeks di Google Scholar, Scopus, atau IEEE Xplore.
Baik jurnal nasional maupun prosiding konferensi memiliki keunggulan masing-masing.
Jika ingin publikasi dengan nilai akademik lebih tinggi, pilih jurnal nasional.
Jika ingin publikasi cepat dan kesempatan networking, pilih prosiding konferensi.
Sesuaikan dengan tujuan penelitian dan kebutuhan akademik Anda! 🚀📚
Tergantung institusi, tetapi jurnal nasional lebih diakui dibanding prosiding.
Prosiding lebih cepat karena tidak melalui peer-review ketat seperti jurnal.
Ya! Beberapa prosiding dari konferensi internasional bisa masuk indeks Scopus atau IEEE Xplore.
Bisa, tetapi harus ada pengembangan substansial agar tidak dianggap duplikasi.
Ya! Jurnal nasional memiliki standar peer-review yang lebih ketat.