
Pentingnya Originalitas dalam Penulisan Jurnal Ilmiah sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian memiliki kontribusi baru dalam ilmu pengetahuan.
Jurnal nasional dan internasional memiliki standar tinggi dalam mendeteksi plagiarisme dan duplikasi konten. Artikel ini akan membahas mengapa originalitas sangat penting dalam jurnal ilmiah dan bagaimana cara menjaganya.
✅ Penelitian yang orisinal memberikan temuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat akademik.
✅ Jika hanya mengulang penelitian lama, maka kontribusi akademik Anda menjadi kurang bernilai.
✅ Jurnal bereputasi menggunakan Turnitin, iThenticate, atau Plagscan untuk mengecek plagiarisme.
✅ Self-plagiarism (menyalin karya sendiri tanpa pengembangan baru) juga dianggap pelanggaran akademik.
✅ Jurnal Scopus dan Web of Science memiliki standar ketat terhadap originalitas.
✅ Artikel dengan novelty yang jelas lebih cepat diterima oleh editor dan reviewer.
✅ Penelitian yang orisinal meningkatkan reputasi akademik dan peluang mendapatkan sitasi lebih tinggi.
✅ Plagiarisme atau duplikasi dapat merusak karier akademik dan profesionalisme penulis.
✅ Jangan hanya mengutip satu atau dua penelitian sebelumnya.
✅ Gunakan referensi dari jurnal bereputasi dalam 5–10 tahun terakhir.
✅ Hindari copy-paste, gunakan parafrase dengan bahasa akademik yang baik.
✅ Gunakan software reference manager seperti Mendeley atau Zotero.
✅ Pastikan skor plagiarisme di bawah 20% (idealnya di bawah 10%).
✅ Gunakan Turnitin, iThenticate, atau Plagscan untuk pengecekan.
✅ Jelaskan research gap yang belum dijawab oleh penelitian sebelumnya.
✅ Perjelas bagaimana penelitian Anda menyediakan solusi atau pendekatan baru.
Originalitas dalam jurnal ilmiah sangat penting untuk menjaga kredibilitas penelitian dan pengakuan akademik.
Agar artikel tetap orisinal dan berkualitas:
✅ Gunakan berbagai sumber referensi dan tulis dengan bahasa sendiri.
✅ Periksa plagiarisme sebelum submission.
✅ Tunjukkan novelty penelitian dengan jelas.
Dengan menjaga originalitas, peluang artikel diterima di jurnal bereputasi akan lebih besar! 🚀📚
Self-plagiarism terjadi saat penulis menggunakan kembali karya sendiri tanpa modifikasi signifikan.
Rata-rata di bawah 20%, tetapi lebih baik jika di bawah 10%.
Artikel bisa langsung ditolak atau diminta untuk revisi besar.
Tunjukkan research gap dan kontribusi baru yang belum dibahas dalam penelitian sebelumnya.
Gunakan Turnitin, iThenticate, atau Plagscan sebelum submit ke jurnal.