
Perbedaan Antara Kutipan Langsung dan Parafrase dalam dunia akademik, kutipan langsung dan parafrase adalah dua teknik utama dalam menyajikan informasi dari sumber lain. Penggunaan yang tepat antara kutipan langsung dan parafrase sangat penting untuk menjaga keakuratan informasi sekaligus menghindari plagiarisme.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara kutipan langsung dan parafrase, kapan harus menggunakannya, serta cara menerapkannya dalam artikel ilmiah dengan benar.
Kutipan langsung adalah pengambilan teks dari sumber asli tanpa mengubah satu kata pun. Biasanya digunakan ketika informasi tersebut dianggap penting untuk disampaikan secara presisi.
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia” (Mandela, 1994, hlm. 45).
Parafrase adalah teknik menyampaikan kembali ide dari sumber lain dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna aslinya.
Baik kutipan langsung maupun parafrase memiliki fungsi yang penting dalam artikel ilmiah. Kutipan langsung digunakan ketika keakuratan kata-kata asli sangat penting, sedangkan parafrase lebih fleksibel untuk menjelaskan ulang informasi dengan bahasa yang lebih sesuai dengan konteks penelitian. Memahami perbedaan keduanya akan membantu penulis dalam menyajikan argumen yang lebih kuat dan terhindar dari plagiarisme.
Ya, meskipun menggunakan kata-kata sendiri, parafrase tetap harus mencantumkan sumber aslinya.
Sebaiknya tidak terlalu banyak. Kombinasikan dengan parafrase agar tulisan tetap orisinal dan analitis.
Gunakan kata-kata sendiri, ubah struktur kalimat, dan pastikan tetap mencantumkan sumber.
Ini bisa dianggap sebagai plagiarisme, yang merupakan pelanggaran etika akademik.
Ya, beberapa alat seperti Zotero, Mendeley, dan Cite This For Me bisa membantu dalam membuat kutipan secara otomatis.