Bagaimana Cara Menulis Latar Belakang yang Kuat?

Bagaimana Cara Menulis Latar Belakang yang Kuat

Bagaimana Cara Menulis Latar Belakang yang Kuat, Latar belakang penelitian adalah salah satu bagian paling krusial dalam proposal penelitian karena menjadi dasar yang menjelaskan mengapa penelitian tersebut penting dilakukan. Dengan latar belakang yang kuat, pembaca dapat memahami urgensi penelitian serta masalah yang ingin diselesaikan. Oleh karena itu, menulis latar belakang harus dilakukan dengan sistematis dan berbasis data yang valid.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah dalam menyusun latar belakang penelitian yang kuat, mencakup elemen penting yang harus disertakan, serta tips untuk membuatnya lebih menarik dan persuasif.

Langkah-Langkah Menulis Latar Belakang

1. Mengidentifikasi Masalah Penelitian

Latar belakang harus diawali dengan menjelaskan masalah utama yang akan diteliti. Masalah ini harus jelas, spesifik, dan memiliki dampak signifikan dalam bidang studi tertentu. Untuk mengidentifikasi masalah yang relevan:

  • Baca literatur yang sudah ada untuk menemukan kesenjangan penelitian.
  • Perhatikan fenomena yang sedang terjadi di lapangan.
  • Diskusikan dengan ahli atau dosen pembimbing.

2. Menjelaskan Konteks dan Signifikansi Masalah

Setelah masalah diidentifikasi, jelaskan konteks penelitian dengan memberikan data atau fakta yang mendukung. Ini bisa berupa:

  • Statistik terbaru dari sumber terpercaya.
  • Tren atau perkembangan terbaru dalam bidang penelitian.
  • Kasus atau contoh nyata yang relevan.

Misalnya, jika penelitian membahas dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja, sertakan data tentang peningkatan penggunaan media sosial dan tingkat kecemasan di kalangan remaja.

3. Meninjau Penelitian Sebelumnya

Latar belakang juga harus mencakup tinjauan singkat terhadap penelitian sebelumnya yang relevan. Ini menunjukkan pemahaman terhadap topik dan membantu membangun dasar teori yang kuat. Dalam bagian ini:

  • Ringkas hasil penelitian sebelumnya.
  • Tunjukkan kekurangan atau kesenjangan dalam penelitian sebelumnya.
  • Jelaskan bagaimana penelitian yang akan dilakukan dapat mengisi kesenjangan tersebut.

4. Menjelaskan Tujuan Penelitian

Di bagian akhir latar belakang, jelaskan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai. Tujuan ini harus terkait langsung dengan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Contoh: “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja, dengan fokus pada kecemasan dan stres akademik.”

Tips Lainnya

  1. Gunakan Data yang Valid – Pastikan semua data dan fakta berasal dari sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, laporan pemerintah, atau organisasi resmi.
  2. Hindari Kalimat Bertele-tele – Gunakan kalimat yang jelas, lugas, dan langsung pada inti masalah.
  3. Gunakan Struktur yang Sistematis – Urutkan latar belakang dari masalah umum ke spesifik.
  4. Gunakan Kutipan Secara Proporsional – Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung, tetapi jelaskan dengan bahasa sendiri.
  5. Tinjau dan Revisi – Setelah menulis, periksa kembali kesalahan tata bahasa dan pastikan argumen mengalir dengan baik.

Kesimpulan

Menulis latar belakang yang kuat memerlukan pemahaman yang baik terhadap topik dan masalah penelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, latar belakang penelitian akan lebih sistematis, berbobot, dan meyakinkan. Pastikan untuk selalu mendukung argumen dengan data dan referensi yang relevan agar latar belakang memiliki dasar yang kuat.

FAQ

1. Berapa panjang ideal latar belakang penelitian? Latar belakang biasanya terdiri dari 2-5 halaman tergantung kompleksitas penelitian.

2. Apa perbedaan antara latar belakang dan tinjauan pustaka? Latar belakang menjelaskan masalah dan alasan penelitian, sedangkan tinjauan pustaka membahas penelitian terdahulu yang relevan.

3. Bagaimana cara memastikan latar belakang saya tidak terlalu umum? Gunakan data spesifik, fokus pada masalah yang jelas, dan sertakan penelitian terdahulu.

4. Apakah latar belakang harus menyertakan hipotesis? Tidak selalu, tetapi bisa mencantumkan hipotesis jika penelitian bersifat kuantitatif.

5. Bagaimana cara menarik perhatian pembaca dalam latar belakang? Gunakan data atau fakta yang mengejutkan, pernyataan menarik, atau pertanyaan provokatif di awal paragraf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp