Perbedaan Review Paper dan Systematic Review

Perbedaan Review Paper dan Systematic Review

Dalam dunia akademik, kita sering mendengar istilah “review paper” dan “systematic review.” Keduanya memang sama-sama membahas literatur yang sudah ada, tapi sebenarnya memiliki pendekatan dan tujuan yang cukup berbeda. Nah, buat kamu yang sedang berkutat di dunia penelitian atau sekadar ingin tahu lebih dalam, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang perbedaan review paper dan systematic review. Disampaikan dengan bahasa yang santai dan mudah dicerna, tapi tetap padat dan berbobot.

Apa Itu Review Paper?

Review paper, atau disebut juga narrative review, adalah jenis tulisan ilmiah yang menyajikan ringkasan dari berbagai penelitian sebelumnya tentang satu topik tertentu. Penulis biasanya memilih studi yang dianggap relevan, kemudian menyusun narasi berdasarkan interpretasi mereka sendiri.

Ciri-Ciri Review Paper:

  • Tidak menggunakan metode sistematis dalam pencarian literatur
  • Subjektif, karena dipengaruhi oleh sudut pandang penulis
  • Fokus pada diskusi dan analisis topik tertentu
  • Cocok untuk mengenalkan topik kepada pembaca baru

Biasanya review paper ditulis oleh peneliti yang telah lama berkecimpung dalam bidang tersebut. Tujuannya? Untuk memberikan gambaran umum atau insight atas perkembangan riset dalam area tertentu.

Apa Itu Systematic Review?

Systematic review adalah jenis publikasi ilmiah yang menggunakan pendekatan yang lebih ketat dan terstruktur dalam mengulas literatur. Ini bukan sekadar menceritakan kembali, tapi benar-benar menyaring dan mengevaluasi studi-studi yang memenuhi kriteria tertentu.

Ciri-Ciri Systematic Review:

  • Menggunakan metode yang jelas dan terdokumentasi
  • Memiliki protokol penelitian yang diikuti secara konsisten
  • Sumber literatur dicari dengan strategi pencarian yang spesifik
  • Hasil dari studi yang direview biasanya dibandingkan dan disintesis secara mendalam

Systematic review sangat dihargai dalam komunitas ilmiah karena dianggap lebih objektif dan transparan.

Tabel Perbandingan Review Paper dan Systematic Review

Aspek Review Paper Systematic Review
Tujuan Menyediakan ringkasan naratif Menganalisis literatur secara sistematis
Metode Tidak baku Mengikuti protokol khusus
Pencarian Literatur Tidak selalu lengkap Strategi pencarian terstruktur
Objektivitas Subjektif Objektif dan transparan
Penggunaan Data Umum dan luas Terfokus dan terdokumentasi
Waktu Pengerjaan Relatif cepat Membutuhkan waktu lebih lama
Pengaruh Bias Lebih besar Minim karena metode yang sistematis

Kapan Harus Menggunakan Review Paper?

Jika kamu ingin memberikan gambaran umum tentang suatu topik atau memperkenalkan pembaca terhadap konsep tertentu, maka review paper adalah pilihan yang tepat. Misalnya, ketika ingin mengulas tren atau perkembangan teknologi dalam bidang tertentu dalam lima tahun terakhir.

Kapan Harus Menggunakan Systematic Review?

Systematic review cocok digunakan saat kamu ingin menyusun dasar teori yang kuat untuk penelitian lebih lanjut atau bahkan kebijakan publik. Karena metodenya ketat dan minim bias, hasil dari systematic review sering kali dijadikan rujukan utama dalam penelitian lanjutan.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

Review Paper:

Kelebihan:

  • Lebih fleksibel dalam menyusun argumen
  • Cepat disusun dan dipublikasikan
  • Memberikan insight dari pengalaman penulis

Kekurangan:

  • Cenderung subjektif
  • Tidak menyaring kualitas studi dengan ketat
  • Kurang cocok untuk dasar pengambilan keputusan

Systematic Review:

Kelebihan:

  • Transparan dan dapat direplikasi
  • Memberikan dasar kuat untuk pengambilan kebijakan
  • Minim bias

Kekurangan:

  • Proses panjang dan melelahkan
  • Membutuhkan keahlian dalam metode penelitian
  • Sulit dilakukan jika topik masih baru atau belum banyak riset

Tantangan dalam Penulisan

Menulis review paper maupun systematic review punya tantangan masing-masing. Untuk review paper, tantangan utamanya adalah bagaimana menyusun narasi yang menarik dan berbobot, tanpa terjebak dalam opini pribadi yang terlalu kuat.

Sementara itu, menulis systematic review menuntut peneliti untuk sangat teliti, sabar, dan konsisten dalam menjalankan protokol. Proses screening literatur bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Kombinasi Keduanya?

Dalam praktiknya, tidak sedikit penulis yang menggabungkan gaya review paper dan systematic review. Misalnya, dengan tetap menggunakan struktur naratif, tapi melakukan pencarian literatur dengan metode yang lebih transparan. Meskipun tidak menjadi systematic review secara formal, pendekatan ini bisa memperkuat kualitas tulisan.

Penutup

Perbedaan review paper dan systematic review tidak hanya soal struktur penulisan, tapi juga menyangkut metode, tujuan, dan cara berpikir ilmiah. Keduanya punya tempat masing-masing dalam dunia akademik. Jadi, sebelum mulai menulis, pastikan kamu sudah tahu jenis tulisan mana yang paling sesuai dengan tujuanmu.

FAQ

1. Apakah review paper bisa diubah menjadi systematic review? Secara teknis, tidak bisa langsung diubah. Systematic review membutuhkan metodologi sejak awal yang tidak bisa disisipkan belakangan.

2. Apakah review paper lebih mudah ditulis daripada systematic review? Umumnya iya, karena tidak perlu prosedur yang rumit. Tapi tetap butuh riset mendalam dan wawasan luas.

3. Apakah systematic review harus didaftarkan ke PROSPERO? Idealnya iya, terutama untuk bidang kesehatan, agar ada transparansi dan terhindar dari duplikasi.

4. Apakah kedua jenis tulisan ini bisa dijadikan dasar penelitian? Bisa, tapi systematic review lebih sering digunakan sebagai dasar untuk studi lanjutan.

5. Mana yang lebih sering diterbitkan oleh jurnal bereputasi? Keduanya punya peluang, tapi systematic review sering dianggap lebih kredibel karena metodenya yang ketat.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp