Cara Mengajukan Banding Jika Ditolak karena Plagiarisme yang Tidak Disengaja

 

Penolakan artikel jurnal karena plagiarisme, meskipun tidak disengaja, dapat merusak reputasi akademik. Namun, penulis dapat mengajukan banding untuk memperbaiki kesalahan ini.

Artikel ini menjelaskan konsep plagiarisme, langkah-langkah mengajukan banding atas penolakan akibat plagiarisme yang tidak disengaja, dan pentingnya menjaga integritas dalam publikasi ilmiah.

Apa itu Plagiarisme?

Plagiarisme adalah penggunaan ide, teks, atau data orang lain tanpa atribusi yang memadai, sehingga disajikan seolah-olah karya sendiri.

Menurut Committee on Publication Ethics (COPE, 2021), plagiarisme mencakup penyalinan langsung, parafrase tanpa kutipan, dan self-plagiarism.

Plagiarisme tidak disengaja sering terjadi akibat kelalaian sitasi atau kurangnya pemahaman etika publikasi, tetapi tetap dapat menyebabkan penolakan artikel, seperti di Jurnal Hukum Sinta 3, jika terdeteksi oleh alat seperti Turnitin.

Baca Juga: Mengapa Beberapa Artikel Ditolak karena Isu Plagiarisme?

10 Cara Mengajukan Banding Jika Ditolak karena Plagiarisme yang Tidak Disengaja

Berikut inilah beberapa Cara Mengajukan Banding Jika Ditolak karena Plagiarisme yang Tidak Disengaja, simak hingga akhir:

  1. Pahami Laporan Plagiarisme: Tinjau laporan Turnitin untuk mengidentifikasi bagian yang dianggap plagiat.
  2. Kumpulkan Bukti Orisinalitas: Siapkan draf awal, catatan penelitian, atau data untuk membuktikan karya orisinal.
  3. Cek Pedoman Jurnal: Pelajari kebijakan banding jurnal, seperti di Jurnal Hukum Sinta 3, di situs resmi.
  4. Tulis Surat Banding Formal: Buat surat banding yang sopan, jelaskan konteks plagiarisme tidak disengaja.
  5. Akui Kesalahan: Mengaku lalai, misalnya, lupa mencantumkan kutipan, untuk menunjukkan itikad baik.
  6. Sertakan Revisi Sitasi: Perbaiki artikel dengan sitasi yang benar menggunakan gaya seperti APA atau MLA.
  7. Gunakan Alat Referensi: Manfaatkan Mendeley untuk memastikan pengelolaan referensi yang akurat.
  8. Konsultasikan Editor: Hubungi editor jurnal untuk klarifikasi sebelum mengajukan banding resmi.
  9. Ajukan dalam Batas Waktu: Patuhi tenggat waktu banding yang ditetapkan jurnal untuk menghindari penolakan otomatis.
  10. Minta Dukungan Akademik: Dapatkan surat rekomendasi dari pembimbing atau kolega untuk memperkuat banding.

Kesimpulan

Plagiarisme tidak disengaja, seperti kelalaian sitasi, dapat menyebabkan penolakan artikel, tetapi banding yang tepat dapat memperbaiki situasi.

Dengan memahami laporan plagiarisme, mengakui kesalahan, merevisi sitasi, dan mengikuti pedoman jurnal, penulis dapat mengajukan banding yang efektif.

Dalam konteks Jurnal Hukum Sinta 3, langkah seperti menggunakan Mendeley dan konsultasi dengan editor memperkuat peluang keberhasilan. Proses banding tidak hanya menyelamatkan karya, tetapi juga meningkatkan pemahaman etika

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp