
Menulis abstrak itu gampang-gampang susah, namun bagaimana cara menulis abstrak yang menarik agar mudah dikutip oleh peneliti lain.
Kalau terlalu umum, pembaca bisa bingung. Tapi kalau terlalu teknis, malah tidak menarik. Nah, di artikel ini, kita akan bahas tuntas teknik menulis abstrak yang menarik agar mudah dikutip peneliti lain.
Tujuannya sudah jelas, supaya karya kamu punya dampak lebih luas dan sering dijadikan referensi.
Abstrak adalah pintu pertama menuju keseluruhan isi penelitian. Ini yang pertama kali dibaca calon pembaca saat mereka mencari literatur.
Kalau abstraknya menarik, besar kemungkinan peneliti lain akan membaca lebih lanjut dan mungkin mengutip karya kamu.
Hindari jargon teknis yang hanya bisa dipahami segelintir orang. Gunakan kalimat sederhana tapi informatif. Misalnya:
Kurang baik: “Penelitian ini mengembangkan pendekatan heuristik dalam rangka menyinergikan variabel kontekstual…” Lebih baik: “Penelitian ini mengembangkan metode baru untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah menengah.”
Struktur yang baik biasanya mencakup:
Highlight hasil penelitian kamu. Jangan terlalu bertele-tele. Peneliti lain biasanya mencari informasi cepat mengenai hasil dan dampaknya.
Agar abstrak kamu mudah ditemukan di mesin pencari database jurnal, gunakan keyword yang sesuai. Pastikan kata kunci muncul secara alami.
Kalimat seperti “Penelitian ini sangat penting” tidak memberi informasi konkret. Gantilah dengan data nyata atau pernyataan yang lebih spesifik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media digital terhadap minat baca siswa sekolah menengah pertama. Menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei, data dikumpulkan dari 200 responden di lima sekolah berbeda. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan media digital interaktif secara signifikan meningkatkan minat baca siswa. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran digital di tingkat pendidikan dasar.
Abstrak yang baik akan membantu artikel kamu lebih cepat ditemukan dan dibaca. Banyak peneliti yang hanya membaca abstrak sebelum memutuskan apakah akan mengutip sebuah artikel.
Jadi, semakin menarik dan jelas abstraknya, semakin besar peluang kamu untuk mendapatkan kutipan.
Agar lebih mudah peneliti lain cari:
Dalam beberapa jurnal, reviewer membaca abstrak terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah artikel layak direview secara mendalam. Kalau abstraknya tidak jelas, kemungkinan besar akan tertolak sejak awal.
Cara menulis abstrak yang menarik agar mudah dikutip tidak hanya soal gaya bahasa, tapi juga soal strategi menyampaikan esensi penelitian dengan padat, jelas, dan menggugah rasa ingin tahu pembaca. Ingat, abstrak yang baik bisa membuka pintu untuk lebih banyak pembaca dan lebih banyak kutipan.
Dengan menguasai teknik menulis abstrak yang menarik agar mudah dikutip peneliti lain, kamu selangkah lebih dekat menuju publikasi yang sukses dan berdampak.