
Mendapat hibah penelitian adalah pencapaian besar. Tapi pekerjaan belum selesai sampai hasil penelitian itu kita publikasikan secara resmi dan dapat terakses komunitas ilmiah. Nah, bagaimana cara mempublikasikan hasil penelitian yang didanai hibah agar tidak hanya memenuhi kewajiban administratif, tapi juga berdampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan?
Artikel ini akan membahas secara tuntas langkah-langkah, strategi, dan hal-hal penting yang harus diperhatikan agar publikasi hasil penelitian hibahmu berhasil menembus jurnal berkualitas, baik nasional maupun internasional.
Setiap hibah pasti punya ketentuan yang harus Kamu penuhi, termasuk target luaran berupa publikasi ilmiah. Sebelum mulai menulis, pastikan kamu memahami dengan jelas apakah publikasinya wajib di jurnal SINTA, Scopus, atau lainnya. Ini akan menentukan arah penulisan dan pemilihan jurnal.
Jika tidak sesuai kriteria yang tentukan pemberi hibah, bisa saja laporanmu dianggap tidak lengkap. Jadi, pelajari pedoman hibah sejak awal, jangan menunggu hingga penelitian selesai.
Cara mempublikasikan hasil penelitian yang didanai hibah bukan sekadar soal menulis, tapi juga memilih tempat yang tepat untuk memublikasikannya. Menentukan jurnal target sejak awal akan membantu kamu memahami:
Jurnal-jurnal seperti Scopus, DOAJ, atau jurnal nasional terakreditasi punya karakteristik berbeda. Jangan asal kirim, pelajari reputasi dan cakupan jurnal yang Kamu tuju.
Sebelum mengirimkan manuskrip, pastikan struktur tulisanmu memenuhi standar:
Manuskrip yang baik akan meningkatkan peluang lolos tanpa banyak revisi.
Dalam proyek hibah, biasanya ada beberapa peneliti yang terlibat. Menulis bersama akan memperkaya isi dan mempercepat proses.
Distribusikan tugas: siapa yang menulis metode, siapa bagian diskusi, siapa yang mengurus referensi. Selain itu, publikasi dengan banyak penulis dari berbagai afiliasi juga lebih kredibel di mata editor jurnal.
Cara mempublikasikan hasil penelitian yang didanai hibah tak bisa dilepaskan dari etika. Beberapa hal yang wajib Kamu perhatikan:
Transparansi dalam hal pendanaan dan kontribusi akan meningkatkan kepercayaan jurnal terhadap naskahmu.
Bahasa ilmiah itu padat, lugas, dan bebas dari opini pribadi. Jika jurnal targetmu berbahasa Inggris, gunakan jasa proofreading atau editor profesional untuk memastikan tata bahasa dan istilah teknis sesuai standar internasional.
Menggunakan kalimat yang runut dan jelas akan memudahkan reviewer memahami isi penelitianmu.
Kebanyakan jurnal saat ini sudah menggunakan sistem submission online. Setelah submit, kamu akan menerima:
Ikuti proses ini dengan teliti dan jangan melewatkan tenggat waktu revisi.
Beberapa jurnal mensyaratkan data mentah atau supplementary files. Jadi, siapkan sejak awal:
Data ini akan memperkuat validitas penelitianmu di mata reviewer.
Tujuan akhir dari cara mempublikasikan hasil penelitian yang didanai hibah adalah menembus jurnal yang terindeks. Beberapa indeks yang sering oleh pemberi hibah syaratkan antara lain:
Makin tinggi reputasi jurnal, makin besar juga dampak ilmiah dari publikasimu.
Setelah artikelnya terbit, jangan lupa:
Langkah ini penting untuk akuntabilitas penggunaan dana hibah dan juga visibilitas penelitianmu.
Setelah terbit, bagikan artikelmu di:
Dengan begitu, kamu tidak hanya memenuhi kewajiban administratif, tapi juga membuka peluang kolaborasi baru.
Evaluasi apa yang berjalan baik dan apa yang harus kita perbaiki. Gunakan pengalaman ini untuk publikasi hibah berikutnya. Semakin sering kamu menulis dan submit, semakin terasah kemampuan menulismu.
1. Apakah semua hibah wajib menghasilkan publikasi? Tidak semua, tapi sebagian besar hibah, terutama dari pemerintah dan institusi riset, mensyaratkan luaran berupa publikasi ilmiah.
2. Apakah publikasi harus di jurnal internasional? Tergantung ketentuan hibah. Ada yang mensyaratkan jurnal nasional terakreditasi, ada juga yang meminta jurnal bereputasi internasional.
3. Apa yang terjadi jika publikasi gagal diterbitkan? Bisa berdampak pada penilaian akhir hibah, bahkan memengaruhi peluang mendapatkan hibah di masa depan.
4. Bisakah hasil penelitian hibah dipublikasikan di lebih dari satu jurnal? Tidak, karena itu termasuk duplikasi publikasi. Namun, kamu bisa membuat versi berbeda seperti proceeding atau book chapter dengan konten yang kita sesuaikan.
5. Apakah boleh menyebutkan nama pemberi hibah di artikel? Boleh dan bahkan disarankan, sebagai bentuk transparansi pendanaan dan apresiasi.