
Bagaimana menulis latar belakang penelitian yang kuat bukan hanya soal merangkai kata-kata indah, tapi soal menyampaikan alasan kenapa penelitian kamu penting dilakukan.
Banyak mahasiswa, peneliti pemula, bahkan akademisi yang sudah berpengalaman sekalipun kadang masih kebingungan ketika harus menuangkan pemikiran ini ke dalam bentuk tulisan ilmiah.
Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana menulis latar belakang penelitian yang kuat dari awal sampai akhir. Tak hanya itu, kamu juga akan memahami struktur, teknik menulis, hingga kesalahan umum yang sebaiknya dihindari.
Latar belakang penelitian adalah bagian awal dari karya ilmiah yang berfungsi sebagai pengantar pembaca terhadap permasalahan yang akan dikaji. Fungsinya cukup vital karena bagian ini menjelaskan:
Alasan mengapa topik tersebut penting
Permasalahan yang sedang terjadi
Dampak jika masalah tersebut tidak ditangani
Urgensi dan kontribusi dari penelitian
Tanpa latar belakang yang kuat, pembaca akan sulit memahami konteks dari keseluruhan penelitian yang kamu buat.
Sebuah penelitian ilmiah harus punya pijakan yang kokoh. Nah, pijakan itu ada di latar belakang. Latar belakang yang lemah bisa membuat keseluruhan karya ilmiah terlihat tidak meyakinkan, meskipun kamu punya data atau teori yang bagus.
Alasan lain kenapa harus kuat:
Menarik perhatian pembaca sejak awal
Menunjukkan bahwa kamu memahami isu yang sedang diteliti
Memberikan arah yang jelas pada tujuan dan rumusan masalah
Untuk menulis latar belakang yang kuat, kamu perlu memperhatikan struktur logisnya. Berikut adalah alur penulisan yang umum digunakan:
Fenomena Umum
Mulailah dari permasalahan yang sifatnya luas. Misalnya, kalau kamu meneliti tentang pendidikan daring, buka dengan membahas tren atau permasalahan umum dalam sistem pendidikan digital di Indonesia.
Kondisi Spesifik
Setelah itu, persempit pembahasan ke topik yang lebih spesifik. Contohnya, bagaimana pembelajaran daring memengaruhi tingkat konsentrasi siswa sekolah dasar.
Kesenjangan atau Masalah Nyata
Tunjukkan bahwa ada celah, masalah, atau kontradiksi yang belum terpecahkan. Ini akan jadi dasar kenapa penelitian kamu penting.
Urgensi Penelitian
Berikan alasan kenapa penelitian ini harus dilakukan sekarang. Jelaskan juga dampaknya jika tidak segera kita teliti.
Tujuan Tersirat
Kamu bisa menutup bagian ini dengan menyinggung arah atau tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu ikuti:
Jangan menulis sebelum benar-benar memahami isu yang akan kamu teliti. Lakukan pencarian literatur, amati fenomena, dan diskusikan dengan dosen atau rekan sejawat.
Gunakan data statistik, kutipan berita, hasil riset sebelumnya, atau kondisi nyata di lapangan sebagai pembuka latar belakangmu. Ini menambah bobot tulisan dan membuat pembaca percaya bahwa masalah tersebut benar-benar ada.
Setelah data dikumpulkan, kaitkan dengan teori-teori yang relevan. Ini menunjukkan bahwa kamu punya landasan berpikir yang kuat dan tidak sekadar menulis berdasarkan opini pribadi.
Meski tulisan ini harus ilmiah, bukan berarti harus kaku. Gunakan kalimat yang efisien, hindari pengulangan, dan pastikan antar paragraf terhubung secara logis.
Setelah selesai menulis, baca ulang dan pastikan setiap paragraf mengarah pada tujuan akhir dari latar belakang yaitu: mengantarkan pembaca pada rumusan masalah.
Misalnya kamu ingin meneliti tentang rendahnya minat baca siswa SMP:
Di era digital saat ini, akses terhadap informasi semakin mudah. Namun, ironi muncul ketika minat baca siswa justru menurun. Berdasarkan survei UNESCO, Indonesia berada di peringkat bawah dalam hal literasi. Di SMP Negeri 1 Kota X, tercatat hanya 30% siswa yang secara aktif mengakses perpustakaan dalam sebulan terakhir. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam budaya literasi siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya minat baca, terutama dari aspek lingkungan belajar dan peran keluarga.
Beberapa kesalahan yang sering orang lain lakukan saat menulis latar belakang:
Menulis terlalu umum dan tidak fokus
Tidak menyertakan data pendukung
Langsung menyebutkan tujuan penelitian tanpa menjelaskan konteksnya
Terlalu panjang namun tidak substansial
Menggunakan opini pribadi tanpa dasar ilmiah
Mulai dengan kalimat menarik. Hindari pembukaan yang klise seperti “Dalam kehidupan sehari-hari…”
Gunakan kutipan atau data yang aktual. Ini akan memperkuat argumen kamu.
Cek literatur terbaru. Pastikan kamu tidak mengangkat masalah yang sudah terlalu sering orang lain bahas tanpa pendekatan baru.
Hindari penggunaan kata ganti orang pertama. Seperti “saya” atau “kami”, tetap gunakan gaya impersonal.
Mengetahui bagaimana menulis latar belakang penelitian yang kuat akan sangat membantumu dalam menyusun skripsi, tesis, atau laporan penelitian lainnya. Dengan pendekatan yang sistematis dan dukungan data serta teori, kamu akan mampu membuat pembaca memahami urgensi topikmu dan merasa tertarik untuk membaca lebih lanjut.
1. Apa tujuan utama dari latar belakang penelitian?
Tujuannya untuk menjelaskan alasan dan urgensi dari penelitian yang kita lakukan, serta mengantarkan pembaca pada permasalahan utama.
2. Berapa panjang ideal latar belakang penelitian?
Tergantung jenis karya ilmiah, namun umumnya sekitar 2–4 halaman dalam skripsi atau tesis.
3. Bolehkah menggunakan opini pribadi dalam latar belakang?
Tidak kami sarankan. Gunakan data, teori, dan fakta sebagai dasar tulisan.
4. Apakah boleh menyebutkan tujuan penelitian di latar belakang?
Boleh, asalkan tidak terlalu eksplisit. Tujuan sebaiknya kita jelaskan lebih rinci di bagian tersendiri.
5. Apa yang membedakan latar belakang yang baik dan buruk?
Latar belakang yang baik memiliki alur logis, kita lengkapi data dan teori, serta mampu menjelaskan urgensi penelitian dengan jelas dan meyakinkan.