
Bagaimana struktur artikel ilmiah yang baik dan benar, jika sudah menahan data, theory, dan referensi, saatnya menatanya dalam artikel. Struktur yang tepat membuat pembaca apakah reviewer atau rekan sejawat, mudah mengikuti alur pemikiran kamu.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tiap bagian dari struktur artikel ilmiah yang baik dan benar, dalam bahasa yang ringan dan tidak berlebihan. Metode penulisan ini cocok untuk skripsi, tesis, maupun artikel jurnal. Yuk kita mulai dari paling dasar!
Judul harus padat, jelas mencerminkan topik utama. Usahakan menyertakan kata kunci utama agar mudah terindeks. Misalnya:
“Evaluasi Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif: Studi Kasus di SMP XYZ”
Abstrak ini merangkum:
Latar belakang masalah
Tujuan penelitian
Metode yang digunakan
Temuan utama
Kesimpulan singkat
Usahakan abstrak antara 150–250 kata. Ini adalah first impression pembaca – pastikan langsung ‘nendang’.
Di bagian ini, kamu menjawab langsung pertanyaan utama, bagaimana struktur artikel ilmiah yang baik dan benar? dari sudut konteks penelitianmu:
Latar belakang: Paparkan masalah nyata, statistik, studi sebelumnya.
Kesenjangan pengetahuan (gap): Apa yang belum diketahui?
Rumusan masalah: Tulis satu atau dua pertanyaan riset yang konkret.
Tujuan penelitian: Tegaskan apa yang ingin dicapai.
Manfaat/Signifikansi: Jelaskan kontribusi penelitian ke teori atau praktik.
Dengan pendahuluan yang kokoh, pembaca akan paham mengapa risetmu penting dan relevan.
Tinjauan pustaka menjawab bagian teori dan referensi:
Sajikan studi terdahulu terkait topik utama.
Rangkum temuan penting dan metode yang digunakan.
Gunakan teori untuk mendukung kerangka pikir penelitian.
Akhiri dengan menggarisbawahi gap riset yang akan kamu isi.
Pastikan referensi relevan, terbaru, dan dipilih secara kritis. Ini bagian penting dari struktur artikel ilmiah yang baik dan benar—timbulkan keyakinan bahwa kamu memahami bidang ini mendalam.
Bagian ini adalah blueprint penelitian:
Jenis penelitian: kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
Desain penelitian: survey, eksperimen, studi kasus, dsb.
Populasi dan sampel: siapa dan berapa banyak yang terlibat.
Instrumen penelitian: kuesioner, observasi, wawancara.
Prosedur pengumpulan data: bagaimana data dikumpulkan secara rinci.
Teknik analisis: statistik apa jika kuantitatif, coding tematik jika kualitatif.
Gunakan bahasa lugas agar pembaca memahami cara kamu sampai pada kesimpulan.
Dua bagian ini sering menyatu, tapi ada baiknya dibedakan:
Sajikan data sesuai urutan rumusan masalah.
Gunakan tabel, grafik, atau diagram.
Hindari panjangnya narasi data—biarkan visual yang berbicara.
Bandingkan temuan dengan studi sebelumnya.
Jelaskan arti temuan, limitenya (kelemahan), dan rekomendasi.
Jawab pertanyaan: Bagaimana struktur artikel ilmiah yang baik dan benar terlihat pada cara kamu memadu teori dan data?
Kesimpulan menyatakan jawaban utama penelitian:
Ringkas temuan utama.
Tegaskan implikasi teori dan praktis.
Untuk saran: arah riset berikutnya, rekomendasi kebijakan, atau langkah perbaikan.
Pastikan kesimpulan relevan dan sesuai topik tanpa membawa informasi baru.
Gunakan gaya kutipan yang konsisten (APA, Vancouver, Chicago, dll).
Pastikan semua referensi terpakai dalam teks.
Gunakan manajemen referensi (Zotero, Mendeley) untuk menghindari duplikat.
Tempel instrumen lengkap: kuesioner, transkrip wawancara, output statistik.
Jangan masukkan lampiran terlalu banyak—cukup relevan untuk pembaca.
Judul sesuai topik
Abstrak jelas dan ringkas
Pendahuluan mengandung masalah dan tujuan
Tinjauan pustaka relevan
Metodologi dijelaskan lengkap
Hasil data terstruktur
Pembahasan kritis
Kesimpulan sesuai temuan
Daftar pustaka konsisten
Lampiran relevan
Dengan mengikuti checklist ini, struktur artikel ilmiah yang baik dan benar menjadi lebih mudah dijalankan.
Gunakan subjudul dan paragraf pendek agar mudah dibaca
Perhatikan flow logis antar bagian
Periksa ejaan dan penggunaan istilah akademik
Mintalah review rekan sebelum dikirim ke jurnal
Gunakan visual interaktif jika sesuai
Konsisten dengan kata kunci di judul, abstrak, dan pembahasan
Semua ini mendukung agar artikel kamu menjadi lebih profesional dan sesuai struktur.
Setelah membaca semua ini, kamu sekarang tahu bagaimana struktur artikel ilmiah yang baik dan benar?. Mulai dari judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan dan pustaka. Terapkan struktur ini agar artikels literasi kamu mudah dibaca, kredibel, dan punya peluang tinggi diterima jurnal.
1. Apakah urutan IMRaD wajib kita ikuti?
Hampir semua jurnal ilmiah internasional menerapkan format IMRaD. Ini adalah struktur umum yang memudahkan pembaca dan reviewer memahami alur penelitian.
2. Abstrak boleh lebih dari 250 kata?
Sebaiknya tidak. Jaga agar tetap ringkas (150–250 kata) dan padat, sesuai dengan kebijakan jurnal.
3. Perlukah mencantumkan instrumen di lampiran?
Ya, kalau perlu. Tapi hindari lampiran yang berlebihan — cukup yang penting seperti daftar pertanyaan atau instrumen utama.
4. Apakah semua studi perlu menyertakan tinjauan pustaka?
Ya. Tanpa tinjauan pustaka, struktur artikel ilmiah yang baik dan benar tidak bisa terpenuhi. Ini dasar teori dan kontekstualisasi penelitianmu.
5. Bagaimana saat punya beberapa tujuan penelitian?
Tuliskan secara urut. Gunakan numbering atau bullet di pendahuluan, lalu pastikan metode dan hasil mengikuti urutan tujuan tersebut.