
Mengirimkan artikel ke jurnal bukan sekadar klik “submit” dan tunggu kabar. Banyak penulis yang mengalami penolakan karena jurnal yang dipilih kurang sesuai.
Makanya, tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak jadi topik penting bagi siapa saja yang ingin publikasi dengan sukses.
Di artikel ini, kita akan kupas 10 langkah praktis dan strategis agar kamu bisa memilih jurnal tepat, meningkatkan peluang diterima, dan mempercepat proses publikasi.
Jangan sampai artikel kamu nyasar ke jurnal asing topik. Ini salah satu poin utama tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Cermati scope jurnal di website resminya.
Baca editorial atau artikel sebelumnya.
Pastikan topik dan niche risetmu sesuai.
Kalau jurnal fokus kesehatan dan kamu kirim artikel teknik, kemungkinan besar ditolak.
Poin penting berikutnya dalam tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak adalah pastikan jurnal terindeks di lembaga bereputasi.
Cek Scopus, Web of Science, DOAJ, atau SINTA.
Jurnal bereputasi biasanya punya editorial board jelas dan review transparan.
Juga perhatikan status hybrid atau open access-nya.
Jurnal yang jelas kredibilitasnya lebih mudah lolos.
Jurnal bereputasi biasanya mencantumkan acceptance rate. Ini termasuk tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Jurnal dengan acceptance rate ≥ 30% lebih ramah untuk penulis baru.
Jurnal elite (IF tinggi) biasanya di bawah 10%.
Sesuaikan dengan kualitas manuskrip dan ekspektasi waktu kamu.
Transparansi adalah indikator jurnal profesional. Ini salah satu tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak:
Apakah reviewer publikasinya terbuka?
Apakah ada timeline nyata, seperti “first decision dalam 8 minggu”?
Apakah sistem double-blind atau single-blind?
Jurnal dengan standar peer review jelas memudahkan kamu untuk laga nemukan kembali jika diperlukan.
Banyak penolakan hanya karena format yang salah. Ini jadi bagian dari tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Langkah:
Download template jurnal (Word/LaTeX).
Patuhi gaya referensi: APA, IEEE, Vancouver, dll.
Pastikan struktur: abstract, keywords, intro, metode, hasil, diskusi, kesimpulan, dafta pustaka.
Format sesuai mempermudah editor untuk masuk tahap review.
Jurnal open access biasanya meminta Article Processing Charge (APC). Bagian ini juga mendukung tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Tanyakan apakah APC terbebaskan atau termoderasi oleh institusi.
Pastikan kamu setuju dengan hak cipta: apakah kamu alihkan ke penerbit atau tetap milik penulis (CC-BY dsb).
Transparansi soal biaya dan lisensi membuat kamu siap sejak awal.
Beberapa jurnal menerima ringkasan naskah sebelum submit. Ini satu dari tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Kirim abstrak dan rationale singkat via email ke editor.
Tanyakan apakah manuskrip sesuai cakupan jurnal.
Editor biasanya memberi sinyal awal.
Dengan ini, kamu bisa menghindari penolakan tanpa perlu submit penuh.
Lihat artikel sejenis dan siapa si penulisnya. Ini juga bagian tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak:
Kalau artikelmu ada kemiripan topik, cek kualitas manuskrip mereka.
Apakah jurnal itu konsisten dengan topik spesifik?
Apakah masih kuno atau terus update?
Kalau sudah banyak naskah mirip, berarti jurnal ini cocok dengan niche yang kamu tulis.
Jika kamu butuh cepat muncul publikasi, ini juga bagian dari tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak.
Beberapa jurnal punya fitur “online first” atau early view.
Jurnal juga mencantumkan waktu rata-rata dari submit ke first decision.
Pilih jurnal dengan durasi realistis ext sesuai kebutuhanmu.
Editor atau editorial board bisa menjadi indikator kuat. Ini termasuk tips memilih jurnal agar artikel mudah lolos dan tidak tertolak.
Pastikan mereka familiar dengan topikmu
Cek afiliasi dan pengalaman publikasinya
Editor yang aktif biasanya lebih menghargai kiriman baru
Dengan editorial yang relevan, peluang artikelmu mendapat review berkualitas lebih tinggi.
Setelah pilih jurnal, siapkan manuscript sempurna.
Baca dengan teliti author guidelines sebelum submit.
Proofreading sebelum pengiriman: bahasa, referensi, format lengkap.
Gunakan cover letter ringkas yang menyorot novelty naskah.
Cek plagiarisme (Turnitin) atau gunting duplikat referensi.
Menerbitkan artikel bukan soal keberuntungan, tapi tentang strategi dan persiapan. Gunakan tips memilih jurnal agar artikel mudah diterima dan tidak ditolak sebagai panduan dasar. Jika kamu padukan dengan draft berkualitas, cover letter kuat, dan manajemen pengiriman yang rapi, peluang lolos akan jauh lebih besar. Sukses untuk publikasi ilmiahmu!
1. Apakah jurnal open access lebih gampang menerima artikel?
Tidak selalu. Jurnal terbuka memiliki standar peer review yang sama ketatnya, tapi sering punya acceptance rate lebih tinggi jika kita bandingkan jurnal elit berbayar.
2. Bolehkah submit ke dua jurnal sekaligus?
Tidak boleh. Ini adalah double submission dan melanggar kode etik penerbitan.
3. Berapa lama ideal waktu review?
Antara 8–12 minggu untuk first decision tergolong normal. Jika lebih cepat (≤4 minggu), cek lagi reputasi jurnal.
4. Apa itu pre-submission inquiry?
Itu adalah email singkat ke editor untuk bertanya apakah artikelmu sesuai dengan scope jurnal – ini bisa menghindarkan penolakan tahap awal.
5. Bagaimana cara mengecek reputasi editorial board?
Cek afiliasi, artikel dan peran mereka di jurnal lain. LinkedIn atau Google Scholar biasanya membantu.