
Bagi peneliti atau mahasiswa, mengecek kualitas jurnal sebelum mengirim naskah itu krusial. Yang jadi pertanyaan: Bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar?
Kalau kamu hanya mengandalkan nama penerbit atau template website, bisa berisiko salah pilih jurnal yang kurang kredibel. Artikel ini akan memberikan cara mudah dan praktis lewat Google Scholar—siapapun bisa pakai, gratis, dan tanpa login.
Kita akan bahas langkah, indikator utama seperti sitasi, h-index, dan h5-index, serta cara mengkombinasinya agar bisa tahu kualitas jurnal dengan cepat. Struktur disusun agar mudah dibaca dan langsung bisa dipraktikkan. Mari kita mulai.
Google Scholar menyediakan layanan bernama Google Scholar Metrics yang menampilkan indikator kualitas jurnal:
h5-index: jumlah artikel setidaknya disitasi h5 kali selama lima tahun terakhir
h5-median: nilai mediasi sitasi dalam grup h5
Dua indikator ini adalah kunci utama untuk menjawab bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar dengan mudah.
Buka scholar.google.com
Pilih menu Metrics
Pilih kategori atau topik jurnal
Ketik nama jurnal di kolom pencarian
Setelah itu kamu bisa melihat h5-index dan h5-median. Langkah ini membantu kamu langsung membandingkan jurnal yang sejenis dan tahu kualitasnya via Google Scholar.
h5-index tinggi menunjukkan jurnal punya banyak artikel sitasi kuat
h5-median tinggi artinya artikel biasa di jurnal itu rata-rata juga disitasi banyak
Contoh: jurnal A dengan h5-index 30 dan h5-median 50 menunjukkan volume artikel disitasi cukup tinggi dalam 5 tahun. Ini jawaban praktis atas bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar.
Selain Metrics, kamu bisa cek tren sitasi lewat menu “Cited by” di artikel jurnal.
Caranya:
Temukan artikel jurnal di Google Scholar
Klik “Cited by” untuk list artikel yang menaruh sitasi
Cek pola: apakah sitasi meningkat atau tiba-tiba menurun?
Ini jawaban alternatif dalam bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar.
Gunakan opsi Sort by “cited by” dalam Metrics. Ini menampilkan daftar artikel paling banyak disitasi. Kalau top 10 artikel punya sitasi ratusan, itu sinyal bagus kualitas jurnal.
Jangan cukup lewat Google Scholar. Kombinasi dengan indikator seperti:
Scopus SJR
Web of Science IF
SINTA (khusus jurnal Indonesia)
Jadi kamu bisa menjawab bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar secara komprehensif.
Lihat artikel terbaru di jurnal.
Pastikan metodologinya jelas
Relevansi topik oke dan terbaru
Referensi lengkap dan sitasi terkini
Kalau banyak artikel berkualitas rendah, itu tanda peringatan meskipun Metrics tinggi.
Meski lewat Google Scholar sulit ketahui editorial board, kamu bisa:
Buka website jurnal
Cek nama editor, afiliasi, dan track record
Cari apakah mereka juga punya artikel terindeks
Langkah ini melengkapi bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar.
Cek apakah jurnal publikasi konsisten tiap periode dan:
Ada PDF gratis?
Akses mudah via Google Scholar?
Ada preprint atau early view?
Kalau tidak ada akses PDF, kamu bisa memverifikasi metode terbit dan akses umum jurnal.
Lihat apakah jurnal muncul di DOAJ, Scopus, SINTA
Hindari jurnal yang menjanjikan terbit cepat tanpa review
Jangan terkecoh insider metric; verifikasi via Google Scholar Metrics
Langkah ini sangat terkait dengan bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar dengan aman.
Situs jurnal mudah diakses?
Ada versi mobile friendly?
Metadata lengkap?
Ini indikator tambahan – meskipun tidak langsung dari Google Scholar, tapi sangat membantu penguatan evaluasi kualitas.
Buka Google Scholar Metrics → cari jurnal → lihat h5-index dan h5-median
Cari artikel riset dari jurnal tersebut, klik “Cited by” → cek tren
Bandingkan dengan database lain (Scopus, SJR, IF)
Buka website jurnal → cek editorial board, akses, dan konsistensi terbitan
Pastikan jurnal tidak predator dengan cek DOAJ atau SINTA
Dengan strategi ini, kamu punya alat lengkap jawaban atas bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar.
Menjawab bagaimana cara mengetahui kualitas jurnal dari Google Scholar?, kamu bisa gunakan dengan strategi ini, kamu bisa memilih jurnal yang berkualitas dan terpercaya—persiapan publikasi jadi lebih rasional dan terukur.
1. Apa perbedaan antara h-Index dan h5-index jurnal?
h-index mencakup seluruh sejarah jurnal, sedangkan h5-index hanya untuk 5 tahun terakhir.
2. Bisakah Google Scholar menggantikan JCR dan SJR?
Tidak sepenuhnya, tapi Google Scholar Metrics adalah langkah awal yang cepat dan gratis.
3. Apakah journal tanpa h5-index berarti buruk?
Belum tentu. Bisa jadi jurnal baru atau niche, tapi tetap perlu merujuk indikator lain.
4. Bagaimana cara tahu tren sitasi naik atau turun?
Cek artikel terpopuler, lihat “Cited by”, dan catat perubahan sitasi tiap tahun.
5. Apakah jurnal lokal bisa diukur pakai Google Scholar Metrics?
Jika jurnalnya cukup diindeks, ya bisa. Kalau belum, kamu bisa cek manual via sitasi per artikel.