Cara Menyusun Kerangka Artikel Ilmiah agar Sistematis dan Mudah Dipahami

Cara Menyusun Kerangka Artikel Ilmiah

Cara menyusun kerangka artikel ilmiah yang sistematis dan mudah dipahami sangat penting untuk mempermudah proses penulisan. Dengan struktur yang tepat, artikel ilmiah menjadi lebih terarah, efisien, dan berpeluang besar diterima untuk publikasi.

Cara Menyusun Kerangka Artikel Ilmiah

Banyak penulis pemula merasa kesulitan menyusun artikel ilmiah karena tidak memiliki kerangka yang jelas. Tanpa kerangka, tulisan mudah melebar, kehilangan fokus, dan sulit dimengerti. Artikel ini membahas cara menyusun kerangka artikel ilmiah yang efektif sesuai kaidah akademik agar tulisan Anda lebih terstruktur dan meyakinkan.

Mengapa Kerangka Artikel Ilmiah Itu Penting?

Kerangka artikel ilmiah adalah peta jalan yang membimbing penulis dari awal hingga akhir tulisan. Manfaat utamanya:

  • Membantu menjaga alur logis tulisan.
  • Mencegah pengulangan atau pembahasan yang tidak perlu.
  • Mempermudah proses menulis dan merevisi.
  • Memastikan semua bagian penting artikel tercakup.

Tanpa kerangka, penulisan sering terjebak dalam alur yang tidak sistematis dan melelahkan saat direvisi.

Struktur Standar Artikel Ilmiah (IMRAD)

Struktur umum yang digunakan dalam artikel ilmiah adalah format IMRAD, yang merupakan singkatan dari:

  1. Introduction (Pendahuluan)
  2. Methods (Metode Penelitian)
  3. Results (Hasil Penelitian)
  4. And Discussion (Pembahasan)
  5. Conclusion (Kesimpulan)
  6. References (Daftar Pustaka)

Struktur ini sudah digunakan secara global dalam jurnal akademik karena terbukti membantu pembaca memahami alur logis penelitian.

Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Artikel Ilmiah

1. Buat Judul Sementara

Judul sementara akan memberi arah awal pada tulisan. Pastikan sudah mencerminkan variabel yang diteliti dan pendekatan yang digunakan.

Contoh:
“Pengaruh Strategi Gamifikasi terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Jakarta Selatan”

2. Tentukan Subjudul Berdasarkan Struktur IMRAD

Gunakan kerangka standar agar memudahkan Anda menyesuaikan dengan template jurnal nantinya.

  • Pendahuluan: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian.
  • Metodologi: Jenis penelitian, instrumen, teknik analisis.
  • Hasil: Paparan data, grafik, tabel.
  • Pembahasan: Interpretasi hasil, perbandingan dengan studi sebelumnya.
  • Kesimpulan: Ringkasan temuan dan rekomendasi.
  • Daftar Pustaka: Referensi yang digunakan.

3. Tuliskan Poin-Poin Kunci di Setiap Bagian

Sebelum menulis paragraf, buat dulu daftar poin utama yang akan dibahas per bagian.

Contoh (untuk Pendahuluan):

  • Data statistik pendidikan Indonesia.
  • Peran teknologi dalam pendidikan.
  • Masalah kurangnya motivasi belajar.
  • Solusi gamifikasi dan referensinya.
  • Rumusan masalah.

4. Gunakan Outline Visual

Buat bagan atau mindmap sederhana untuk melihat keterhubungan antar bagian. Ini membantu menjaga alur logika dari awal hingga akhir.

5. Sisipkan Referensi Sejak Awal

Catat sumber-sumber ilmiah yang relevan saat menyusun kerangka. Ini akan menghemat waktu ketika Anda masuk ke tahap penulisan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Artikel Ilmiah yang Berkualitas?

Contoh Kerangka Artikel Ilmiah Sederhana

Judul:

“Efektivitas Penggunaan E-Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP”

I. Pendahuluan

  • Pentingnya hasil belajar matematika
  • Tren penggunaan e-learning
  • Masalah yang terjadi di sekolah X
  • Rumusan masalah dan tujuan

II. Metodologi

  • Jenis penelitian kuasi-eksperimen
  • Sampel dan teknik pengumpulan data
  • Instrumen: soal pre-test dan post-test

III. Hasil

  • Grafik hasil pre dan post-test
  • Data peningkatan nilai

IV. Pembahasan

  • Penjelasan peningkatan
  • Bandingkan dengan studi sejenis
  • Analisis efektivitas platform e-learning

V. Kesimpulan

  • Ringkasan temuan
  • Saran untuk sekolah dan penelitian lanjutan

Tips Lainnya Menyusun Kerangka Artikel Ilmiah yang Efektif

  1. Ikuti panduan jurnal target sejak awal: Setiap jurnal punya struktur dan batasan panjang berbeda.
  2. Sisipkan kutipan penting dalam kerangka: Agar penulisan lebih efisien dan referensial.
  3. Gunakan Google Docs atau Notion untuk outline digital: Memudahkan revisi dan kolaborasi.
  4. Revisi kerangka sebelum menulis isi: Kerangka tidak harus sempurna di awal, tapi harus logis.
  5. Uji coba kerangka ke orang lain: Minta teman atau dosen membaca kerangka Anda dan beri masukan.

Kesimpulan

Kerangka artikel ilmiah adalah fondasi utama agar tulisan Anda sistematis, jelas, dan terstruktur. Dengan mengikuti format IMRAD dan menyusun poin-poin utama sejak awal, Anda akan lebih mudah menulis dan mengembangkan artikel ilmiah yang berkualitas.

Ingat, artikel yang baik dimulai dari perencanaan yang rapi. Jangan langsung menulis tanpa arah. Buatlah kerangka seolah Anda sedang menyusun peta perjalanan: jelas, lengkap, dan fleksibel.

FAQ (Pertanyaan Umum)

1. Apakah kerangka artikel harus selalu pakai format IMRAD?

Tidak harus, tapi IMRAD adalah format paling umum dan diterima banyak jurnal internasional.

2. Berapa lama waktu ideal menyusun kerangka?

1–2 hari sudah cukup jika Anda punya topik dan referensi awal.

3. Apakah saya harus menulis semua isi kerangka secara detail?

Cukup tuliskan poin utama. Detail akan berkembang saat menulis isi artikel.

4. Apa perbedaan kerangka artikel dan proposal penelitian?

Proposal adalah rencana penelitian. Artikel adalah hasil akhir yang sudah ditulis berdasarkan penelitian.

5. Bolehkah mengubah kerangka saat proses menulis?

Boleh. Kerangka bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan saat ide berkembang.

Visual Pendukung

  • [✓] Infografis: “Struktur IMRAD dalam Artikel Ilmiah”
  • [✓] Ilustrasi: Mahasiswa menyusun outline dengan laptop dan sticky notes

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp