Apa Itu Hak Cipta dalam Publikasi Jurnal Ilmiah? Pahami Sebelum Menyesal

hak cipta publikasi jurnal

Hak cipta dalam publikasi jurnal ilmiah adalah aspek penting yang sering diabaikan oleh penulis. Banyak peneliti kehilangan kendali atas karya ilmiahnya karena tidak memahami skema lisensi dan perjanjian hak cipta yang ditawarkan jurnal.

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu hak cipta, lisensi Creative Commons, perbedaan antara retain vs transfer copyright, serta tips mengelola hak Anda sebagai penulis.

Apa Itu Hak Cipta dalam Jurnal Ilmiah?

Hak cipta (copyright) adalah hak hukum eksklusif bagi pencipta karya untuk mengontrol penggunaan, distribusi, dan reproduksi karya tersebut. Dalam konteks jurnal ilmiah, hak cipta menentukan siapa yang dapat:

  • Mendistribusikan ulang artikel
  • Menyimpan di repositori
  • Menerjemahkan atau memodifikasi konten
  • Menggunakan kembali gambar atau tabel

Saat Anda menerbitkan di jurnal, biasanya Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian hak cipta.

Skema Umum Pengalihan Hak Cipta

Anda sepenuhnya menyerahkan hak cipta ke penerbit. Anda tidak lagi memegang kendali atas distribusi atau penggunaan ulang.

➡ Umum pada jurnal-jurnal tradisional, seperti Elsevier, Springer, Wiley (kecuali Open Access).

2. License to Publish

Anda tetap memiliki hak cipta, namun memberi lisensi eksklusif kepada penerbit untuk mendistribusikan karya.

➡ Biasanya memungkinkan penulis untuk menggunakan kembali artikel di disertasi, bahan ajar, dll.

3. Creative Commons (Open Access)

Penulis mempertahankan hak cipta dan menerbitkan di bawah lisensi CC-BY, CC-BY-NC, dll.

➡ Jurnal Open Access seperti PLOS, BMC, dan MDPI menggunakan skema ini.

Jenis Lisensi Creative Commons yang Umum

Lisensi Deskripsi
CC-BY Bebas digunakan dan dimodifikasi, asal mencantumkan kredit.
CC-BY-SA Harus dibagikan dengan lisensi serupa.
CC-BY-NC Bebas digunakan, non-komersial.
CC-BY-ND Tidak boleh dimodifikasi, hanya dibagikan apa adanya.
CC0 Melepaskan seluruh hak cipta (public domain).

Baca juga: [Apakah Jurnal Open Access Layak untuk Publikasi?]

Risiko Jika Tidak Memahami Hak Cipta

  • 📛 Tidak bisa mengunggah ulang artikel di repositori kampus
  • ⚠️ Sulit mengakses atau membagikan artikel sendiri
  • 🚫 Tidak bisa menggunakan ulang ilustrasi sendiri
  • 🔒 Karya dikunci dalam ekosistem penerbitan tertutup

Cara Mengetahui Status Hak Cipta Sebuah Jurnal

  1. Lihat bagian “Author Guidelines” atau “Copyright & Licensing” di website jurnal.
  2. Gunakan Sherpa/RoMEO:
    https://v2.sherpa.ac.uk/romeo/
  3. Cari tahu apakah jurnal tersebut OA atau tidak.
  4. Baca dokumen perjanjian sebelum menandatangani.

Tips Lainnya: Mengelola Hak Cipta dengan Bijak

  1. Selalu baca perjanjian penerbitan dengan saksama.
    Jangan asal klik “submit” atau tanda tangan!
  2. Pilih jurnal Open Access bila ingin tetap memegang hak cipta.
    Jurnal OA umumnya hanya meminta lisensi, bukan transfer.
  3. Gunakan lisensi Creative Commons yang sesuai.
    Misalnya CC-BY untuk riset terbuka, CC-BY-NC untuk proyek non-komersial.
  4. Simpan dokumen kontrak dan versi artikel Anda.
    Termasuk “preprint”, “postprint”, dan “final version”.
  5. Gunakan repository akademik untuk diseminasi ulang.
    Seperti SINTA, institutional repository, atau arXiv.

Infografik Visual: “Siapa Punya Hak? Penulis vs Penerbit”

🖼️ Tabel dua kolom:

  • Kiri: “Penulis Menyimpan Hak” (OA, CC-BY)
  • Kanan: “Penerbit Mengambil Hak” (Transfer copyright, lisensi eksklusif)

Kesimpulan

Hak cipta bukan sekadar formalitas penerbitan. Memahaminya akan melindungi Anda sebagai penulis dan memberi kontrol atas bagaimana karya Anda digunakan di masa depan. Jangan sampai hasil riset bertahun-tahun lepas dari genggaman hanya karena kurang memahami klausul perjanjian.

Pilih jurnal dengan bijak, baca perjanjian dengan teliti, dan konsultasikan dengan editor atau institusi bila perlu. Kendali atas pengetahuan yang Anda hasilkan ada di tangan Anda sendiri.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah saya masih punya hak atas artikel yang dipublikasikan?

Tergantung jenis perjanjian. Jika Anda menandatangani transfer copyright, maka tidak.

2. Apa yang dimaksud preprint dan apakah saya boleh mengunggahnya?

Preprint adalah versi awal sebelum review. Sebagian besar jurnal memperbolehkan ini.

3. Apakah lisensi CC-BY mengizinkan penggunaan komersial?

Ya. Untuk membatasi itu, gunakan lisensi CC-BY-NC.

4. Bisa kah saya menarik hak cipta kembali setelah terbit?

Tidak bisa. Maka penting untuk memahami isi perjanjian sejak awal.

5. Apa beda antara hak cipta dan hak moral?

Hak cipta bisa ditransfer. Hak moral seperti pengakuan sebagai penulis tetap melekat.

 

 

Penulis Blog Informasi Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp