
Proses peer review palsu menjadi ancaman serius bagi peneliti yang ingin menerbitkan karyanya di jurnal ilmiah. Banyak jurnal predator menggunakan teknik manipulatif untuk mengesankan seolah-olah artikel Anda telah melewati proses evaluasi akademik yang ketat.
Dalam artikel ini, kami mengulas cara mengenali jurnal dengan peer review palsu dan strategi agar Anda terhindar dari jebakan penerbit nakal yang merusak reputasi ilmiah.
Peer review palsu adalah proses evaluasi artikel yang hanya tampak formal, padahal:
Biasanya digunakan oleh jurnal predator untuk mempercepat penerbitan demi keuntungan finansial dari APC (Article Processing Charges).
Baca juga: [Bagaimana Mengenali Jurnal Predator?]
Peer review palsu bukan hanya mengancam kredibilitas jurnal, tapi juga merusak reputasi akademik penulis. Memahami proses review yang sah dan mengenali jurnal yang tidak valid sangat penting sebelum mengirim naskah.
Gunakan tools, database, dan prinsip kehati-hatian untuk menghindari perangkap jurnal predator yang menggunakan peer review sebagai kedok semata.
Tidak selalu, tetapi publikasi <1 minggu adalah sinyal bahaya jika tidak ada proses review yang terlihat.
Bisa, tapi biasanya akan dikeluarkan setelah audit. Pastikan selalu cek status terkini jurnal.
Jurnal bereputasi biasanya mencantumkan editorial board dan reviewer mereka secara transparan.
Bisa. Anda dapat menghubungi COPE atau institusi terkait untuk meminta penarikan.
Lebih baik tunda kirim daripada merusak reputasi akademik. Konsultasikan dengan senior atau supervisor.