
Kesalahan umum yang sering dikoreksi dalam peer review biasanya meliputi format penulisan, kejelasan metodologi, hingga kekuatan analisis data. Mengetahuinya sejak awal dapat mempercepat proses publikasi.
Artikel ini mengulas berbagai kesalahan yang kerap ditemukan reviewer, beserta cara menghindarinya agar naskah penelitian lebih siap terbit di jurnal bereputasi.
Proses peer review adalah tahap krusial sebelum artikel ilmiah diterbitkan. Di sinilah reviewer menilai kualitas naskah, mencari celah yang perlu diperbaiki, dan memastikan penelitian memenuhi standar ilmiah.
Sayangnya, banyak penulis mengulang kesalahan yang sama, sehingga proses publikasi jadi lebih lama. Dengan mengetahui kesalahan umum ini, kita bisa meminimalkan revisi dan meningkatkan peluang diterima.
Setiap jurnal memiliki author guidelines. Mulai dari tata letak, gaya kutipan, hingga jumlah kata — semua ada aturannya.
Baca juga: Cara Menanggapi Kritik dari Reviewer dengan Baik
Reviewer sering mengoreksi metodologi yang tidak rinci. Misalnya, tidak menjelaskan populasi sampel, alat ukur, atau prosedur penelitian.
Data yang bagus tidak cukup jika analisisnya dangkal. Reviewer akan meminta analisis statistik atau interpretasi yang lebih dalam.
Meski isinya kuat, naskah yang penuh kesalahan tata bahasa bisa menurunkan kesan profesional. Untuk jurnal internasional, penggunaan bahasa Inggris yang baik sangat penting.
Banyak naskah gagal karena tidak mengacu pada penelitian terbaru. Reviewer ingin melihat bahwa penelitian ini relevan dan terkini.
Sumber: Springer – Common Manuscript Mistakes
Kesalahan umum dalam peer review sebenarnya bisa dihindari jika penulis lebih teliti sejak awal. Dengan memahami pola koreksi reviewer, kita bisa menghemat waktu, tenaga, dan peluang publikasi meningkat.
Proses publikasi bukan hanya soal penelitian yang bagus, tetapi juga tentang bagaimana penelitian itu dikemas dan disajikan dengan standar yang benar.
1. Apakah semua jurnal punya format penulisan berbeda?
Sebagian besar iya, makanya penting membaca panduan.
2. Apakah perlu menyewa jasa proofreading?
Jika kemampuan bahasa masih kurang, sangat disarankan.
3. Apakah literatur lama boleh digunakan?
Boleh, tapi sebaiknya didominasi referensi terbaru.
4. Apakah metodologi harus lengkap di artikel singkat?
Ya, meskipun ringkas, harus tetap jelas dan bisa direplikasi.
5. Apakah kesalahan kecil bisa menyebabkan penolakan?
Tergantung, tapi akumulasi kesalahan kecil bisa memberi kesan buruk.