Apa Itu Jurnal Predator dan Bagaimana Cara Mengenalinya?

Apa Itu Jurnal Predator dan Bagaimana Cara Mengenalinya

Apa itu jurnal predator sering ditanyakan oleh peneliti muda yang baru memulai publikasi. Artikel ini membahas definisi jurnal predator, cara mengenalinya, serta dampaknya bagi karier akademik.

Apa Itu Jurnal Predator dan Bagaimana Cara Mengenalinya?

Jurnal predator kerap menjerat peneliti dengan iming-iming publikasi cepat, biaya terjangkau, namun tanpa kualitas peer-review yang jelas. Mengetahui ciri-ciri jurnal predator adalah langkah penting agar riset yang kita kerjakan tidak sia-sia.

Pengertian Jurnal Predator

Jurnal predator adalah jurnal ilmiah yang mengeksploitasi penulis dengan memungut biaya publikasi tanpa memberikan layanan editorial dan peer-review yang memadai.
Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Jeffrey Beall, seorang pustakawan akademik, yang menyusun daftar penerbit dan jurnal predator.

Karakter utama jurnal predator adalah:

  • Mempublikasikan artikel dengan cepat tanpa proses review ketat.
  • Meminta biaya publikasi tinggi tanpa transparansi.
  • Menyembunyikan identitas editor dan reviewer.
  • Menipu penulis dengan klaim palsu, seperti indexasi internasional.

Baca juga: Tren Publikasi Ilmiah dalam Dunia Kecerdasan Buatan (AI)

Mengapa Jurnal Predator Berbahaya?

Banyak peneliti tertarik karena janji publikasi cepat. Namun, publikasi di jurnal predator bisa merugikan karena:

  • Artikel tidak diakui oleh institusi atau lembaga akreditasi.
  • Mengurangi reputasi penulis di mata akademisi lain.
  • Sulit dijadikan rujukan dalam penelitian berikutnya.
  • Membahayakan perkembangan ilmu karena kualitas artikel rendah.
  • Berpotensi merugikan secara finansial karena biaya tidak transparan.

 

Ciri-Ciri Umum Jurnal Predator

Beberapa tanda yang patut dicurigai:

  • Proses publikasi sangat cepat (1–2 minggu).
  • Informasi editor atau reviewer tidak jelas.
  • Judul jurnal terlalu umum, misalnya “International Journal of Science”.
  • Situs web terlihat asal-asalan dan penuh kesalahan tata bahasa.
  • Indexasi palsu (mengklaim terindeks di Scopus/ISI padahal tidak).
  • Mengirim email spam ke peneliti untuk mengundang publikasi.

Bagaimana Cara Mengenali Jurnal Predator?

Langkah-langkah berikut bisa membantu:

  1. Cek Website Resmi → apakah tampilan profesional dan informasinya jelas.
  2. Periksa Editorial Board → apakah nama-nama yang tercantum benar dan aktif di bidangnya.
  3. Cari di Database Resmi → cek apakah benar terindeks di Scopus, DOAJ, atau Web of Science.
  4. Teliti Peer-Review Process → jurnal kredibel menjelaskan tahapan review.
  5. Gunakan Sumber Referensi → manfaatkan daftar seperti Beall’s List atau Cabell’s Blacklist.

Tips Lainnya untuk Menghindari Jurnal Predator

  1. Gunakan Database Resmi – hanya percaya pada daftar indeksasi dari Scopus, DOAJ, atau WoS.
  2. Diskusi dengan Mentor – tanyakan pendapat dosen pembimbing atau peneliti senior.
  3. Waspadai Email Spam – hindari undangan publikasi yang terlalu memaksa.
  4. Periksa DOI & ISSN – jurnal predator kadang menggunakan DOI/ISSN palsu.
  5. Baca Artikel yang Sudah Terbit – perhatikan kualitas tulisan yang sudah dimuat di jurnal tersebut.

Kesimpulan

Jurnal predator adalah jebakan yang bisa merugikan peneliti, baik secara reputasi maupun finansial. Mengetahui ciri-cirinya sangat penting sebelum memutuskan tempat publikasi.

Dengan kewaspadaan dan literasi akademik yang baik, peneliti dapat menghindari jurnal predator dan memilih wadah publikasi yang kredibel, sehingga hasil riset benar-benar berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

FAQ

1. Apakah semua jurnal berbayar otomatis predator?
Tidak. Banyak jurnal bereputasi internasional juga mengenakan biaya publikasi (APC). Bedanya, jurnal kredibel tetap melakukan peer-review ketat.

2. Apakah jurnal predator bisa terindeks Google Scholar?
Bisa, tetapi itu tidak menjamin kualitasnya karena Google Scholar tidak melakukan seleksi ketat.

3. Bagaimana jika sudah terlanjur publikasi di jurnal predator?
Tetap cantumkan di CV, tetapi jangan dijadikan publikasi utama. Fokuslah untuk menulis di jurnal kredibel berikutnya.

4. Apakah jurnal predator hanya ada di luar negeri?
Tidak, di Indonesia juga ditemukan beberapa jurnal predator lokal.

5. Apakah ada daftar resmi jurnal predator?
Beall’s List dan Cabell’s Blacklist adalah dua rujukan yang sering digunakan, meski tidak 100% lengkap.

 

Penulis Blog Informasi Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp