
Kesalahan dalam menulis diskusi artikel ilmiah sering membuat penelitian terlihat lemah dan kurang kredibel. Artikel ini membahas kesalahan umum serta cara menghindarinya agar diskusi lebih kuat, jelas, dan berdampak.
Dengan menulis diskusi yang baik, peneliti dapat memperlihatkan kontribusi ilmiahnya secara nyata. Hindari kesalahan umum berikut untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah Anda.
Bagian diskusi adalah tempat penulis menafsirkan hasil penelitian. Tidak hanya memaparkan data, tetapi juga menjelaskan makna, relevansi, dan implikasinya.
Diskusi yang baik membuat:
Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi:
Banyak penulis hanya menyalin kembali hasil penelitian ke bagian diskusi tanpa memberikan penjelasan tambahan.
👉 Diskusi harus berisi “mengapa” dan “apa artinya”, bukan hanya “apa hasilnya”.
Penulis pemula sering tergoda menulis klaim besar yang tidak sesuai dengan data.
Misalnya: penelitian kecil di satu sekolah ditulis seolah berlaku untuk semua sistem pendidikan di dunia.
Diskusi yang kuat harus menghubungkan temuan dengan penelitian sebelumnya.
Tanpa referensi, pembaca tidak tahu apakah hasil penelitian mendukung atau bertentangan dengan teori yang ada.
👉 Baca juga: Bagaimana Menyoroti Implikasi Penelitian dalam Bagian Diskusi?
Tidak ada penelitian yang sempurna. Mengabaikan keterbatasan membuat artikel terkesan tidak jujur.
Contoh keterbatasan: jumlah sampel kecil, hanya dilakukan di satu lokasi, atau instrumen yang terbatas.
Diskusi bukan hanya untuk akademisi senior. Gunakan bahasa yang jelas agar bisa dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
Untuk menulis diskusi yang kuat, lakukan hal-hal berikut:
📌 Sumber: Elsevier – Writing the discussion section of your manuscript
Kesalahan dalam menulis diskusi sering membuat artikel ilmiah terlihat kurang profesional. Dengan menghindari pengulangan hasil, klaim berlebihan, dan bahasa yang rumit, diskusi akan lebih kuat dan bernilai.
Diskusi yang baik adalah kunci agar penelitian diakui, dipahami, dan bisa memberi kontribusi nyata pada ilmu pengetahuan maupun kebijakan.
1. Apakah diskusi boleh singkat?
Boleh, asalkan mencakup interpretasi, literatur, dan implikasi utama.
2. Apa perbedaan hasil dan diskusi?
Hasil hanya menyajikan data, diskusi menjelaskan maknanya.
3. Bagaimana jika hasil penelitian bertentangan dengan teori?
Tulis secara jujur, lalu beri analisis mengapa hal itu bisa terjadi.
4. Apakah keterbatasan selalu wajib ditulis di diskusi?
Ya, minimal satu keterbatasan harus diakui untuk menjaga integritas.
5. Bolehkah diskusi menggunakan bahasa populer?
Boleh, asal tetap menjaga formalitas akademik.