
Menggunakan media sosial untuk mempromosikan publikasi ilmiah kini menjadi strategi efektif bagi peneliti untuk meningkatkan visibilitas karya mereka. Media sosial bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana penyebaran ilmu pengetahuan yang cepat dan luas.
Artikel ini membahas platform terbaik untuk promosi, strategi membangun audiens akademik, serta tips agar publikasi ilmiah lebih mudah ditemukan dan disitasi melalui media sosial.
Baca juga: Bagaimana Meningkatkan Jumlah Sitasi Artikel Ilmiah
Media sosial menjadi jembatan penting antara penelitian akademik dan publik. Dengan strategi yang tepat, peneliti dapat memperluas jangkauan publikasi, meningkatkan jumlah sitasi, sekaligus membangun reputasi ilmiah.
Promosi publikasi ilmiah bukan hanya soal eksistensi, tetapi juga kontribusi nyata dalam menyebarkan ilmu pengetahuan agar lebih bermanfaat.
1. Apakah etis mempromosikan artikel ilmiah di media sosial?
Ya, selama dilakukan dengan cara profesional dan tidak berlebihan.
2. Apakah semua artikel bisa dibagikan bebas?
Artikel open access bisa dibagikan penuh, sementara artikel berbayar bisa dibagikan abstraknya.
3. Platform mana yang paling efektif untuk promosi ilmiah?
ResearchGate dan LinkedIn adalah pilihan terbaik.
4. Apakah media sosial bisa membantu meningkatkan sitasi?
Ya, karena semakin banyak orang yang membaca artikel, semakin besar peluang disitasi.
5. Bagaimana jika saya belum punya artikel sendiri?
Bagikan artikel relevan dari peneliti lain sambil membangun jaringan akademik.
External link: ResearchGate