
Kesalahan dalam review artikel sering kali menjadi penghambat utama bagi mahasiswa dan peneliti dalam menghasilkan karya ilmiah berkualitas. Review artikel adalah bagian penting dari proses akademik karena menjadi sarana untuk menganalisis, membandingkan, dan merangkum hasil penelitian yang telah ada. Namun, tanpa pemahaman yang benar, tulisan ini bisa kehilangan nilai ilmiahnya dan tidak diterima di jurnal.
Menulis review artikel bukan sekadar meringkas penelitian orang lain, melainkan juga menunjukkan kemampuan analisis kritis, sintesis informasi, dan pemahaman mendalam terhadap bidang kajian tertentu. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa, terutama yang sedang menulis tugas akhir atau skripsi, untuk mengetahui kesalahan umum yang harus dihindari agar review artikel mereka kredibel, informatif, dan terstruktur dengan baik.
Review artikel adalah tulisan ilmiah yang bertujuan untuk meninjau, mengevaluasi, dan mensintesis berbagai penelitian terdahulu dalam satu topik tertentu. Artikel ini membantu pembaca memahami tren riset terkini, celah penelitian (research gap), dan arah perkembangan ilmu pengetahuan.
Di dunia akademik, review artikel memiliki peran penting karena:
Namun, banyak mahasiswa yang salah memahami esensi review artikel dan hanya menganggapnya sebagai “ringkasan panjang”, bukan sebagai “analisis ilmiah”. Di sinilah kesalahan-kesalahan sering muncul.
Kesalahan paling mendasar adalah tidak menentukan fokus pembahasan. Review artikel seharusnya memiliki arah yang jelas — misalnya membahas tren penelitian pada bidang teknologi pendidikan, ekonomi digital, atau kesehatan masyarakat. Tanpa fokus, isi artikel menjadi campur aduk dan sulit dibaca.
Banyak mahasiswa menulis review dengan gaya deskriptif semata — hanya memaparkan isi penelitian tanpa memberikan pandangan kritis. Padahal, inti dari review artikel adalah analisis perbandingan antarpenelitian, termasuk melihat kelebihan, kekurangan, serta hasil yang belum konsisten.
Sumber literatur yang usang (lebih dari 10 tahun) akan membuat artikel terkesan ketinggalan zaman. Idealnya, gunakan sumber terbaru (5 tahun terakhir) dan pastikan berasal dari jurnal kredibel seperti Scopus, ScienceDirect, atau Google Scholar.
Struktur review artikel umumnya terdiri dari:
Kesalahan fatal lainnya adalah tidak mencantumkan sumber dengan benar. Gunakan gaya sitasi yang sesuai (APA, IEEE, Harvard, atau Vancouver) dan hindari menulis referensi manual tanpa konsistensi.
Kesalahan dalam penulisan bukan hanya menurunkan nilai tugas atau menolak publikasi, tetapi juga berdampak pada reputasi akademik penulis. Beberapa dampaknya meliputi:
Oleh karena itu, kehati-hatian dan kedisiplinan akademik menjadi kunci utama.
Menulis review artikel yang baik membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kemampuan analisis. Kesalahan umum seperti tidak fokus, hanya merangkum, atau lalai dalam sitasi bisa dihindari dengan perencanaan matang dan disiplin akademik.
Dengan memahami struktur dan esensi dari review artikel, mahasiswa Poltek SCI dapat menghasilkan karya tulis yang bukan hanya bernilai akademik tinggi, tetapi juga layak dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional.
1. Apa perbedaan review artikel dan artikel penelitian asli?
Review artikel membahas hasil penelitian orang lain, sedangkan artikel penelitian menyajikan hasil studi yang dilakukan sendiri.
2. Apakah review artikel harus menggunakan metodologi?
Ya, minimal menjelaskan metode pencarian dan seleksi literatur agar transparan.
3. Berapa jumlah referensi ideal dalam review artikel?
Tergantung topik, namun umumnya antara 20–40 referensi terbaru.
4. Apakah mahasiswa S1 boleh menulis review artikel?
Sangat boleh. Bahkan, ini bisa menjadi latihan bagus sebelum menulis skripsi.
5. Apakah review artikel bisa dipublikasikan di jurnal internasional?
Bisa, asalkan memenuhi standar akademik dan memiliki nilai kebaruan analisis.