
Saat ini DOI atau Digital Object Identifier sudah menjadi standar global untuk mengidentifikasi publikasi ilmiah. Tapi pernahkah kamu mendengar soal DOI palsu? Persis, fake DOI alias DOI tidak resmi atau disalahgunakan.
Muncul banyak lembaga atau penerbit yang ceroboh dan ada pula pihak yang sengaja mencatut DOI dari artikel sah untuk menipu. Oleh karenanya penting banget memahami apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?.
Dengan artikel ini kamu akan mendapatkan pemahaman soal fake DOI, jenis-jenisnya, risiko yang muncul, dan langkah-langkah praktis untuk memeriksa keaslian DOI. Semua disampaikan dengan gaya ringan, supaya mudah diikuti dan tidak terkesan kaku.
Fake DOI adalah kode DOI yang dibuat secara ilegal atau tidak terdaftar di sistem resmi seperti Crossref, Datacite, atau agen DOI lainnya. DOI palsu ini bisa muncul dalam beberapa bentuk:
DOI yang tampak resmi tapi tidak terdaftar di database resmi.
DOI duplikat atau salah ketik yang diarahkan ke artikel berbeda.
DOI “cassing” alias dipinjam dari publikasi sah dan ditempelkan pada artikel palsu.
DOI dari penerbit abal-abal yang tidak terdaftar ke agen DOI sah.
Itulah inti dari apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?: memastikan DOI yang kamu lihat valid dan resmi.
Beberapa faktor mendasari munculnya DOI palsu:
Predatory publisher: penerbit nakal yang menerbitkan tanpa peer review, lalu menempelkan DOI palsu agar terlihat sah.
Kesalahan human error: ketik asal, duplikasi, link rusak.
Pemalsuan sengaja: peneliti atau editor tanpa etika menambahkan DOI untuk menaikkan citasi.
Kurangnya literasi publik peneliti: tidak tahu cara memverifikasi DOI.
Faktor-faktor ini menjadi alasan penting memahami apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?, karena dampak buruknya nyata.
Kalau kamu tidak waspada, memakai publikasi dengan fake DOI bisa merugikan:
Kredibilitas riset turun: karena dipatok citasi palsu atau artikel tidak ilmiah.
Masuk jurnal predator: hasil riset bisa berpindah tangan predator publisher.
Salah kutip atau rujukan: DOI palsu tidak diverifikasi, membuat akademikmu berantakan.
Kesalahan data/integritas ilmiah: jika rujukan jadi tidak akurat.
Itu sebabnya fenomena fake DOI wajib diwaspadai.
Berikut beberapa cara terbaik untuk menjawab pertanyaan “apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?” dalam praktik.
Akun resmi seperti Crossref Metadata Search, Datacite Search, dan DOI.org resolver:
Kunjungi situs seperti https://www.crossref.org/guestquery/ atau https://doi.org/
Ketik DOI, tekan cari
Hasil akan menampilkan detail jurnal, metadata, dan link ke artikel
Kalau tidak muncul, besar kemungkinan DOI palsu
Bila publikasi di jurnal bereputasi, pencarian DOI di database besar ini akan muncul. Jika tidak ada, mungkin indikasi fake DOI.
DOI resmi selalu diawali https://doi.org/<prefix>/<suffix>
. Format lain bisa jadi tanda bahaya, terutama jika linknya memuat domain mencurigakan.
Kalau DOI menyebut judul dan penulis tertentu, tapi isi di link berbeda, itu jelas fake DOI. Crosscheck metadata dan isi halaman artikel secara detail.
Kalau merasa ragu, hubungi penerbit atau editor jurnal untuk validasi DOI. Kalau mereka tidak bisa verifikasi, itu tanda bahaya.
Untuk memberi gambaran, berikut beberapa contoh nyata dari praktisi:
DOI Typo: 10.1000/182
seharusnya 10.1000/1823
. Kesalahan satu karakter, tapi bikin DOI tidak terverifikasi.
DOI “pindah domain”: DOI asli diarahkan halaman predatory publisher—artikel jadi tidak valid.
DOI copy-paste dari artikel lain: metadata sama tapi isi artikel beda konten.
Nah, dari contoh itu kamu jadi tahu apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya secara teliti.
Selalu verifikasi DOI melalui portal resmi
Unduh dan baca metadata lengkap sebelum memutuskan kutip
Pastikan artikel dari jurnal bereputasi
Hindari preprints tanpa DOI atau jurnal predator
Gunakan reference manager untuk validasi otomatis
Jika ragu, manfaatkan forum atau komunitas akademik untuk saran
Selain jadi pembaca cerdas, peneliti juga harus aktif menyebarkan literasi ini:
Promosikan layanan Crossref dan DOI.org kepada rekan & mahasiswa
Selipkan materi validasi DOI dalam pembelajaran metode penelitian
Buat panduan internal jurnal atau departemen tentang validasi DOI
Tingkatkan literasi digital di lembaga tempat kamu berkarya
Ini penting sebagai jawaban lanjutan atas pertanyaan “apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?” agar generasi berikut lebih paham.
Fake DOI tidak hanya pengganggu, tapi bisa menyeret reputasi ilmiah kita. Dengan paham apa itu fake DOI dan bagaimana cara mengeceknya?, kamu bisa lebih cerdas membaca jurnal dan menjaga kualitas riset. Selalu gunakan portal resmi, verifikasi metadata, dan hindari asumsi. Semakin kamu paham dan berbagi literasi ini, semakin besar kontribusimu dalam komunitas akademik yang kredibel.
1. Apakah DOI palsu selalu bisa kita cek di Crossref?
Biasanya iya. Jika tidak muncul, besar kemungkinan DOI tersebut palsu atau salah ketik.
2. Kenapa ada penerbit yang berani buat fake DOI?
Biasanya mereka ingin terlihat kredibel atau menarik penulis tanpa proses peer review.
3. Bisa mendapatkan fake DOI dari jurnal bereputasi?
Jarang. Fake DOI biasanya berasal dari penerbit predator atau human error dalam pengetikan.
4. Apakah preprint tanpa DOI berarti palsu?
Tidak. Preprint biasanya memang belum punya DOI. Namun pastikan kamu mencatat statusnya.
5. Bagaimana jika saya secara tidak sengaja mengutip DOI palsu?
Segera revisi referensi dan periksa ulang metadata. Jika sudah terlanjur terbit, pertimbangkan untuk memperbaiki atau retract publikasi jika perlu.