
Apa itu impact factor dan mengapa penting sering ditanyakan mahasiswa maupun peneliti yang ingin menerbitkan karya ilmiah. Impact factor adalah salah satu indikator utama kualitas jurnal akademik yang diakui secara internasional.
Artikel ini membahas definisi impact factor, cara menghitungnya, mengapa penting bagi peneliti, serta tips memilih jurnal berdasarkan impact factor agar publikasi lebih efektif.
Impact factor (IF) adalah ukuran yang digunakan untuk menilai seberapa sering artikel dalam sebuah jurnal dikutip selama periode tertentu, biasanya dua tahun.
Impact factor diterbitkan setiap tahun oleh Journal Citation Reports (JCR), yang dikelola oleh Clarivate Analytics.
Rumus dasar impact factor:
Impact Factor=Jumlah sitasi pada artikel dalam 2 tahun terakhirJumlah artikel yang dipublikasikan dalam 2 tahun terakhir\text{Impact Factor} = \frac{\text{Jumlah sitasi pada artikel dalam 2 tahun terakhir}}{\text{Jumlah artikel yang dipublikasikan dalam 2 tahun terakhir}}
Baca juga: Bagaimana Meningkatkan Jumlah Sitasi Artikel Ilmiah
Impact factor adalah metrik penting untuk menilai kualitas jurnal, meskipun bukan satu-satunya indikator. Bagi peneliti, memahami IF membantu memilih jurnal bereputasi dan meningkatkan nilai akademik publikasi.
Namun, jangan terjebak hanya mengejar IF tinggi. Pastikan jurnal relevan, kredibel, dan sesuai dengan bidang penelitian yang sedang dikembangkan.
1. Apakah impact factor sama dengan CiteScore?
Tidak. CiteScore adalah metrik dari Scopus, sedangkan impact factor dari JCR.
2. Apakah semua jurnal punya impact factor?
Tidak. Hanya jurnal yang terindeks di JCR yang punya IF.
3. Apakah publikasi di jurnal dengan IF rendah tidak berguna?
Tetap berguna, terutama jika jurnal relevan dengan bidang penelitian.
4. Bagaimana cara meningkatkan sitasi agar IF artikel tinggi?
Promosikan artikel di media sosial akademik seperti ResearchGate.
5. Apakah jurnal predator punya impact factor?
Tidak. Jika ada klaim, kemungkinan besar palsu.
External link: Clarivate Journal Citation Reports