
Dalam dunia akademik, publikasi ilmiah adalah salah satu cara utama untuk membagikan pengetahuan, membangun reputasi, dan menunjang karier. Namun, di balik semangat membangun ilmu pengetahuan, ada juga ancaman tersembunyi yang dikenal sebagai jurnal predator dan mengapa harus dihindari.
Lalu, apa itu jurnal predator dan mengapa harus dihindari? Yuk, kita bahas satu per satu dalam panduan lengkap ini.
Jurnal predator adalah publikasi ilmiah yang tampak seperti jurnal akademik pada umumnya, tetapi sebenarnya memiliki tujuan utama meraup keuntungan tanpa melalui proses editorial dan peer-review yang ketat.
Jurnal predator biasanya menjanjikan proses publikasi yang cepat, bahkan instan, tanpa memperhatikan kualitas naskah yang dikirim.
Mereka sering menargetkan akademisi yang ingin cepat naik pangkat atau mahasiswa yang terburu-buru menyelesaikan syarat kelulusan. Namun, publikasi di jurnal predator justru bisa merusak kredibilitas penulisnya.
Supaya kamu tidak terjebak, berikut ini beberapa ciri umum jurnal predator:
Setelah tahu apa itu jurnal predator, kamu mungkin bertanya: kenapa sih harus sejauh itu dihindari? Berikut beberapa alasannya:
Publikasi di jurnal predator bisa menurunkan kredibilitasmu sebagai peneliti. Ini bisa berdampak pada penilaian dalam seleksi beasiswa, kenaikan pangkat, bahkan saat melamar kerja.
Banyak instansi dan lembaga akreditasi, baik nasional seperti SINTA maupun internasional, tidak mengakui artikel yang dipublikasikan di jurnal predator.
Karena tidak terindeks secara resmi, artikel kamu jadi tidak mudah ditemukan oleh peneliti lain. Akibatnya, sitasi pun minim.
Karena tidak ada kontrol yang ketat, data kamu bisa disalahgunakan atau dipublikasikan ulang tanpa izin.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Berikut beberapa tips praktis agar kamu tidak terjebak:
Jika kamu ingin publikasi dengan kualitas tinggi, berikut alternatifnya:
Apa itu jurnal predator? Singkatnya, jurnal yang tampak ilmiah tapi tujuannya lebih ke arah bisnis daripada pengembangan ilmu. Harus dihindari karena bisa merugikan penulis, baik dari segi reputasi, pengakuan, hingga keilmuan. Jadi, penting untuk selalu selektif dan waspada.
Dengan memahami cara kerja jurnal predator dan bagaimana menghindarinya, kamu bisa melindungi dirimu dan karier akademikmu dari jebakan yang merugikan ini. Selalu ingat: kualitas lebih penting daripada kecepatan.
1. Apa itu jurnal predator?
Jurnal predator adalah jurnal yang mengaku ilmiah tapi tidak menjalankan proses peer-review dan editorial dengan baik, serta hanya mengejar keuntungan.
2. Bagaimana cara mengenali jurnal predator?
Perhatikan kecepatan publikasi, biaya yang tidak transparan, tidak adanya peer-review, serta tidak jelasnya informasi penerbit dan editor.
3. Apakah publikasi di jurnal predator bisa digunakan untuk kenaikan pangkat?
Sebagian besar institusi tidak mengakui publikasi di jurnal predator, sehingga tidak bisa digunakan untuk keperluan akademik resmi.
4. Apa dampak publikasi di jurnal predator?
Kredibilitas penulis bisa rusak, data bisa disalahgunakan, dan artikel tidak mendapatkan sitasi atau pengaruh ilmiah.
5. Di mana saya bisa mengecek jurnal predator?
Kamu bisa cek ke DOAJ, Scopus, atau gunakan referensi dari daftar Beall dan diskusi dengan rekan akademisi.