
Apa konsekuensi akademik jika terjebak di jurnal predator adalah pertanyaan penting bagi mahasiswa dan peneliti yang ingin menjaga kredibilitas publikasi ilmiah. Jurnal predator dapat merugikan penulis dari sisi reputasi, biaya, hingga karier akademik.
Artikel ini membahas risiko utama publikasi di jurnal predator, dampaknya terhadap karier, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika sudah terlanjur menerbitkan artikel di sana.
Publikasi ilmiah adalah salah satu cara utama peneliti menunjukkan kredibilitas akademik. Namun, jika artikel diterbitkan di jurnal predator, maka:
Baca juga: Cara Menemukan Daftar Jurnal Predator Terbaru
Publikasi di jurnal predator biasanya tidak dihitung dalam penilaian akademik seperti akreditasi kampus, beasiswa, atau kenaikan jabatan fungsional dosen.
Nama penulis bisa tercatat di jurnal predator, dan hal ini bisa merusak reputasi ilmiah di mata komunitas akademik.
Banyak pemberi beasiswa atau hibah penelitian hanya mengakui jurnal bereputasi.
Penulis membayar biaya publikasi tinggi, tetapi manfaat akademiknya nol.
Beberapa jurnal predator tidak menjaga integritas data. Artikel bisa dicuri atau disalahgunakan.
Terjebak di jurnal predator dapat membawa konsekuensi akademik serius: mulai dari tidak diakuinya artikel, rusaknya reputasi penulis, hingga hilangnya kesempatan beasiswa atau karier.
Oleh karena itu, peneliti dan mahasiswa harus lebih hati-hati memilih jurnal. Ingat, publikasi ilmiah bukan sekadar “publish cepat”, melainkan tentang menjaga kredibilitas dan kontribusi akademik.
1. Apakah artikel di jurnal predator bisa dipindahkan ke jurnal lain?
Tidak. Artikel yang sudah diterbitkan sulit untuk dipublikasikan ulang di jurnal lain.
2. Apakah jurnal predator bisa masuk ke Scopus atau Sinta?
Tidak. Jurnal predator biasanya tidak terindeks di database resmi.
3. Apa dampak jangka panjang publikasi di jurnal predator?
Reputasi akademik penulis bisa menurun, terutama jika sering terjadi.
4. Apakah mahasiswa S1 perlu waspada terhadap jurnal predator?
Ya. Meski hanya tugas akhir, reputasi tetap penting untuk masa depan akademik.
5. Bagaimana cara memastikan jurnal bukan predator?
Cek di situs Think. Check. Submit. atau database resmi seperti Scopus.
External link: Cabell’s Blacklist