
Apakah semua jurnal bereputasi harus terindeks di Scopus? Pertanyaan ini sering menjadi perdebatan di kalangan akademisi, terutama ketika publikasi dijadikan syarat kenaikan jabatan atau akreditasi institusi. Meskipun Scopus merupakan salah satu indeks paling bergengsi, reputasi jurnal tidak hanya ditentukan oleh keanggotaannya di Scopus saja.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara objektif apa arti jurnal bereputasi, apa saja indeks yang diakui secara internasional, dan apakah keberadaan di Scopus menjadi satu-satunya tolok ukur kualitas jurnal.
Jurnal bereputasi adalah jurnal ilmiah yang:
Indeksasi memang penting, tapi bukan satu-satunya penentu reputasi. Banyak jurnal yang tidak terindeks Scopus tetapi:
Namun, tidak semua jurnal ilmiah yang bagus bisa masuk Scopus, terutama:
Baca juga: Cara Mengevaluasi Jurnal Berdasarkan Indeksasi
Berikut adalah indeks jurnal selain Scopus yang juga dianggap bereputasi:
Indeks / Database | Keterangan |
---|---|
Web of Science (WoS) | Paling bergengsi, menyediakan Impact Factor |
PubMed/Medline | Fokus pada kedokteran dan ilmu kesehatan |
DOAJ | Direktori jurnal open access yang melewati seleksi ketat |
ERIC | Indeks untuk pendidikan dan ilmu sosial |
Directory of Indexing and Abstracting | Juga digunakan dalam bidang sains sosial dan humaniora |
📌 Artinya, validasi jurnal bukan hanya dari “terindeks Scopus atau tidak”, tapi juga siapa penerbitnya, siapa dewan editor, dan bagaimana artikel didistribusikan.
Tidak semua jurnal bereputasi harus terindeks di Scopus. Walaupun Scopus adalah tolok ukur umum dalam dunia akademik internasional, banyak jurnal kredibel yang hanya terindeks di sistem lain seperti Web of Science, PubMed, atau DOAJ. Kualitas jurnal juga bisa dilihat dari proses editorial, peer-review, publisher, dan pengaruh akademiknya secara nyata.
Sebagai peneliti, Anda perlu bersikap cerdas dan kontekstual saat memilih jurnal tujuan. Jangan hanya terpaku pada nama besar Scopus, tapi lihat juga kualitas isi, kontribusi ilmiah, dan kredibilitas institusi penerbit.
Tidak. Banyak jurnal berkualitas yang tidak terindeks Scopus karena alasan teknis atau niche bidang.
Tidak selalu. Meskipun terindeks, Anda tetap harus mengecek kualitas editorial dan review.
Bisa. Jika jurnal nasional memiliki proses peer-review ketat dan dikelola profesional, ia bisa lebih kredibel dari jurnal internasional predator.
Tergantung tujuan. Jika Anda ingin pengakuan internasional atau promosi jabatan, ya. Jika untuk komunitas lokal atau kajian spesifik, tidak selalu perlu.
Gunakan checklist seperti Think. Check. Submit., cek DOAJ, lihat editor dan publisher-nya.