
Apakah SINTA setara dengan Scopus? Pertanyaan ini kerap muncul di kalangan akademisi Indonesia, terutama saat berbicara tentang publikasi dan penilaian kinerja dosen. Meskipun keduanya digunakan untuk mengukur kualitas jurnal dan penulis ilmiah, SINTA dan Scopus memiliki cakupan, fungsi, dan kredibilitas yang berbeda.
Dalam artikel ini, kami akan membedah secara rinci perbedaan antara SINTA dan Scopus, bagaimana keduanya digunakan di Indonesia, serta mengapa Anda tidak bisa menyamakan keduanya. Baca sampai tuntas agar Anda bisa mengambil keputusan publikasi yang tepat!
SINTA (Science and Technology Index) adalah portal indeksasi publikasi ilmiah yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk memetakan dan menilai kinerja publikasi dosen dan institusi di tingkat nasional.
Fungsi utama SINTA:
Situs resmi: https://sinta.kemdikbud.go.id
Scopus adalah database internasional yang dikelola oleh Elsevier. Basis data ini mencakup jurnal ilmiah, buku, dan prosiding konferensi yang sudah diseleksi secara ketat secara global.
Fungsi utama Scopus:
Jawabannya tidak.
Meskipun sama-sama digunakan untuk menilai publikasi dan jurnal, SINTA dan Scopus memiliki cakupan dan otoritas yang berbeda. Berikut ini beberapa aspek penting:
Aspek | SINTA (Indonesia) | Scopus (Internasional) |
---|---|---|
Skala | Nasional (Indonesia) | Global |
Pengelola | Kemendikbudristek | Elsevier (Belanda) |
Basis Penilaian | Akreditasi jurnal nasional | Seleksi jurnal bereputasi global |
Peringkat Jurnal | SINTA 1–6 | Q1–Q4 berdasarkan SJR |
Digunakan untuk | Penilaian nasional dosen, kampus | Pengakuan akademik global |
Akses publikasi | Banyak jurnal open-access | Banyak jurnal berbayar |
Karena beberapa alasan penting berikut:
Publikasi di jurnal terindeks SINTA tetap sangat penting, terutama dalam konteks nasional. Anda disarankan memilih jurnal SINTA dalam situasi berikut:
Baca juga: Cara Mengetahui Peringkat SINTA dari Sebuah Jurnal
SINTA dan Scopus adalah dua sistem indeksasi yang berbeda dan tidak dapat disamakan. SINTA adalah indeks nasional yang membantu menilai dan mengembangkan publikasi di Indonesia, sementara Scopus merupakan indeks internasional yang memberikan pengakuan global atas karya ilmiah.
Jika tujuan Anda adalah pengakuan internasional dan penguatan reputasi akademik secara global, maka publikasi di Scopus adalah pilihan yang tepat. Namun jika Anda ingin membangun kontribusi riset nasional, SINTA juga tak kalah pentingnya.
Tidak. Hanya jurnal yang memenuhi kriteria internasional yang bisa masuk ke Scopus.
Tergantung. Untuk jabatan Lektor dan Lektor Kepala, bisa cukup. Namun untuk Guru Besar, Scopus atau WoS sering menjadi syarat.
Ya. Banyak jurnal Indonesia yang masuk ke dua indeks ini sekaligus.
Belum tentu. Meskipun terindeks, kualitas tiap artikel tergantung pada jurnal dan proses review-nya.
Gunakan dua situs resmi: