
Skripsi bisa dijadikan jurnal ilmiah dengan beberapa penyesuaian agar memenuhi format, struktur, dan standar kualitas publikasi akademik. Banyak mahasiswa maupun dosen pembimbing belum menyadari bahwa skripsi bukan hanya syarat kelulusan, tetapi juga bisa menjadi kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap bagaimana mengubah skripsi menjadi artikel jurnal yang siap dipublikasikan.
Apakah skripsi bisa dijadikan jurnal ilmiah? Tentu bisa! Artikel ini membahas langkah-langkah menyusun artikel dari skripsi, perbedaan format, hingga tips memilih jurnal yang tepat untuk publikasi.
Skripsi adalah hasil riset ilmiah yang telah melalui proses bimbingan dan seminar. Dengan kualitas data dan analisis yang baik, skripsi layak dipublikasikan dalam bentuk artikel jurnal agar dapat diakses oleh komunitas ilmiah yang lebih luas.
Komponen | Skripsi | Jurnal Ilmiah |
---|---|---|
Panjang Tulisan | 60–100 halaman | 6–12 halaman |
Tujuan | Kelulusan akademik | Kontribusi ilmiah |
Gaya Bahasa | Formal dan panjang | Ringkas dan to the point |
Struktur | Bab 1–5 lengkap | Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi, Simpulan |
Format Penulisan | Tergantung kampus | Tergantung jurnal tujuan |
➡️ Baca juga: Tips Menghindari Plagiarisme dalam Skripsi
Skripsi sering kali memiliki cakupan luas. Pilih satu aspek inti yang bisa dikembangkan menjadi satu artikel jurnal.
Hilangkan elemen yang terlalu teknis atau administratif (contoh: landasan teori yang terlalu panjang, lampiran, daftar bimbingan).
Struktur jurnal biasanya:
Gunakan kalimat yang lebih padat, efisien, dan mengikuti standar gaya jurnal ilmiah. Hindari pengulangan dan kata yang tidak relevan.
Gunakan aplikasi pengecek plagiarisme dan pastikan mengikuti template jurnal yang dituju. Biasanya tersedia di website jurnal masing-masing.
Libatkan dosen dalam proses penyusunan ulang agar hasil akhir lebih kuat secara akademik dan layak untuk diajukan ke jurnal.
Gunakan SINTA, DOAJ, atau Scopus untuk mencari jurnal yang relevan.
Selalu cek legalitas jurnal melalui https://beallslist.net agar artikel Anda tidak dipublikasikan di jurnal abal-abal.
Beberapa kampus memiliki jurnal sendiri yang lebih mudah menerima karya mahasiswa, cocok untuk pemula.
Jika jurnal internasional, pastikan menggunakan grammar yang benar. Gunakan bantuan dari Grammarly atau jasa proofreader.
ORCID membantu meningkatkan visibilitas dan indeksasi artikel Anda secara global.
Skripsi bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan bisa menjadi awal kontribusi nyata di dunia akademik jika dipublikasikan. Dengan menyusun ulang skripsi menjadi artikel jurnal, Anda membuka peluang baru: mulai dari beasiswa, reputasi akademik, hingga kolaborasi penelitian.
Ingat, proses ini tidak instan. Tapi dengan ketekunan dan bimbingan yang tepat, karya ilmiah Anda akan memiliki dampak yang lebih besar.
Tidak semua, namun mayoritas skripsi dengan data dan analisis valid dapat disusun ulang menjadi jurnal.
Ya, karena jurnal memiliki struktur dan format yang berbeda serta lebih ringkas dibanding skripsi.
Bisa. Jika cakupannya luas, Anda bisa membagi menjadi dua topik berbeda.
Umumnya tidak perlu, tapi sebaiknya berkonsultasi dengan dosen pembimbing terlebih dahulu.
Bisa, dan bahkan disarankan sebagai bentuk penghargaan atas bimbingannya serta memperkuat kualitas artikel.
Baca juga: