
Saat ingin menerbitkan riset, bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal? Memahami indikator tersebut membantu kamu memilih jurnal yang tepat bukan sekadar berdasarkan nama besar, tapi kualitasnya juga.
Artikel ini akan membongkar cara menghitung dan mengecek Impact Factor, makna Quartile, serta tips praktis agar kamu bisa menilai reputasi jurnal dengan percaya diri. Semua disajikan dengan bahasa santai agar siapa saja bisa memahaminya dengan cepat.
Metode standar untuk mengukur rata-rata sitasi artikel jurnal dalam dua tahun terakhir. Misalnya IF 5 berarti artikel dalam jurnal itu dirujuk rata-rata lima kali.
Mengelompokkan jurnal berdasarkan SJR atau IF dalam empat kategori:
Q1: Top 25% jurnal terbaik
Q2: 25–50%
Q3: 50–75%
Q4: 75–100%
Dengan pertanyaan “Bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal?”, langkah logisnya adalah memahami definisi dan kegunaan dua indikator ini.
Berikut cara sederhana untuk memahami nilai Impact Factor:
Kunjungi Journal Citation Reports (JCR) jika kamu punya akses Web of Science.
Cari jurnal berdasarkan judul atau ISSN.
Lihat statistik IF di samping judul jurnal.
Perhatikan tren IF apakah naik atau turun tiap tahun?
Bandingkan IF dengan jurnal lain dalam bidang yang sama.
Itulah cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal paling valid jika kamu punya akses ke JCR.
Kalau kamu tidak punya akses Web of Science, gunakan alternatif gratis:
Scimago Journal & Country Rank (SJR)
Menyediakan SJR indikator dan quartile yang dihitung berdasarkan Scopus.
Google Scholar Metrics
Menyajikan h5-index dan h5-median untuk jurnal.
Dua sumber tersebut berguna dalam memahami bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal tanpa bayar.
Setelah tahu nilai IF dan quartile jurnal, bandingkan jurnal serupa:
Lalu kamu bisa menilai:
Jurnal A punya dampak lebih tinggi secara umum,
Jurnal B punya peringkat yang kuat dalam subbidang,
Jurnal C lebih tepat untuk artikel niche.
Itulah praktik nyata bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal.
Impact Factor dan cuartile bisa berubah tiap tahun. Tips:
Bandingkan IF 3–5 tahun terakhir
Perhatikan if jurnal tetap aktif atau dalam penurunan
Pilih jurnal dengan trend jangka panjang naik
Untuk Quartile, pastikan penurunan bukan karena disiplin pindah jurnal
Penilaian jangka panjang mampu menjawab pertanyaan bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal secara lebih bijak.
Ada kalanya jurnal memiliki IF tinggi tapi SJR biasa saja. Ini karena perbedaan waktu sitasi dan cakupan.
IF: fokus dua tahun terakhir
SJR: memperhitungkan jaringan sitasi dengan bobot sitator
H-index jurnal juga berguna untuk melihat volume dan dampak kumulatif
Gabungkan indikator ini untuk menjawab secara menyeluruh bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal.
Meskipun IF dan quartile tinggi, jangan abaikan kesesuaian artikelnya:
Apakah jurnal menerima artikel terkait niche risetmu?
Siapa pembacanya—peneliti umum, praktisi, mahasiswa?
Apakah gaya dan format artikelmu cocok?
Kesesuaian ini menjadi bagian penting dalam sistematika bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal secara praktis.
Beberapa jurnal open access punya IF dan quartile unggul contohnya PLOS ONE, Scientific Reports. Mereka memberi akses cepat dan jumlah pembaca global.
Namun tetap perlu dicek biaya APC dan reputasi peer review-nya ini penting dalam rangka proses publikasi.
Untuk bantuan tambahan dalam menilai jurnal:
Publons: menampilkan IF, editorial board, dan ulasan reviewer
Dimensions: memberi data kutipan real time dan impact
JournalGuide: rekomendasi jurnal berdasar judul naskah
Alat-alat tersebut memperkaya cara kamu memahami bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal.
Dengan substruktur ini, kamu sudah punya roadmap jelas tentang bagaimana cara menilai Impact Factor dan Quartile jurnal dengan penuh keyakinan.
1. Apakah IF sama dengan kualitas jurnal?
Tidak mutlak. IF hanya satu indikator—perhatikan juga strategic fit dan peer-review.
2. Bagaimana cara tahu quartile jurnal?
Cek di JCR atau SJR. Setelah mencari jurnal, akan muncul Q1–Q4 sesuai bidang.
3. Apakah jurnal open access selalu Quartile tinggi?
Tidak semua. Beberapa punya reputasi tinggi, tapi banyak juga OA baru dengan quartile rendah.
4. Apakah saya harus pilih jurnal Q1 kalau ingin cepat diterima?
Tidak selalu. Publikasi di jurnal Q2–Q3 juga oke, terutama jika topikmu niche dan relevan.
5. Bagaimana jika jurnal ada di Web of Science tapi tidak di Scopus?
Itu biasa. Web of Science memiliki coverage berbeda dari Scopus, tapi kamu masih bisa pakai IF dari JCR.