
Menentukan jurnal internasional yang tepat sangat penting agar artikelmu diterima dan dibaca oleh audiens yang relevan. Panduan lengkap ini membantu peneliti dan mahasiswa memahami cara memilih jurnal yang kredibel, bereputasi, dan sesuai bidang riset.
Menulis artikel ilmiah memang memerlukan waktu dan tenaga yang besar — mulai dari pengumpulan data, analisis hasil, hingga penyusunan naskah akademik yang rapi dan sistematis. Namun, perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Tantangan berikutnya adalah memilih jurnal internasional yang tepat untuk publikasi.
Bagi banyak peneliti muda, proses ini sering kali menjadi hambatan terbesar. Salah memilih jurnal bisa menyebabkan naskah ditolak, terjebak di jurnal predator, atau tidak mendapat pembaca yang relevan. Karena itu, kemampuan menentukan jurnal publikasi yang sesuai merupakan keterampilan wajib bagi siapa pun yang ingin menapaki karier akademik internasional.
Artikel ini akan membimbing kamu langkah demi langkah — mulai dari memahami karakter jurnal hingga tips menghindari jurnal palsu.
Langkah pertama dalam memilih jurnal internasional adalah memahami bidang penelitianmu sendiri.
Setiap jurnal memiliki scope (cakupan) dan focus (fokus penelitian) yang spesifik. Misalnya:
Cek halaman Aims & Scope di situs jurnal. Di sana tertulis dengan jelas bidang yang mereka terima. Jangan mengirim naskah ke jurnal yang topiknya tidak sesuai, karena akan langsung ditolak oleh editor tanpa dibaca lebih lanjut (desk reject).
Jurnal internasional yang baik biasanya terindeks di database bereputasi seperti:
Indeksasi ini menjadi bukti bahwa jurnal tersebut memenuhi standar kualitas global.
Untuk mengeceknya, kamu bisa membuka situs resmi Scopus (https://www.scopus.com/sources) atau DOAJ (https://www.doaj.org/), lalu ketik nama jurnal yang kamu incar.
Jika jurnal tidak muncul di sana, kamu perlu waspada — bisa jadi itu jurnal predator, yaitu jurnal abal-abal yang hanya mencari uang tanpa melalui proses review ilmiah yang benar.
Banyak peneliti muda terjebak oleh jurnal predator karena tergiur dengan iming-iming:
Padahal, jurnal seperti ini tidak diakui secara akademik dan justru bisa merusak reputasi peneliti.
Untuk menghindarinya, periksa hal-hal berikut:
Gunakan juga situs Beall’s List (daftar jurnal predator) atau Think.Check.Submit sebagai panduan untuk menilai keaslian jurnal.
Salah satu cara mengukur kualitas jurnal internasional adalah melalui Impact Factor (IF) atau SJR Quartile.
Jika kamu baru pertama kali mencoba publikasi internasional, jurnal Q3–Q4 bisa menjadi langkah awal yang realistis. Setelah terbiasa, kamu bisa menargetkan Q1–Q2.
Setiap jurnal memiliki template, gaya sitasi, dan format penulisan yang berbeda.
Ada yang menggunakan APA Style, ada juga yang memakai IEEE atau Harvard Style.
Kesalahan paling umum dari penulis pemula adalah tidak mengikuti panduan jurnal.
Akibatnya, artikel ditolak bukan karena isinya jelek, tapi karena formatnya tidak sesuai.
Maka sebelum mengirim, pastikan kamu sudah:
Setiap jurnal memiliki durasi review yang berbeda-beda:
Jika kamu mengejar tenggat waktu (misalnya untuk kelulusan atau promosi jabatan), pilih jurnal yang punya waktu turnaround moderat — tidak terlalu lama, tapi tetap kredibel.
Selain itu, perhatikan juga biaya publikasi:
Pastikan kamu membaca informasi biaya ini di situs resmi jurnal — jangan percaya email tawaran publikasi yang tiba-tiba masuk.
Langkah penting lainnya adalah melihat siapa saja penulis dan editor di jurnal tersebut.
Jurnal bereputasi biasanya memiliki:
Jika kamu menemukan jurnal yang semua penulisnya hanya dari satu negara atau bahkan satu kampus, itu bisa menjadi tanda bahwa jurnal tersebut kurang bereputasi global.
Sekarang, ada banyak tools online yang bisa membantu kamu menemukan jurnal yang sesuai bidang dan kualitas:
Kamu hanya perlu menyalin judul dan abstrak artikelmu, lalu sistem akan mencarikan jurnal yang paling cocok.
Sebelum mengirim artikel ke jurnal internasional, sangat disarankan untuk berdiskusi dengan dosen pembimbing atau rekan peneliti senior.
Mereka biasanya sudah berpengalaman dalam publikasi ilmiah dan bisa memberikan insight tentang:
Langkah ini sering kali membuat peluang diterima jauh lebih tinggi karena kamu mendapatkan arahan langsung dari praktisi riset berpengalaman.
Menentukan jurnal internasional yang tepat bukan sekadar soal gengsi atau peringkat, tapi tentang strategi ilmiah jangka panjang.
Kamu perlu mempertimbangkan scope, reputasi, biaya, waktu review, hingga relevansi topik agar publikasi benar-benar berdampak.
Publikasi di jurnal internasional bereputasi membuka banyak pintu: kesempatan riset global, beasiswa, hingga kolaborasi lintas negara. Tapi semuanya berawal dari satu keputusan penting — memilih jurnal yang tepat dan kredibel.
Karena itu, jangan terburu-buru. Pelajari, teliti, dan tentukan dengan bijak.
Ingat, publikasi bukan hanya tentang diterbitkan — tapi tentang diakui dan berdampak. 🌍✍️