
Jurnal predator menjadi ancaman serius bagi para peneliti yang ingin mempublikasikan karya ilmiah. Mereka tampak seperti jurnal ilmiah biasa, namun memiliki praktik tidak etis seperti review palsu, janji terbit cepat, dan biaya tinggi tanpa transparansi.
Artikel ini membahas cara mengenali jurnal predator dengan mudah dan akurat, lengkap dengan ciri-ciri, contoh nyata, dan situs detektor terpercaya agar Anda tidak terjebak dan merugikan karier akademik Anda.
Jurnal predator adalah jurnal yang memanfaatkan keinginan peneliti untuk cepat publikasi, dengan menawarkan penerbitan instan, tapi tanpa proses peer review yang layak dan tanpa kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan.
Mereka seringkali menyaru sebagai jurnal open access, memungut biaya tinggi, dan memiliki situs web yang terlihat profesional tetapi menipu.
❗ Baca juga: [Cara Mengecek Kredibilitas Jurnal Sebelum Mengirim Artikel]
“International Journal of Multidisciplinary Research”
Jurnal predator adalah jebakan modern di dunia akademik. Meski tampilannya profesional, mereka bisa mencoreng reputasi dan menghilangkan kepercayaan terhadap karya ilmiah Anda.
Dengan kewaspadaan, pengecekan indeksasi, dan konsultasi dengan rekan akademik, Anda dapat menghindari publikasi di tempat yang salah. Jangan biarkan jurnal predator merusak perjalanan akademik Anda.
Tidak selalu. Beberapa jurnal predator berasal dari Indonesia juga.
Tidak. Banyak jurnal open access bereputasi mengenakan biaya secara wajar dan transparan.
Anda bisa menginformasikan pada institusi Anda dan menghindari menggunakannya untuk keperluan resmi.
Ya, tapi Google Scholar tidak menyaring berdasarkan kualitas atau etika.
Karya Anda tidak dianggap ilmiah, sulit disitasi, dan bisa merusak CV akademik Anda.