
Mempublikasikan artikel ilmiah bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi jika kamu masih baru di dunia akademik. Salah satu langkah penting adalah bagaimana menghubungi penerbit untuk mempublikasikan artikel? Banyak penulis merasa bingung, bahkan gugup, ketika harus menghubungi pihak penerbit. Padahal, kalau dilakukan dengan strategi yang tepat, proses ini bisa jadi lebih lancar dari yang kamu bayangkan.
Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah, tips, dan hal-hal yang perlu kamu perhatikan bagaimana menghubungi penerbit agar peluang publikasi artikel ilmiah kamu semakin besar.
Sebelum membahas bagaimana menghubungi penerbit, penting untuk memahami apa sebenarnya tugas penerbit jurnal. Penerbit bertanggung jawab atas proses editorial, peer review, hingga distribusi dan indeksasi artikel. Mereka juga biasanya memiliki kebijakan tertentu terkait jenis artikel yang diterima.
Dengan memahami ini, kamu jadi lebih siap dan tahu bagaimana menyusun pesan komunikasi yang sesuai konteks.
Sebelum menulis email atau mengisi form kontak, pastikan kamu sudah memilih jurnal yang sesuai dengan bidang penelitianmu. Jangan asal kirim ke jurnal yang populer saja, karena belum tentu cocok.
Baca fokus dan ruang lingkup jurnal dengan saksama. Periksa artikel-artikel terbaru yang mereka terbitkan, apakah sesuai dengan topikmu? Ini bisa jadi indikator apakah artikelmu punya peluang diterima.
Penerbit tentu hanya akan mempertimbangkan artikel yang sudah ditulis secara ilmiah dan sesuai dengan pedoman penulisan mereka. Jadi, pastikan kamu sudah mengikuti struktur artikel yang umum: abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka.
Sebelum menghubungi penerbit, pastikan artikelmu sudah rapi dan siap dikirimkan jika diminta.
Setiap jurnal atau penerbit biasanya memiliki laman khusus untuk penulis (Author Guidelines). Di situ kamu akan menemukan informasi seperti:
Jangan langsung menghubungi jika kamu belum membaca informasi di situs mereka. Bisa jadi jawaban dari pertanyaanmu sudah ada di sana.
Sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Berikut beberapa cara umum untuk menghubungi penerbit:
a. Mengirim Email Langsung ke Editor Ini cara paling umum dan paling personal. Saat menulis email, pastikan kamu:
b. Mengisi Form Kontak di Situs Web Beberapa penerbit menyediakan form online. Isi dengan lengkap dan gunakan bahasa formal. Jika diminta, unggah abstrak atau file naskah.
c. Menggunakan Portal Submisi Otomatis Jika penerbit menggunakan sistem submission (seperti Editorial Manager atau ScholarOne), kamu bisa langsung mendaftar dan mengunggah naskah. Namun, jika kamu punya pertanyaan, kamu tetap bisa menghubungi editor via email.
Selalu gunakan bahasa yang sopan dan formal, tapi tetap ringkas. Jangan menulis email terlalu panjang atau bertele-tele. Intinya harus jelas: kamu ingin mengetahui kemungkinan publikasi artikel di jurnal mereka.
Contoh pembuka email:
Yth. Dr. Asep Nugroho,
Saya, Rina Maulida dari Universitas Negeri Yogyakarta, ingin mengajukan pertanyaan terkait kemungkinan publikasi artikel saya yang berjudul “Analisis Persepsi Mahasiswa terhadap Hybrid Learning” di jurnal Anda…
Kalau dalam 7–14 hari kamu belum dapat balasan, tidak ada salahnya untuk mengirim follow-up. Sampaikan dengan sopan bahwa kamu menunggu kabar terkait pesan sebelumnya. Tapi jangan terlalu sering atau terkesan mendesak.
Teknik bagaimana menghubungi penerbit jurnal ilmiah bukan hal yang menakutkan. Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang sopan, dan strategi yang tepat, peluang untuk mempublikasikan artikel kamu akan semakin terbuka. Pahami karakter jurnal, siapkan naskah terbaikmu, dan hubungi editor dengan percaya diri.