
Menulis pendahuluan dalam review artikel sering kali menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa dan peneliti. Bagian ini bukan sekadar pembuka, melainkan jendela pertama yang menentukan apakah pembaca — terutama dosen, reviewer jurnal, atau peneliti lain — tertarik melanjutkan membaca atau tidak.
Pendahuluan yang baik harus mampu menjelaskan konteks penelitian, relevansi topik, dan alasan pentingnya kajian yang dilakukan. Dalam dunia akademik, pendahuluan bukan hanya “pengenalan”, tetapi juga alat untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dikaji layak diperhatikan dan memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Pendahuluan adalah pondasi dari keseluruhan isi tulisan. Bagian ini menjawab pertanyaan dasar seperti:
Tanpa pendahuluan yang kuat, review artikel akan kehilangan arah dan makna. Dosen pembimbing atau reviewer jurnal biasanya menilai kualitas artikel justru dari bagaimana penulis memaparkan pendahuluan secara ilmiah dan menarik.
Agar pendahuluan kamu sistematis dan menarik, ikuti struktur berikut:
Contoh: “Dalam dekade terakhir, perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan terhadap sistem pembelajaran di perguruan tinggi.”
Banyak mahasiswa yang menulis pendahuluan seperti “bab teori” skripsi — panjang, tapi tidak fokus. Padahal, pendahuluan cukup memaparkan konteks dan urgensi penelitian.
Pendahuluan tanpa gap penelitian membuat pembaca tidak tahu apa yang baru dari tulisanmu. Selalu tunjukkan apa yang belum dikaji dan mengapa hal itu penting.
Setiap review artikel harus memiliki tujuan yang eksplisit, misalnya:
“Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan model pembelajaran berbasis digital di pendidikan tinggi dalam sepuluh tahun terakhir.”
Judul dan pendahuluan harus sejalan. Jika judul membahas AI in Education, jangan terlalu banyak menulis tentang sejarah teknologi komputer.
Gunakan gaya bahasa formal dan ilmiah, hindari kata seperti “menurut saya” atau “dalam pandangan penulis”.
Pendahuluan adalah elemen paling penting dalam review artikel karena menentukan kesan pertama pembaca terhadap karya ilmiahmu. Dengan menulis pendahuluan yang fokus, logis, dan menunjukkan kontribusi ilmiah, kamu dapat meningkatkan peluang tulisanmu diterima di jurnal atau seminar nasional.
Mahasiswa Poltek SCI dapat menjadikan pendahuluan sebagai wadah untuk menonjolkan kemampuan analisis kritis, pemahaman ilmiah, serta profesionalisme akademik. Pendahuluan yang kuat akan membuka jalan menuju artikel yang berkelas internasional.
1. Berapa panjang ideal pendahuluan dalam review artikel?
Biasanya 10–15% dari total panjang artikel, tergantung pada jurnal atau panduan kampus.
2. Apakah boleh menggunakan kutipan langsung dalam pendahuluan?
Boleh, asal relevan dan tidak berlebihan. Gunakan seperlunya untuk memperkuat argumen.
3. Haruskah research gap selalu disebutkan di akhir pendahuluan?
Ya, karena bagian akhir pendahuluan biasanya menjadi jembatan menuju tujuan penelitian.
4. Apakah pendahuluan boleh menggunakan bahasa naratif?
Boleh, selama tetap ilmiah dan tidak mengandung opini pribadi.
5. Kapan waktu terbaik menulis pendahuluan?
Setelah kamu memahami seluruh isi artikel, agar alur dan fokusnya tepat.