
Bagaimana menyusun pendahuluan yang menarik dalam artikel ilmiah adalah salah satu tantangan terbesar mahasiswa dan peneliti. Pendahuluan bukan sekadar pengantar, tetapi pintu masuk yang menentukan apakah pembaca akan melanjutkan membaca atau tidak.
Pendahuluan yang baik harus mampu menjelaskan latar belakang, merumuskan masalah, hingga menunjukkan pentingnya penelitian. Artikel ini akan membahas struktur, teknik, serta tips menulis pendahuluan yang menarik, akademis, dan mudah dipahami.
Pendahuluan adalah bagian pertama yang dibaca reviewer dan pembaca jurnal. Fungsi utamanya adalah:
Baca juga: Cara Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami dalam Artikel Ilmiah
Pendahuluan yang menarik adalah kunci agar artikel ilmiah mendapat perhatian lebih. Dengan menyajikan konteks, masalah, tujuan, dan signifikansi penelitian secara ringkas dan jelas, penulis dapat meyakinkan pembaca akan pentingnya topik yang dibahas.
Ingat, pendahuluan bukan hanya formalitas, melainkan bagian penting yang mencerminkan kualitas penelitian secara keseluruhan.
1. Berapa panjang ideal pendahuluan dalam artikel ilmiah?
Biasanya 10–20% dari total panjang artikel, tergantung ketentuan jurnal.
2. Apakah pendahuluan boleh langsung menuliskan hasil penelitian?
Tidak. Hasil hanya dijelaskan di bagian hasil dan pembahasan.
3. Apakah boleh menggunakan kutipan di pendahuluan?
Boleh, asalkan relevan untuk memperkuat latar belakang.
4. Apa perbedaan pendahuluan dan abstrak?
Abstrak merangkum seluruh artikel, sedangkan pendahuluan fokus pada latar belakang dan tujuan.
5. Bagaimana cara menarik perhatian pembaca di pendahuluan?
Gunakan fakta terbaru, pertanyaan menarik, atau gap penelitian yang jelas.
External link: Elsevier – How to Write an Introduction for a Research Paper