
Studi kasus jadi salah satu pendekatan yang makin diminati di dunia akademik. Metode ini nggak cuma menyajikan teori, tapi juga menyelam langsung ke realita di lapangan. Nah, banyak peneliti pemula yang bingung, bagaimana publikasi jurnal berbasis studi kasus bisa menembus jurnal bereputasi. Artikel ini hadir untuk menjawab semua keraguan itu.
Meskipun terdengar teknis, tapi kita bakal bahas dengan bahasa santai agar kamu nyaman menyerap ilmunya. Mulai dari pemilihan topik, struktur penulisan, hingga cara submit jurnal, semuanya bakal dikupas tuntas.
Sebelum masuk ke cara publikasi jurnal berbasis studi kasus, penting untuk tahu kenapa pendekatan ini disukai:
Hal-hal ini bikin jurnal ilmiah sangat tertarik menerbitkan artikel berbasis studi kasus, terutama jika masalah yang diangkat cukup unik dan belum banyak dibahas.
Setelah artikel kamu terbitkan, kamu bisa mengukur dampaknya lewat:
Jadi, publikasi jurnal berbasis studi kasus bukan cuma soal terbit, tapi juga soal bagaimana artikelmu memberi pengaruh di dunia akademik.
Sekarang kamu sudah punya gambaran lengkap tentang bagaimana publikasi jurnal berbasis studi kasus kita lakukan. Meski awalnya terasa rumit, tapi kalau sudah tahu alurnya, semuanya jadi lebih mudah kita jalani. Mulailah dari kasus di sekitarmu. Tulis dengan hati, analisis dengan kritis, dan susun dengan sistematis. Dunia akademik selalu membuka pintu untuk tulisan yang bermakna dan berdampak.