
Bahaya mempublikasikan artikel di jurnal predator sering diremehkan oleh peneliti pemula. Artikel ini menjelaskan dampak negatifnya terhadap reputasi, karier akademik, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Publikasi di jurnal predator bukan hanya membuang waktu dan uang, tetapi juga dapat merusak kredibilitas peneliti. Dengan memahami bahayanya, penulis bisa lebih bijak memilih tempat publikasi yang benar-benar diakui.
Jurnal predator berkembang pesat karena adanya kebutuhan peneliti untuk segera menerbitkan artikel, baik demi kelulusan, kenaikan pangkat, atau syarat hibah penelitian.
Sayangnya, tekanan akademik ini dimanfaatkan oleh penerbit nakal yang hanya mengejar keuntungan finansial tanpa memperhatikan kualitas ilmiah. Akibatnya, banyak artikel riset terjebak dalam publikasi yang tidak diakui.
📖 Menurut Nature, ribuan artikel ilmiah setiap tahunnya jatuh ke dalam jurnal predator, terutama dari peneliti di negara berkembang.
Berikut dampak nyata yang bisa terjadi:
Ketika artikel dimuat di jurnal predator, komunitas akademik bisa menganggap penulis tidak berhati-hati atau bahkan kurang kompeten. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan orang terhadap kualitas penelitian.
Banyak universitas dan lembaga penelitian tidak mengakui artikel yang terbit di jurnal predator, sehingga publikasi tersebut tidak bisa digunakan untuk syarat akademik.
Jurnal predator sering memungut biaya publikasi tinggi, tetapi artikel tidak terindeks, tidak bisa diakses luas, bahkan kadang hilang begitu saja dari situs.
Artikel di jurnal predator jarang disitasi karena tidak diakses peneliti lain. Hasil riset yang seharusnya berguna akhirnya menghilang begitu saja.
Karena jurnal predator tidak melakukan peer-review yang ketat, banyak artikel dengan data lemah atau bahkan hasil manipulasi lolos diterbitkan. Hal ini berbahaya bagi integritas sains.
Bahaya mempublikasikan artikel di jurnal predator tidak bisa dianggap sepele. Selain merugikan secara finansial, publikasi tersebut juga merusak reputasi peneliti dan menghilangkan kontribusi riset dari dunia akademik.
Peneliti perlu lebih teliti dan kritis dalam memilih jurnal. Dengan memilih tempat publikasi yang kredibel, karya ilmiah tidak hanya diakui tetapi juga memberi manfaat nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
1. Apa yang dimaksud dengan jurnal predator?
Jurnal predator adalah jurnal yang hanya mengejar keuntungan finansial tanpa proses review ilmiah yang benar.
2. Apakah publikasi di jurnal predator bisa dihapus?
Sulit. Sekali artikel terbit, biasanya sulit ditarik kembali. Tetapi penulis bisa menulis ulang dan mengirim ke jurnal kredibel.
3. Bagaimana cara mengetahui apakah jurnal predator atau tidak?
Periksa database resmi (Scopus, WoS, DOAJ), cek editorial board, dan teliti proses review yang dijelaskan di situs.
4. Apakah mahasiswa S2 dan S3 sering jadi korban jurnal predator?
Ya. Karena tekanan akademik, mereka sering mencari publikasi cepat sehingga rawan tertipu.
5. Apa langkah pertama jika sudah terlanjur publikasi di jurnal predator?
Tetap simpan sebagai pengalaman, tetapi jangan gunakan sebagai publikasi utama untuk syarat akademik.