
Beasiswa untuk publikasi ilmiah bagi mahasiswa adalah solusi cerdas untuk mendukung biaya penerbitan hasil riset di jurnal nasional maupun internasional. Banyak mahasiswa yang memiliki karya penelitian berkualitas, tetapi terkendala dana saat hendak mempublikasikannya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang jenis-jenis beasiswa publikasi, sumber pemberi bantuan, cara mengajukannya, serta tips agar proposal beasiswa Anda diterima. Informasi ini sangat penting bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi lebih dalam dunia akademik dan meningkatkan reputasi ilmiahnya.
Beasiswa publikasi ilmiah adalah bentuk bantuan dana yang diberikan kepada mahasiswa untuk membiayai proses penerbitan karya ilmiah, baik dalam jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi (Scopus, Web of Science, dan lainnya).
Jenis beasiswa ini biasanya mencakup biaya:
Melalui program Hibah Publikasi Ilmiah, mahasiswa bisa mendapat bantuan publikasi untuk jurnal internasional terindeks.
🔗 https://dikti.kemdikbud.go.id
LPDP menyediakan pendanaan publikasi bagi penerima beasiswa maupun mahasiswa umum yang memenuhi syarat.
Beberapa universitas menyediakan dana publikasi bagi mahasiswa yang mengikuti kompetisi proposal riset.
Perusahaan atau lembaga non-profit seperti LIPI, BRIN, atau lembaga riset internasional kadang membuka dana riset terbatas.
Beberapa jurnal open access menawarkan pembebasan APC untuk mahasiswa dari negara berkembang atau bagi yang mengajukan surat permohonan.
Baca juga: Apa Itu Jurnal Open Access dan Subscription-Based?
Sertakan:
Pastikan struktur artikel Anda sesuai dengan gaya penulisan jurnal target, menggunakan bahasa akademik yang tepat dan telah melewati proofreading.
Surat ini ditujukan ke lembaga pemberi beasiswa dengan format resmi, berisi:
Simpan bukti pengiriman, periksa email atau portal lembaga pemberi secara berkala.
Berikut lima tips tambahan agar Anda lebih siap mendapatkan beasiswa publikasi ilmiah:
Beasiswa untuk publikasi ilmiah adalah peluang emas bagi mahasiswa yang ingin mengangkat hasil risetnya ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa bisa mengakses bantuan dana dan menjangkau jurnal bereputasi nasional maupun internasional.
Melalui dukungan ini, mahasiswa tidak hanya menyelesaikan tugas akhir, tetapi juga meninggalkan jejak ilmiah yang berdampak luas. Oleh karena itu, manfaatkan program-program beasiswa publikasi untuk meningkatkan kualitas akademik Anda sejak di bangku kuliah.
1. Apakah beasiswa publikasi hanya untuk mahasiswa S2/S3?
Tidak. Banyak program beasiswa publikasi yang terbuka untuk mahasiswa S1, khususnya yang menulis artikel dari skripsi.
2. Apa syarat umum mendapatkan beasiswa publikasi ilmiah?
Memiliki artikel ilmiah siap terbit, proposal penelitian, serta rekomendasi dari dosen atau pembimbing.
3. Apakah artikel yang belum diterima jurnal bisa diajukan?
Bisa, asal ada bukti bahwa artikel telah dikirim dan sedang dalam proses review.
4. Berapa besar dana yang biasa diberikan?
Bervariasi, mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp10.000.000 tergantung jurnal dan lembaga pemberi.
5. Apakah ada beasiswa publikasi untuk jurnal internasional bereputasi?
Ya, banyak beasiswa dari DIKTI, LPDP, dan jurnal-jurnal open access internasional yang memberi subsidi atau potongan biaya.
Baca juga:
Sumber Referensi: