
Sekarang ini, siapa pun yang sedang menyiapkan artikel ilmiah pasti akan dihadapkan dengan pilihan: mau publikasi di jurnal berbayar atau jurnal open access, maka dari itu kamu harus tau cara membedakan jurnal open access yang kredibel dan predatory.
Banyak jurnal open access yang kredibel dan bereputasi tinggi. Tapi tidak sedikit pula yang justru masuk kategori predatory journal alias jurnal abal-abal yang hanya mengincar uang dari para penulis.
Cara membedakan jurnal open access yang kredibel dan predatory memang tidak selalu mudah, apalagi jika kamu baru mulai terjun ke dunia publikasi ilmiah. Jangan sampai kerja kerasmu menyusun artikel berbulan-bulan malah nyasar ke jurnal palsu. Yuk, kita bahas tuntas bagaimana mengenali ciri-cirinya secara santai tapi mendalam.
Jurnal open access adalah jurnal yang menyediakan akses bebas bagi siapa pun untuk membaca dan mengunduh artikel tanpa harus membayar langganan.
Sistem ini sangat menguntungkan karena hasil penelitian bisa diakses oleh publik, mahasiswa, peneliti, bahkan masyarakat umum secara luas.
Namun, karena sistem ini biasanya membebankan biaya publikasi (APC atau Article Processing Charge) ke penulis, muncullah “oknum” yang memanfaatkan celah ini dengan membuat jurnal predatory.
Mereka mendirikan jurnal abal-abal, mengaku open access, tapi tidak menjalankan peer review yang baik, tidak transparan, bahkan sering menipu penulis.
Jurnal predatory adalah jurnal yang tampaknya ilmiah, tapi sebenarnya tidak kredibel. Mereka hanya mencari keuntungan finansial tanpa memperhatikan standar akademik, seperti proses review, editorial board yang kompeten, dan kualitas publikasi.
Masalahnya, jurnal seperti ini sering menyamar jadi “jurnal open access profesional”. Tanpa pemahaman yang tepat, banyak penulis akhirnya terjebak, dan karya mereka dipublikasikan di tempat yang merusak reputasi ilmiah.
Berikut alasan mengapa kamu harus jeli dalam memilih tempat publikasi:
Melindungi Reputasi Akademik
Publikasi di jurnal predatory bisa merusak kredibilitas penulis, bahkan bisa berujung pada penolakan dari institusi atau penyandang dana.
Menghindari Pemborosan Biaya
Banyak jurnal predatory menetapkan biaya tinggi tanpa memberikan layanan profesional apa pun.
Memastikan Artikel Terindeks
Jurnal kredibel biasanya terindeks di database bereputasi seperti Scopus, Web of Science, atau DOAJ. Jurnal predatory tidak.
Mendapatkan Umpan Balik Ilmiah yang Berkualitas
Proses peer review yang baik membuat artikelmu lebih matang secara akademik.
Berikut beberapa cara sederhana namun jitu untuk mengenali mana jurnal open access yang kredibel dan mana yang sebaiknya dihindari.
Jurnal kredibel biasanya punya website yang profesional, lengkap dengan informasi editorial, panduan penulis, proses peer review, serta kontak yang jelas. Sebaliknya, jurnal predatory cenderung asal-asalan, banyak typo, dan tampilan yang terlihat murahan.
Editorial board adalah jantung jurnal. Cek apakah nama-nama editor benar-benar berasal dari institusi akademik yang dikenal. Kalau tidak ada info detail, atau nama-nama terdengar asing dan tidak bisa ditemukan di Google Scholar, itu red flag.
Jurnal open access yang kredibel biasanya sudah terindeks di database internasional, seperti Scopus, Web of Science, atau setidaknya DOAJ. Kamu bisa langsung cek ke situs masing-masing indeksasi, bukan hanya percaya klaim dari situs jurnal.
Apakah jurnal tersebut menjelaskan secara terbuka bagaimana mereka melakukan review? Apakah ada bukti bahwa artikel dicek oleh reviewer ahli? Jika tidak ada proses peer review yang transparan, sebaiknya hindari.
Jurnal yang menawarkan publikasi super cepat (misal 3 hari jadi) biasanya patut dicurigai. Peer review yang serius butuh waktu. Kalau terlalu cepat, bisa jadi tidak ada proses peninjauan sama sekali.
Meski tidak ada daftar resmi, banyak akademisi mengumpulkan list jurnal yang bermasalah. Kamu bisa cek apakah jurnal tersebut pernah masuk dalam peringatan komunitas akademik.
Wajar jika jurnal open access mengenakan biaya. Tapi kalau biayanya tidak masuk akal tinggi atau malah tidak dijelaskan sama sekali, kamu patut waspada. Jurnal kredibel biasanya menjelaskan secara terbuka rincian biaya.
Buka beberapa artikel di jurnal tersebut. Apakah artikelnya ditulis dengan baik? Apakah penulisnya berasal dari institusi ternama? Jurnal kredibel akan menyajikan artikel yang rapi, lengkap, dan relevan.
Gunakan Tools Seperti Think. Check. Submit.
Ini adalah panduan internasional yang membantu penulis memverifikasi jurnal sebelum mengirim artikel.
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing atau Rekan Peneliti
Jika kamu ragu, jangan segan tanya ke yang lebih berpengalaman. Bisa jadi mereka pernah berurusan dengan jurnal tersebut.
Cek DOI dan Metadata
Jurnal kredibel akan memberi artikelmu nomor DOI yang valid dan tercatat di Crossref. Jurnal palsu sering asal comot atau bahkan tidak punya DOI.
Banyak penulis, terutama yang sedang mengejar kewajiban publikasi, akhirnya tergiur dengan iming-iming jurnal yang “cepat dan murah”. Salah satunya adalah mahasiswa S2 yang membayar Rp5 juta untuk jurnal yang ternyata tidak terindeks apa pun. Artikel itu akhirnya tidak bisa digunakan untuk syarat kelulusan.
Ini membuktikan bahwa memahami cara membedakan jurnal open access yang kredibel dan predatory bukan hanya soal pengetahuan teknis, tapi juga soal menyelamatkan karier akademik.
Cara membedakan jurnal open access yang kredibel dan predatory memang bisa jadi ladang ranjau jika kamu tidak waspada. Tapi dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa membedakan mana jurnal yang betul-betul profesional dan mana yang hanya memanfaatkan situasi.
Tidak. Banyak jurnal open access yang justru sangat bereputasi dan diakui dunia akademik.
Kamu bisa langsung cek situs resmi Scopus dan cari nama jurnalnya di daftar.
Kamu bisa menarik artikel (jika belum diterbitkan) atau segera publikasi ulang di jurnal kredibel setelah artikel tertarik.
Biasanya tidak. Banyak kampus dan lembaga hanya mengakui publikasi di jurnal bereputasi.
Jurnal open access membebaskan pembaca dari biaya akses, sementara biaya penulis tanggung. Jurnal berbayar biasanya mengenakan biaya akses kepada pembaca atau institusi.