Cara Memberikan Feedback yang Konstruktif sebagai Reviewer Jurnal

Cara Memberikan Feedback yang Konstruktif sebagai Reviewer Jurnal

Tugas reviewer jurnal bukan sekadar membaca dan menilai artikel salah satunya feedback yang konstruktif sebagai reviewer jurnal. Tugas ini menuntut tanggung jawab besar karena reviewer turut andil dalam menjaga kualitas publikasi ilmiah.

Namun, banyak reviewer pemula yang masih bingung bagaimana cara memberikan feedback yang konstruktif sebagai reviewer jurnal. Artikel ini akan membahasnya secara mendalam dengan bahasa santai dan jelas.

Mengapa Feedback Reviewer Itu Penting?

Feedback dari reviewer bukan hanya koreksi. Ia menjadi jembatan antara penulis dan standar ilmiah yang diharapkan. Melalui masukan, penulis dapat:

  • Menyempurnakan metodologi penelitian
  • Menguatkan argumen ilmiah
  • Memastikan keaslian dan relevansi isi

Reviewer yang memberikan feedback yang konstruktif akan membantu jurnal mempertahankan kredibilitas ilmiahnya.

Prinsip Dasar Memberikan Feedback Konstruktif

  1. Objektif dan Jujur
    • Penilaian harus berbasis pada isi, bukan identitas penulis.
  2. Tegas tapi Sopan
    • Kritik tajam tidak berarti harus kasar. Gunakan bahasa yang membangun.
  3. Spesifik dan Terukur
    • Hindari komentar umum seperti “tulisan ini kurang baik”. Jelaskan bagian mana dan mengapa.
  4. Memberi Solusi
    • Jangan hanya tunjukkan kesalahan. Sertakan saran perbaikan.
  5. Konsisten dengan Pedoman Jurnal
    • Gunakan acuan yang ditetapkan oleh jurnal tersebut.

Langkah-langkah Memberikan Feedback yang Konstruktif

1. Baca Naskah Secara Menyeluruh

Jangan terburu-buru memberi komentar. Baca dengan teliti dari judul, abstrak, hingga daftar pustaka.

2. Buat Catatan Awal

Tuliskan poin-poin penting selama membaca:

  • Apa yang menarik?
  • Apa yang membingungkan?
  • Apa yang tidak relevan?

3. Mulai dari Hal Positif

Awali komentar dengan apresiasi: “Artikel ini menawarkan pendekatan baru dalam…”

4. Kritik yang Membangun

Alih-alih berkata, “Bagian ini buruk”, coba gunakan: “Bagian ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan referensi terkini atau memperjelas argumen.”

5. Gunakan Format Terstruktur

Misalnya:

  • Abstrak: apakah mencerminkan isi?
  • Pendahuluan: apakah ada gap penelitian yang jelas?
  • Metode: apakah deskripsinya rinci dan bisa direplikasi?
  • Hasil: apakah data disajikan dengan baik?
  • Diskusi: apakah sesuai dengan tujuan?

Hal yang Harus Dihindari

  • Komentar bernada meremehkan
  • Kritik tanpa dasar ilmiah
  • Menyerang pribadi penulis
  • Memaksakan gaya penulisan pribadi
  • Mengabaikan konflik kepentingan

Contoh Feedback Konstruktif

Kurang Konstruktif: “Penelitian ini jelek dan membosankan.”

Lebih Baik: “Penelitian ini menarik, namun perlu penguatan pada bagian metodologi, terutama penjelasan sampel dan analisis data.”

Feedback Berdasarkan Tipe Artikel

  1. Artikel Eksperimen
    • Perhatikan validitas desain dan replikasi metode
  2. Artikel Teoretis
    • Nilai konsistensi argumen dan kerangka pikir
  3. Studi Literatur
    • Apakah sumber up-to-date dan relevan?

Mengelola Waktu dan Emosi Saat Review

Reviewer juga manusia. Penting untuk:

  • Meluangkan waktu cukup untuk membaca dan menilai
  • Tidak memberi review saat sedang emosi
  • Tidak menunda terlalu lama, apalagi jika jurnal memberi batas waktu

Etika Reviewer yang Harus Dijaga

  • Kerahasiaan: Jangan sebar luaskan isi artikel
  • Transparansi: Nyatakan jika ada konflik kepentingan
  • Profesionalisme: Feedback yang konstruktif mencerminkan integritas akademik

Kesimpulan

Memberikan feedback yang konstruktif sebagai reviewer jurnal bukan sekadar menilai. Ini adalah kontribusi nyata untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan menjaga etika, menggunakan pendekatan objektif, dan memberikan masukan membangun, reviewer turut memperkuat kualitas karya ilmiah dan kredibilitas jurnal.

FAQ

1. Apa itu feedback konstruktif dalam peer review? Feedback konstruktif adalah komentar yang membantu penulis memperbaiki naskahnya, bukan sekadar menunjukkan kesalahan.

2. Haruskah reviewer memulai komentar dengan pujian? Sebaiknya iya. Ini menunjukkan profesionalisme dan sikap menghargai kerja keras penulis.

3. Apakah reviewer boleh menyarankan referensi? Boleh, asalkan relevan dan tidak bertujuan mempromosikan karya sendiri.

4. Bagaimana jika reviewer menemukan potensi plagiarisme? Segera laporkan ke editor jurnal dengan bukti yang jelas. Jangan diungkap langsung ke penulis.

5. Apa konsekuensi jika reviewer tidak objektif? Review yang tidak objektif bisa merugikan penulis dan merusak reputasi reviewer itu sendiri.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp