
Cara memeriksa impact factor jurnal internasional sangat penting bagi mahasiswa dan peneliti untuk memilih jurnal bereputasi dalam publikasi ilmiah. Impact factor adalah indikator kualitas dan pengaruh sebuah jurnal dalam dunia akademik.
Dalam artikel ini, kamu akan belajar bagaimana mengecek impact factor jurnal secara akurat, tools yang digunakan, serta tips memilih jurnal dengan reputasi tinggi.
Cara memeriksa impact factor jurnal internasional kini lebih mudah dengan bantuan database seperti JCR (Journal Citation Reports). Artikel ini menjelaskan langkah-langkah lengkap mengecek impact factor jurnal bereputasi untuk publikasi ilmiah kamu.
Impact factor sangat berpengaruh dalam menentukan jurnal mana yang layak dijadikan referensi atau tempat publikasi. Dengan memahami cara mengeceknya, kamu bisa meningkatkan kualitas karya ilmiah secara signifikan.
Impact Factor (IF) adalah ukuran rata-rata jumlah sitasi yang diterima artikel di jurnal tersebut selama periode dua tahun terakhir. Makin tinggi impact factor-nya, makin tinggi pula kredibilitas dan pengaruh jurnal tersebut di komunitas ilmiah.
Platform resmi paling kredibel. JCR hanya mencantumkan jurnal bereputasi tinggi dari Web of Science.
👉 Akses: https://clarivate.com/webofsciencegroup/solutions/journal-citation-reports/
Langkah:
Alternatif populer selain JCR. Menggunakan metrik berbeda namun tetap menunjukkan reputasi jurnal.
👉 Akses: https://www.scimagojr.com/
Langkah:
Baca juga: Mengapa Artikel Bisa Ditolak di Jurnal Internasional?
Faktor | Impact Factor (JCR) | SJR (SCImago) |
---|---|---|
Diterbitkan oleh | Clarivate/Web of Science | Scopus/Elsevier |
Akses | Berbayar (lewat institusi) | Gratis |
Metrik utama | Rata-rata sitasi dalam 2 tahun | Wightened sitasi berdasarkan prestise |
Indikator tambahan | Quartile (Q1–Q4), total sitasi | Quartile, H-index, SJR score |
Jurnal yang masuk Scopus dan Web of Science umumnya memiliki IF atau SJR yang bisa dipercaya.
Cek daftar jurnal predator melalui Beall’s List atau DOAJ (Directory of Open Access Journals).
Impact Factor tinggi tidak akan berguna jika topik tulisan kamu tidak relevan dengan jurnal tersebut.
Jika ingin peluang diterima lebih besar, Q2 bisa jadi opsi aman. Q1 ideal untuk yang berpengalaman.
Jurnal yang konsisten meningkat dalam sitasi cenderung memiliki kualitas editorial yang baik.
Memahami dan memeriksa impact factor jurnal internasional adalah langkah penting sebelum mengirimkan naskah ilmiah. Hal ini tidak hanya menentukan kualitas tempat publikasi, tetapi juga mencerminkan seberapa jauh penelitianmu dapat berpengaruh.
Dengan panduan ini, kamu bisa lebih percaya diri dalam memilih jurnal. Selalu gunakan sumber resmi dan hati-hati terhadap jurnal palsu atau predator. Publikasi yang baik dimulai dari pemilihan jurnal yang tepat.
Impact factor adalah rata-rata sitasi yang diterima oleh artikel dalam jurnal selama dua tahun terakhir.
Melalui JCR (Clarivate) atau SCImago Journal Rank (Scopus).
Q1 adalah peringkat tertinggi (top 25%), Q4 terendah (bawah 25%) dalam bidangnya.
Tidak. IF berasal dari Web of Science, SJR dari Scopus. Namun keduanya digunakan sebagai indikator reputasi.
Cek di DOAJ, hindari jurnal yang tidak transparan soal biaya publikasi, dan pastikan terindeks Scopus atau WoS.