Cara Mempercepat Proses Review dan Publikasi di Jurnal Scopus

Cara Mempercepat Proses Review dan Publikasi di Jurnal Scopus

Kalau kamu sedang sibuk menyelesaikan artikel untuk jurnal bereputasi, pasti pernah bertanya-tanya, cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus itu seperti apa? Prosesnya bisa terasa lambat, apalagi jika kamu punya deadline akademik atau hibah riset.

Tenang, artikel ini menyajikan cara-cara praktis dari persiapan naskah, teknis submit, hingga pengelolaan proses review, semuanya dibuat agar mudah diterapkan.

Tujuannya supaya proses review dan publikasi di jurnal Scopus tidak berlarut-larut, nyaman buat kamu dan juga reviewer maupun editor.

Pilih Jurnal yang Tepat dan Responsif

Langkah pertama paling penting dalam cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus adalah memilih jurnal yang tepat yaitu cek waktu rata-rata review di website jurnal. Banyak jurnal mencantumkan “time to first decision” (biasanya 4–8 minggu).

Memastikan jurnal bereputasi dan berefaktor dampak (impact factor) layak. Komunikasi awal dengan editor—apa mereka open to pre-submission inquiry? Hindari jurnal yang terlihat lambat merespons atau terlalu spesifik sehingga reviewer sulit dicari. Dengan memulai di jalur yang tepat, kamu sudah mempercepat proses dari awal.

Siapkan Manuscript Secara Profesional

Setelah jurnal dipilih, susun naskah dengan sempurna agar cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus bisa tersampaikan:

Manuscript yang disiapkan matang meningkatkan kemungkinan diterima cepat di tahap awal editorial.

Pre-Submission Inquiry: Langkah Proaktif

Beberapa jurnal Scopus membuka fitur pre-submission inquiry. Cara ini sangat efektif dalam strategi cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus:

Selalu ingat untuk menjaga tone yang profesional dan singkat.

Gunakan Administrator Manuscript Secara Optimal

Setelah submit, kamu akan menerima akses ke sistem editorial. Cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus selanjutnya:

  • Isi semua field dengan lengkap: kata kunci, data supplementary, rekomendasi reviewer.

  • Rekomendasikan 3–5 reviewer yang ahli dan independen dari negara lain agar editor mudah mencari.

  • Isi cover letter dengan memperjelas novelty dan alasan memilih jurnal tersebut.

Semua ini memudahkan editor dan mempercepat tahap assignment.

Follow Up Sopan Tanpa Terlalu Agresif

Setelah submit, kalau belum ada kabar selama 8 minggu, lakukan cara berikut:

  • Kirim email follow-up sopan menanyakan status ‘first decision’.

  • Jika response setelah diingatkan cepat, hal ini menunjukkan jurnal responsif.

  • Jika masih lama, kamu bisa coba jurnal lain tapi tentu dengan hati-hati agar tidak double submit.

Ini masih bagian dari strategi cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus—lebih baik proaktif namun sopan.

Tangani Revisi dengan Cepat dan Tepat

Saat reviewer mengirimkan komentar, ini saat krusial dalam cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus:

  • Mulai revisi segera setelah komentar diterima.

  • Buat table respon reviewer: komentar asli – tanggapan – perubahan.

  • Tanggapi semua reviewer secara detail dan sopan, bahkan jika menolak beberapa komentar.

  • Lampirkan versi revisi dan clean copy tanpa highlight.

Semakin cepat dan tegas kamu tanggapi, semakin cepat editor bisa memutuskan final.

Persiapkan Final Proof dan Kepatuhan Etis

Setelah revisi diterima, editor biasanya minta proof:

  • Periksa proof dengan teliti: typo, format, referensi, layout.

  • Pastikan metadata juga benar seperti nama, afiliasi, DOI, funding.

  • Cepat balas proof (biasanya 48–72 jam) agar proses publikasi akhir tidak tertunda.

Ini adalah langkah akhir dalam cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus.

Publikasi Online First dan Diskusi Publikasi

Beberapa jurnal menawarkan fitur “online first” atau “early view” yang memungkinkan naskahmu dipublikasikan online sebelum masuk edisi cetak:

  • Ini mempercepat visibility dan bisa langsung disitasi.

  • Setelah online, kamu bisa langsung bagikan ke jejaring, profil akademik, dan sosial media riset.

  • Gunakan hashtags dan link DOI agar artikel cepat terindeks Google Scholar.

Bagian ini membantu menuntaskan cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus agar dampaknya langsung terasa.

Riset dan Gunakan Jurnal Alternatif Jika Perlu

Kalau jurnal utama terlalu lama, pertimbangkan strategi alternatif:

  • Simpan draf ke jurnal lain dengan target serupa yang memiliki jalur cepat.

  • Jangan batalkan manuskrip pertama terlebih dahulu—tunggu resmi rejection.

  • Gunakan jurnal open access Scopus yang punya model cepat (fast track).

Ini bagian dari strategi diversifikasi dan optimale dalam mempercepat publikasi.

Jaringan dan Kolaborasi untuk Efisiensi Manuscript

Bekerja sama dengan rekan pengalaman bisa mempercepat proses review dan publikasi:

  • Kolaborasi lintas negara menawarkan reviewer potensial dan pengalaman kumpulkan data.

  • Jaringan editorial atau reviewer meningkatkan peluang bypass beberapa admin step.

  • Rekan dengan pengalaman submit ke jurnal Scopus bisa berbagi pedoman kesalahan umum.

Kolaborasi seperti ini merupakan langkah jitu dalam mempercepat artikel dipublikasi.

Kesimpulan

Dengan menjalankan cara mempercepat proses review dan publikasi di jurnal Scopus yang telah dijelaskan dari seleksi jurnal, siapkan naskah matang, pre-inquiry, rekomendasi reviewer, revisi cepat, hingga kolaborasi kamu tidak hanya mempercepat proses, tapi juga memastikan artikel kamu berkualitas dan mudah diterima. Format proaktif, komunikatif, dan strategis akan membuat perjalanan publikasi terasa lebih cepat.

FAQ

1. Seberapa cepat publikasi di Scopus bisa selesai jika mengikuti tips ini?
Dengan strategi ini, waktu publikasi bisa 4–6 bulan—khususnya dengan fast-track atau online first feature.

2. Bolehkah mengganti jurnal setelah submit jika proses terlalu lama?
Kamu bisa mempertimbangkan setelah ada rejection resmi. Double submit tidak perbolehkan.

3. Apakah semua jurnal Scopus menerima rekomendasi reviewer?
Umumnya ya; format submission biasanya menyediakan pilihan 3–5 reviewer. Gunakan ini.

4. Bagaimana kalau proses review review terus tanpa keputusan?
Lakukan follow-up setelah 8–10 minggu. Jika editor tidak respons, kamu bisa withdraw dan submit ke jurnal lain.

5. Apa manfaat publikasi online first?
Artikel bisa tersitasi dan terakses lebih awal, membantu reputasi dan kerja ilmiahmu segera terlihat.

Linkedin : Mamduh Rihadatul Aisy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp