
Cara menghubungkan hasil penelitian dengan literatur yang ada adalah langkah penting dalam penulisan artikel ilmiah. Artikel ini membahas strategi efektif agar hasil riset tidak berdiri sendiri, melainkan kuat didukung teori dan penelitian sebelumnya.
Dengan mengaitkan temuan penelitian pada literatur, mahasiswa maupun peneliti dapat menunjukkan kontribusi akademik yang jelas. Hal ini juga membantu pembaca memahami posisi penelitian dalam konteks ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Dalam dunia akademik, sebuah penelitian tidak pernah berdiri sendiri. Menghubungkan hasil penelitian dengan literatur yang ada bertujuan untuk:
Agar hasil penelitian tidak terkesan lepas dari konteks, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
👉 Baca juga: Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menulis Diskusi Artikel Ilmiah
Misalnya, penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring menunjukkan bahwa mahasiswa lebih aktif dalam diskusi online. Hasil ini bisa dikaitkan dengan:
Dengan membandingkan dua literatur tersebut, peneliti bisa menunjukkan bahwa temuannya mendukung atau justru menantang penelitian terdahulu.
Menghubungkan hasil penelitian dengan literatur memberi dampak besar:
Sumber: Elsevier – How to write a strong discussion in your research paper
Menghubungkan hasil penelitian dengan literatur adalah kunci untuk menghasilkan artikel ilmiah yang kuat. Proses ini memperlihatkan bahwa penelitianmu bukan hanya berdiri sendiri, tetapi juga bagian dari percakapan akademik yang lebih besar.
Dengan strategi yang tepat, hasil penelitian dapat diposisikan secara jelas: apakah mendukung, menambah, atau bahkan menantang penelitian sebelumnya. Hal inilah yang membuat risetmu memiliki nilai akademik tinggi.
1. Apakah semua hasil penelitian harus dikaitkan dengan literatur?
Ya, agar penelitian memiliki konteks akademik yang jelas.
2. Apakah boleh hanya menggunakan literatur lama?
Boleh, tetapi sebaiknya kombinasikan dengan literatur terbaru agar tetap relevan.
3. Bagaimana jika hasil penelitian bertolak belakang dengan literatur sebelumnya?
Itu justru bagus karena menunjukkan adanya celah penelitian yang bisa dieksplorasi lebih lanjut.
4. Apa bedanya diskusi dengan tinjauan pustaka?
Tinjauan pustaka membahas literatur sebelum penelitian, sedangkan diskusi menghubungkan literatur dengan hasil penelitian.
5. Apa software terbaik untuk mengelola literatur?
Mendeley, EndNote, dan Zotero adalah yang paling banyak digunakan peneliti.