
Cara mengubah skripsi menjadi artikel jurnal merupakan keterampilan penting bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam dunia akademik. Banyak universitas kini mendorong lulusannya untuk mempublikasikan skripsi dalam bentuk artikel ilmiah sebagai syarat kelulusan maupun peningkatan kualitas riset.
Mengkonversi skripsi menjadi artikel jurnal tidak hanya membuka peluang publikasi di jurnal nasional maupun internasional, tapi juga meningkatkan kredibilitas akademik Anda. Dalam artikel ini, kami sajikan panduan lengkap dan terstruktur agar proses konversi berjalan efektif dan sesuai kaidah ilmiah terbaru.
Sebelum memulai proses konversi, penting untuk memahami perbedaan antara skripsi dan artikel jurnal:
Aspek | Skripsi | Artikel Jurnal |
---|---|---|
Tujuan | Pemenuhan akademik (gelar sarjana) | Penyebaran ilmu pengetahuan |
Panjang | Rata-rata 40–100 halaman | 5–15 halaman |
Struktur | Formal dan lengkap (BAB I–V) | Ringkas dan padat |
Gaya bahasa | Naratif akademik | Efisien dan berbasis temuan |
Pembaca utama | Dosen pembimbing dan penguji | Peneliti dan akademisi |
Konversi dilakukan dengan cara merangkum bagian-bagian penting skripsi dan menyusunnya dalam format artikel jurnal ilmiah.
Sebelum mulai menulis, tentukan jurnal mana yang akan menjadi tujuan publikasi. Setiap jurnal memiliki:
Baca juga: Biaya Publikasi di Jurnal Open Access: Apakah Worth It?
Skripsi memiliki struktur lengkap seperti latar belakang, tinjauan pustaka, metode, pembahasan, hingga kesimpulan. Artikel jurnal hanya membutuhkan:
Hilangkan bagian seperti kata pengantar, lampiran, biodata penulis, dan pembahasan teoretis yang terlalu panjang.
Gunakan gaya bahasa formal tetapi to the point. Hindari pengulangan atau kalimat yang terlalu deskriptif. Contoh:
Skripsi: “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap minat belajar mahasiswa di era digital…”
Artikel: “Penelitian ini menganalisis pengaruh media sosial terhadap minat belajar mahasiswa.”
Artikel jurnal menekankan pada hasil dan kebaruan (novelty) dari riset Anda. Pastikan bagian pembahasan menyajikan temuan utama yang:
Perbarui daftar pustaka dengan menambahkan referensi terbaru 5–10 tahun terakhir, terutama dari jurnal internasional bereputasi seperti Scopus atau SINTA.
Berikut beberapa alat bantu yang bisa mempercepat konversi skripsi ke artikel:
Sumber: Unsplash
Berikut lima tips praktis agar proses konversi skripsi lebih efisien:
Mengubah skripsi menjadi artikel jurnal bukan hanya memungkinkan karya Anda dibaca lebih luas, tetapi juga memperkuat profil akademik sebagai peneliti muda. Proses ini membutuhkan pemahaman struktur jurnal, gaya penulisan ilmiah yang efisien, serta penyesuaian konten dari skripsi asli.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dibahas dan memanfaatkan tools pendukung, mahasiswa bisa menyelesaikan konversi ini dalam waktu singkat dan siap untuk publikasi. Ini adalah langkah awal yang berharga menuju kontribusi ilmiah yang lebih besar.
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah skripsi menjadi artikel jurnal?
Biasanya 1–2 minggu jika dikerjakan secara konsisten, tergantung tingkat kerumitan isi skripsi dan pengalaman menulis.
2. Apakah artikel jurnal bisa menggunakan data dari skripsi yang sama?
Ya, selama data tersebut valid dan Anda menyajikannya secara ringkas dan sesuai format jurnal.
3. Haruskah semua bagian skripsi dimasukkan ke dalam artikel?
Tidak. Hanya bagian penting seperti latar belakang, metodologi, hasil, dan kesimpulan.
4. Apakah saya bisa mengubah skripsi S1 menjadi artikel jurnal internasional?
Bisa, asal kualitas riset dan penulisannya memenuhi standar jurnal internasional.
5. Apakah perlu membayar untuk publikasi jurnal?
Tergantung jurnal. Beberapa jurnal open access memang mengenakan APC (Article Processing Charge), tapi banyak juga yang gratis.
Baca juga:
Referensi: