
Dalam dunia akademik, integritas intelektual adalah landasan utama penulisan ilmiah. Plagiarisme, sebagai pelanggaran etika, dapat dicegah melalui teknik parafrase yang tepat.
Artikel ini menjelaskan konsep plagiarisme, langkah-langkah parafrase yang efektif untuk menghindarinya, dan pentingnya menjaga orisinalitas karya dalam konteks keilmuan.
Plagiarisme adalah tindakan menggunakan ide, teks, atau karya orang lain tanpa atribusi yang memadai, sehingga disajikan seolah-olah karya sendiri.
Menurut MLA Handbook (2021), plagiarisme mencakup penyalinan langsung, parafrase tanpa kutipan, atau penggunaan data tanpa izin.
Baik sengaja maupun tidak, plagiarisme dianggap pelanggaran serius dalam akademik, berpotensi menyebabkan sanksi seperti penolakan naskah atau kerusakan reputasi. Parafrase yang tepat menjadi kunci untuk menghormati kontribusi intelektual sumber asli.
Baca Juga: Mengapa Sitasi yang Benar Bisa Mencegah Plagiarisme?
Berikut ini cara penulisan dengan parafrase yang tepat untuk menghindari Plagiarisme:
Plagiarisme merupakan ancaman serius terhadap integritas akademik, namun dapat dicegah melalui parafrase yang tepat. Dengan memahami teks, menggunakan kata-kata sendiri, mengubah struktur kalimat, mencantumkan kutipan, dan memanfaatkan alat bantu, penulis dapat menghasilkan karya orisinal yang menghormati sumber asli.
Teknik parafrase yang efektif tidak hanya mencegah pelanggaran etika, tetapi juga memperkuat kredibilitas penulis, terutama dalam publikasi jurnal Sinta 2 berbahasa Indonesia. Komitmen terhadap parafrase yang etis adalah langkah esensial untuk memajukan tradisi keilmuan yang bermartabat dan inovatif.