Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula

Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula

Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula. Menulis jurnal ilmiah merupakan langkah penting bagi akademisi, peneliti, dan mahasiswa yang ingin mempublikasikan hasil penelitian mereka. Namun, menulis jurnal ilmiah memiliki teknik dan struktur khusus yang harus diikuti agar tulisan tersebut dapat diterima di dunia akademis.

Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula

Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula
Cara Menulis Jurnal Ilmiah untuk Pemula

Artikel ini akan membahas cara menulis jurnal ilmiah untuk pemula dengan langkah-langkah yang jelas, serta memberikan contoh untuk setiap tahapannya.

Langkah-langkah Menulis Jurnal Ilmiah

  1. Memilih Topik dan Melakukan Penelitian Awal

    • Pilih topik yang relevan dan menarik bagi bidang ilmu yang Anda geluti. Pastikan topik tersebut memiliki nilai penelitian, yaitu menjawab masalah atau memberikan sumbangan baru terhadap ilmu pengetahuan.
    • Contoh: Jika Anda tertarik pada bidang lingkungan, Anda bisa memilih topik “Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Anak di Perkotaan.”
  2. Membuat Kerangka Jurnal Ilmiah

    • Setelah memilih topik, buatlah kerangka penulisan. Biasanya, kerangka jurnal ilmiah meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan.
    • Contoh:
      • Judul: Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Anak di Perkotaan
      • Abstrak: Menjelaskan penelitian secara ringkas, termasuk tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
      • Pendahuluan: Membahas latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan pertanyaan penelitian.
    • Judul harus singkat, padat, dan menggambarkan isi penelitian. Abstrak ditulis dalam sekitar 150-250 kata yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.
    • Contoh Judul: Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan Anak di Jakarta.
    • Contoh Abstrak: “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan anak di wilayah perkotaan Jakarta. Menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional, penelitian ini melibatkan 200 anak sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara tingkat polusi udara dan risiko gangguan pernapasan pada anak.”
    • Pendahuluan memberikan latar belakang, mendefinisikan masalah, menyebutkan relevansi penelitian, dan menyatakan tujuan penelitian. Buat juga pertanyaan penelitian atau hipotesis di bagian ini.
    • Contoh Pendahuluan: “Pencemaran udara merupakan masalah yang kian mengkhawatirkan di kota-kota besar. Dampaknya tidak hanya dirasakan pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan manusia, terutama anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana pencemaran udara mempengaruhi kesehatan anak di wilayah perkotaan.”
    • Jelaskan metode yang digunakan, mulai dari desain penelitian, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, dan analisis data.
    • Contoh Metode: “Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional untuk melihat hubungan antara tingkat pencemaran udara dan kesehatan pernapasan anak. Data dikumpulkan dari 200 anak di Jakarta melalui wawancara dan pemeriksaan kesehatan rutin.”
    • Paparkan hasil yang diperoleh dari penelitian, baik dalam bentuk teks, tabel, grafik, atau diagram. Pastikan hasil dipresentasikan secara objektif dan mendukung hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.
    • Contoh Hasil: “Dari analisis data, ditemukan bahwa 70% dari anak yang tinggal di daerah dengan kualitas udara buruk mengalami gejala gangguan pernapasan. Sedangkan di daerah dengan kualitas udara lebih baik, hanya 30% yang menunjukkan gejala serupa.”
  3. Pembahasan

    • Di bagian ini, diskusikan hasil yang diperoleh dan bandingkan dengan studi sebelumnya. Jelaskan mengapa hasil tersebut muncul dan kaitkan dengan teori yang relevan.
    • Contoh Pembahasan: “Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa paparan polusi udara berdampak negatif pada sistem pernapasan anak. Faktor lain seperti intensitas paparan dan faktor genetik juga mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini.”
  4. Kesimpulan dan Saran

    • Ringkas hasil utama penelitian dan berikan saran atau rekomendasi yang relevan.
    • Contoh Kesimpulan: “Pencemaran udara berpengaruh signifikan terhadap kesehatan pernapasan anak di wilayah perkotaan. Diperlukan kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikan polusi udara di kota-kota besar.”
  5. Referensi

    • Daftar pustaka berisi semua literatur yang digunakan dalam penelitian, ditulis sesuai dengan format yang ditetapkan oleh jurnal.

Baca Juga;
Perbedaan Jurnal Nasional dan Internasional

5 FAQ

  1. Apa itu jurnal ilmiah?
    • Jurnal ilmiah adalah publikasi yang memuat hasil penelitian akademik dan ditujukan untuk kalangan ilmiah.
  2. Apakah saya perlu melakukan penelitian sendiri?
    • Ya, menulis jurnal ilmiah membutuhkan data penelitian yang asli.
  3. Bagaimana cara mencari referensi?
    • Anda bisa mencari referensi melalui jurnal, buku akademik, dan publikasi ilmiah terpercaya.
  4. Berapa panjang ideal jurnal ilmiah?
    • Umumnya, jurnal ilmiah berkisar antara 3.000 hingga 7.000 kata, tergantung pada panduan jurnal.
  5. Apakah jurnal ilmiah bisa ditulis tanpa tim?
    • Ya, penulis individu dapat menulis jurnal ilmiah, namun sering kali penelitian kolaboratif memperkuat hasil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Chat WhatsApp
WhatsApp