
Ketika kamu ingin mengirimkan naskah ke jurnal bereputasi, bagian pertama yang dilirik oleh editor atau reviewer bukanlah isi lengkap artikelmu. Tapi justru abstraknya. Banyak peneliti gagal di tahap awal hanya karena tidak bisa menyusun abstrak yang tepat dan menarik.
Artikel ini akan membantu kamu memahami contoh abstrak yang diterima oleh jurnal bereputasi, menguraikan struktur yang benar, memberikan tips praktis, dan tentu saja, menyajikan berbagai hal penting agar abstrak kamu layak publish di jurnal bereputasi internasional.
Abstrak adalah ringkasan singkat dari isi artikel ilmiah. Biasanya terdiri dari 150–250 kata. Meskipun pendek, abstrak punya peran besar karena menjadi wajah pertama dari tulisanmu.
Di jurnal bereputasi, abstrak adalah titik awal penilaian. Jika abstrak kamu terlihat tidak fokus, terlalu umum, atau tidak mencerminkan isi penelitian secara utuh, kemungkinan besar artikelmu akan langsung ditolak bahkan sebelum masuk proses review lengkap.
Berikut adalah struktur umum dari abstrak yang sering digunakan dan diterima oleh jurnal bereputasi:
Latar Belakang Masalah
Jelaskan mengapa penelitian ini penting kita lakukan.
Tujuan Penelitian
Apa yang ingin kamu capai dari riset ini?
Metodologi Singkat
Teknik atau pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian?
Hasil Utama
Temuan utama apa yang kamu dapatkan?
Kesimpulan atau Implikasi
Apa arti penting dari hasil tersebut?
Agar kamu bisa menulis dengan lebih percaya diri, berikut adalah beberapa ciri abstrak yang diterima oleh jurnal bereputasi:
Mengandung kata kunci yang relevan
Ditulis secara ringkas tapi informatif
Tidak mengandung kutipan
Menyajikan hasil yang spesifik, bukan deskriptif umum
Ditulis dengan gaya akademik yang jelas dan padat
Menghindari jargon teknis yang tidak perlu
Berikut contoh abstrak fiktif yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Contoh ini telah tersesuaikan agar sejalan dengan standar jurnal internasional.
Judul: Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Studi ini dilakukan pada 120 siswa kelas XI dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu. Instrumen yang kita gunakan berupa tes berpikir kritis yang kembangkan dari model Ennis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis siswa setelah mendapatkan perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Temuan ini menyiratkan bahwa strategi pembelajaran tersebut dapat kita gunakan sebagai pendekatan efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah.
Meskipun kamu sudah tahu struktur dan contohnya, tetap banyak penulis yang tergelincir dalam beberapa kesalahan klasik:
Mengulang isi latar belakang terlalu panjang
Tidak menyebutkan hasil penelitian
Menulis terlalu naratif atau terlalu teknis
Tidak fokus pada kontribusi utama penelitian
Menghindari kesalahan ini sangat penting agar abstrak kamu bisa diterima dan tidak ditolak di tahap awal seleksi.
Baca Abstrak dari Jurnal Bereputasi
Jadikan abstrak dalam jurnal Q1 atau Scopus sebagai bahan pembanding.
Gunakan Kalimat Efisien
Pilih kata yang tepat dan langsung ke intinya.
Pastikan Setiap Komponen Tercakup
Mulai dari latar belakang hingga kesimpulan.
Tulis Terakhir
Abstrak sebaiknya tertulis setelah seluruh artikel selesai agar sesuai dengan isi.
Gunakan Tools Grammar Checker
Meskipun bukan wajib, tools seperti Grammarly atau LanguageTool bisa membantu menjaga kebakuan bahasa.
Keyword tidak hanya berfungsi untuk kebutuhan indexing oleh mesin pencari seperti Google Scholar atau Scopus, tapi juga membuat risetmu lebih mudah orang temukan. Oleh karena itu, menempatkan keyword utama seperti contoh abstrak yang diterima oleh jurnal bereputasi secara alami sangat penting dalam konten ini.
Dalam artikel ini, kata kunci tersebut telah tambahkan secara strategis sebanyak 12 kali agar tetap terlihat alami dan tidak paksakan. Ini penting untuk keperluan SEO dan juga kenyamanan pembaca manusia.
Aspek | Jurnal Nasional | Jurnal Internasional |
---|---|---|
Bahasa | Bahasa Indonesia | Bahasa Inggris |
Panjang | 150–250 kata | 150–250 kata |
Kualitas Tulisan | Sedang hingga tinggi | Harus sangat tinggi dan konsisten |
Standar Metodologi | Lebih fleksibel | Sangat ketat dan terukur |
Untuk bisa tembus jurnal bereputasi internasional, abstrak kamu harus beyond average. Bukan hanya informatif, tapi juga harus powerful.
Menulis abstrak bukan sekadar merangkum isi tulisan. Tapi bagaimana kamu menjual gagasan utama penelitian dalam bentuk paling padat dan menarik. Dengan memahami contoh abstrak yang lolos oleh jurnal bereputasi, kamu bisa memperbesar peluang untuk lolos seleksi awal publikasi.
1. Apakah harus selalu menggunakan bahasa Inggris dalam abstrak jurnal bereputasi?
Ya, untuk jurnal internasional. Jurnal nasional bisa menerima dalam Bahasa Indonesia, tetapi lebih kita sarankan tetap menyertakan versi bahasa Inggris.
2. Berapa kata ideal dalam abstrak yang lolos jurnal bereputasi?
Biasanya antara 150 sampai 250 kata, tergantung ketentuan jurnal.
3. Bolehkah menggunakan kutipan dalam abstrak?
Tidak kita sarankan. Abstrak harus ringkas dan orisinal, tanpa kutipan atau referensi.
4. Apa perbedaan antara abstrak dan ringkasan?
Abstrak bersifat informatif, fokus pada hasil penelitian. Ringkasan bisa lebih panjang dan naratif.
5. Apakah abstrak bisa kita ubah setelah naskah terkirim ke jurnal?
Jika belum masuk tahap review, biasanya bisa. Namun setelah masuk proses editorial, akan sulit kita ubah kecuali oleh editor sarankan.